Jawaban PPG: Langkah Tegakkan Kode Etik Guru Setelah Rumuskan Rencana Tindakan?

Posted on



Rekomendasi jawaban : Setelah Merumuskan Rencana, Tindakan yang Dapat Dilakukan untuk Menegakkan Kode Etik Guru Apa?

Inilah Refleksi Penerapan Kode Etik Guru dalam Program PPG 2025 . Dalam Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahun 2025, salah satu topik penting yang menjadi bahan refleksi adalah penerapan kode etik guru dalam praktik mengajar.

Salah satu pertanyaan kunci yang sering muncul dalam latihan Modul 3 Topik 3: Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai (FPPN) adalah: “Setelah merumuskan rencana, tindakan apa yang dapat dilakukan untuk menegakkan kode etik guru?”

Pertanyaan ini menguji pemahaman peserta didik tentang peran guru sebagai teladan moral—bukan sekadar sebagai pengajar. Artikel ini akan mengulas secara mendalam kunci jawaban reflektif untuk pertanyaan tersebut, lengkap dengan tantangan yang mungkin dihadapi serta solusi praktisnya.


Apa Itu Kode Etik Guru dan Mengapa Penting?

Sebelum membahas lebih lanjut, penting untuk memahami bahwa kode etik guru adalah pedoman moral dan profesional yang mengatur perilaku pendidik dalam menjalankan tugasnya. Pedoman ini mencakup aspek-aspek seperti:

  • Etika dalam proses belajar-mengajar,
  • Hubungan dengan peserta didik dan rekan sejawat,
  • Interaksi dengan orang tua murid dan masyarakat luas.

Kode etik bertujuan untuk menjaga martabat profesi guru sebagai pendidik karakter bangsa. Oleh karena itu, seorang guru dituntut untuk selalu menjaga sikap, tindakan, dan ucapannya agar senantiasa sejalan dengan nilai-nilai Pancasila dan ajaran Ki Hadjar Dewantara.


Simak Kunci Jawaban Reflektif: Tindakan untuk Menegakkan Kode Etik Guru

Inilah sejumlah tindakan konkret yang dapat dilakukan guru untuk menegakkan kode etik:


1. Guru Harus Menjadi Teladan yang Baik

Sebagai guru atau pendidik, guru harus senantiasa memberi contoh perilaku positif bagi siswa. Ini termasuk kejujuran, tanggung jawab, disiplin, sopan santun, serta keadilan dalam memperlakukan semua peserta didik tanpa diskriminasi.

Contoh tindakan:

  • Datang tepat waktu ke kelas
  • Bersikap netral dan adil terhadap semua siswa
  • Tidak membawa urusan pribadi ke dalam kelas


2. Guru Harus Bisa Menghindari Konflik Kepentingan

Guru seharusnya tidak melibatkan diri dalam politik praktis, bisnis dengan murid, atau segala bentuk relasi yang berpotensi merusak objektivitas dalam pendidikan.

Contoh tindakan:

  • Tidak menerima hadiah dari siswa atau orang tua dalam bentuk apa pun yang bernilai besar
  • Tidak mempromosikan afiliasi politik di lingkungan sekolah


3. Membangun Komunikasi Positif

Guru idealnya wajib menjalin komunikasi yang baik, terbuka, dan mendidik dengan peserta didik, rekan kerja, maupun orang tua siswa. Komunikasi yang sehat membantu menciptakan iklim belajar yang kondusif.


4. Melakukan Refleksi Diri Secara Berkala

Guru harusnya aktif mengkaji kembali metode dan sikapnya dalam mengajar. Refleksi rutin akan mendorong perbaikan dan pembelajaran berkelanjutan.

Contoh tindakan:

  • Mengisi jurnal refleksi setelah selesai mengajar
  • Menerima masukan dari siswa atau kolega


5. Mengintegrasikan Nilai-Nilai Moral dalam Proses Belajar

Pada tiap materi pembelajaran dapat menjadi media untuk menanamkan nilai-nilai seperti kejujuran, toleransi, tanggung jawab, dan empati. Bukan hanya fokus pada kognitif, tetapi juga aspek afektif siswa.


Tantangan dalam Menegakkan Kode Etik Guru dan Solusinya

Dalam praktiknya, menegakkan kode etik tidak selalu mudah. Berikut lima tantangan umum yang sering dihadapi, beserta solusi aktif yang bisa diterapkan oleh guru:


1. Dilema antara Kepentingan Pribadi dan Kepentingan Peserta Didik

Misalnya, guru mungkin tergoda memberi nilai tinggi karena tekanan orang tua atau hubungan personal.

Solusi:

  • Selalu kembali ke niat awal menjadi pendidik.
  • Mengingat bahwa masa depan siswa adalah prioritas utama.


2. Metode Mengajar yang Kurang Variatif

Menggunakan satu metode untuk semua kelas padahal karakteristik siswa berbeda-beda bisa menjadi masalah.

Solusi:

  • Pelajari dan kuasai berbagai model pembelajaran aktif.
  • Lakukan asesmen diagnostik untuk mengetahui kebutuhan belajar siswa.


3. Diskriminasi Berdasarkan Latar Belakang Sosial

Kadang tanpa sadar guru memperlakukan siswa berbeda karena latar belakang keluarga.

Solusi:

  • Tanamkan bahwa pendidikan adalah hak semua anak.
  • Fokus pada potensi dan perkembangan siswa, bukan status ekonomi mereka.


4. Kurangnya Kesadaran akan Dampak Perilaku Guru

Setiap ucapan dan tindakan guru bisa menjadi rekaman moral yang membekas di hati siswa.

Solusi:

  • Tingkatkan kesadaran diri melalui pelatihan mindfulness atau coaching profesional.
  • Gunakan bahasa yang positif dan konstruktif saat menegur siswa.


5. Tuntutan pada Siswa Tapi Lupa Introspeksi

Guru sering menuntut siswa berubah tanpa menyadari perlunya perbaikan pada diri sendiri.

Solusi:

  • Lakukan evaluasi diri berkala, baik secara pribadi maupun melalui forum MGMP.
  • Bersikap terbuka terhadap masukan dari siswa dan orang tua.


Langkah Aktif Tambahan yang Bisa Dilakukan

Selain tindakan di atas, berikut beberapa langkah lanjutan untuk menegakkan kode etik guru secara institusional:

  • Mengadakan lokakarya dan pelatihan kode etik setiap semester
  • Membentuk tim etik sekolah sebagai tempat konsultasi dan pendampingan guru
  • Membangun budaya saling mengingatkan antarguru
  • Menyusun SOP etika profesional yang dijalankan bersama

Menjadi guru bukan hanya soal mengajar di kelas. Lebih dari itu, guru adalah pembentuk masa depan bangsa. Dengan menjunjung tinggi kode etik secara sadar dan konsisten, kita tak sekadar menjaga profesionalisme, tetapi juga berperan sebagai agen perubahan dalam membentuk karakter generasi penerus.

Melalui refleksi ini, mari kita sadari bahwa setiap langkah kecil dalam keseharian seorang guru adalah bagian dari perjuangan besar untuk melahirkan generasi yang cerdas, berakhlak, dan berdaya saing.

Teruslah belajar. Teruslah tumbuh. Sebab guru sejati adalah sumber inspirasi, bukan sekadar penyampai pengetahuan.

***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *