Anak-August Lahir Lebih Cenderung Mengalami ADHD? Ini Penjelasannya Berdasarkan Studi

Posted on

Sebagai orangtua, Bunda tentu menginginkan buah hati Anda tumbuh dan berkembang secara optimal. Akan tetapi, bulan lahir si kecil juga memiliki hubungan dengan aspek pertumbuhan seperti kesejahteraan psikis mereka.

Studi menunjukkan bahwa bayi yang lahir di bulan Agustus cenderung berisiko lebih besar untuk menerima diagnosis terkait tersebut.
Attention Deficit Hyperactivity Disorder
Temuan tersebut kemudian menimbulkan perdebatan yang meluas di antara para orangtua dan juga pakar penelitian.

Harus diingat bahwa ADHD merupakan suatu kondisi perubahan neurologis yang dicirikan oleh kesulitan berkonsentrasi, kecenderungan aktif berlebihan, serta tindakan tanpa pemikiran matang sebelumnya. Walaupun akar penyebabnya sedang dalam penelahan lebih lanjut, para ahli telah mengidentifikasi bahwa aspek lingkungan dan faktor genetika ikut memainkan peranan penting dalam hal ini.

Anak yang dilahirkan pada bulan Agustus memiliki risiko mengalami ADHD

Dilansir dari laman
Good to Know,
Sebuah studi mengungkapkan bahwa anak-anak yang dilahirkan di bulan Juli atau Agustuh memiliki risiko paling tidak 40% lebih tinggi untuk dinyatakan menderita ADHD dibandingkan dengan mereka yang lahir di September atau Oktober.

Penelitian luas ini menganalisis informasi tanpa nama dari 96.698 bayi yang dilahirkan antara tahun 2002 sampai dengan 2010 di bulan Juli, Agustus, September, atau Oktober.

Dalam konteks tersebut, bayi yang dilahirkan di bulan Juli atau Agustus cenderung terlalu muda saat memulai pendidikan formal, dengan umur kurang dari satu tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir antara September dan Oktober. Penelitian ini mengindikasikan bahwa pada usia 15 tahun, kira-kira 1,5% siswa paling junior yang memiliki ulangan kelahiran diantara Juli sampai Agustus mendapatkan resep obat untuk ADHD.

Bahkan demikian, hasil penelitian ini menyatakan bahwa remaja berumur 15 tahun yang dilahirkan pada bulan Juli atau Agustus cenderung memiliki risiko 40% lebih tinggi untuk mengalami ADHD. Meski begitu, tim peneliti tak kaget dengan fakta ini dan menduga penyebabnya adalah fenomena ‘perbandingan rujukan peer’ akibat selisih umur dalam satu angkatan sekolah.

Namun demikian, salah satu peneliti lainnya, Dr Catia Nicodemo, membawa berita positif. Dia menemukan bahwa mulai dari usia sembilan tahun hingga lebih tua, tak terdapat perbedaan signifikan dalam pemberian diagnosis ADHD antara anak-anak yang lahir di bulan Juli dan Agustuh.

Berita baiknya adalah bahwa mulai dari usia 9 tahun ke atas, tak terdapat perbedaan signifikan dalam pemberian resep ADHD di antara anak-anak yang lahir pada Juli-Agustus dibandingkan dengan mereka yang dilahirkan pada September-Oktober. Ini menunjukkan bahwa efek pembandingan dengan teman sebaya semakin lama menjadi hilang seiring pertambahan umur, katanya.

Para penulis studi tersebut, Dr Joaquim Vidiella-Martin juga menyebut bahwa mereka dengan jelas akan memeriksa adanya kasus overdiagnosis pada anak-anak yang dilahirkan antara Bulan Juli hingga Agustus, atau sebaliknya, underdiagnosis pada bayi-bayi yang lahir diantara Bulan September sampai Oktober.

“Tidak bisa dipastikan apakah terjadi diagnosa berlebihan pada bayi yang lahir di bulan Juli-Agustus atau diagnosa kekurangan pada bayi yang dilahirkan di bulan September-Oktober, mungkin juga hanyalah perbedaan minoritas. Namun untuk kasus bayi yang lahir di bulan Juli-Agustus, kami menyebutkan bahwa selisih dalam pemberian obat-obatan antara mereka dan bayi-bayi lainnya yang dilahirkan di bulan September-Oktober mencerminkan penyalahgunaan sumber daya kesehatan yang sia-sia serta ketidakefektifannya.” Dia menjelaskan hal tersebut.

Agar dapat mengatasinya, para peneliti merekomendasikan bahwa orangtua serta pendidik harus lebih peka terhadap tanda-tanda ADHD. Ini bertujuan untuk memastikan diagnosanya menjadi semakin tepat.

Berapa banyak kasus ADHD yang ditemukan pada anak-anak?

Menilik dari laman
PBS News
Pada tahun 1995, sekitar 1,5 juta anak diberikan terapi untuk mengatasi Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Kemudian di tahun 2011, jumlahnya meningkat menjadi lebih dari dua kali lipat yaitu mencapai 3,5 juta anak yang menjalani pengobatan, sementara total 6,4 juta anak diketahui memiliki diagnosis ADHD.

Spesialis Kesehatan Anak, Joseph Hagan, sudah merawat pasien selama kurang lebih empat puluh tahun. Dia menyebutkan bahwa pengetahuan para dokter tentang Gangguan Defisit Perhatian dan Hyperaktivitas (ADHD) kini jauh lebih maju daripada dua dasawarsa lalu. Ini artinya ada peningkatan jumlah anak-anak yang mendapatkan diagnosis, Bun.

Hagan menyebut bahwa dia sudah mendeteksi penyakit ini pada seorang anak berusia lima tahun dan secara hati-hati meresepkan obat untuk mereka. Hal itu dilakukan bukan tanpa pertimbangan, pasalnya biasanya resep tersebut ditujukan kepada anak-anak yang berusia di atas enam tahun.

Anak-anak serta orang dewasa memiliki peluang lebih tinggi untuk dinyatakan mengidap ADHD di Amerika Serikat daripada di Inggris menurut suatu studi yang dirilis pada September tahun 2018. Studi tersebut menyimpulkan bahwa kondisi neuropsikiatrik ini mempengaruhi sekitar 7% dari populasi anak-anak dan cenderung berlanjut ke fase kedewasaan.

Pilihan Redaksi

  • Bagaimana Memahami Perbedaan Antara Anak yang Aktif dengan yang Hiperaktif Menurut Dokter

  • Pahami Pola Makan Anak sebagai Indikator Awal Autis, Jangan Sepelekan Hal Ini

  • Mengapa Anak dengan ADHD Kesulitan Tidur dan Bagaimana Menyelesaikannya

Bagi Bunda yang mau
sharing
soal
parenting
dan bisa dapat banyak
giveaway
, yuk
join
Komunitas Squad. Untuk mendaftar, silakan klik disini.

SINI

. Gratis!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *