– Pecinta film Tanah Air kembali disuguhkan karya terbaru dari sineas kenamaan Joko Anwar lewat film
Pengepungan di Bukit Duri
, yang resmi tayang di bioskop mulai 17 April 2025.
Film ini merupakan judul ketiga belas milik Joko Anwar setelah sukses dengan rangkaian produksi seperti Pengabdi Setan, Gundala, serta Pintu Terlarang. Dalam kesempatan kali ini, dia berhasil memperlihatkan kemampuan ceritanya yang matang melalui sebuah karya yang menyatu antara elemen-elemen aksi, kriminal, dramatis, dan thriler.
Film ini diluncurkan dengan nama internasional
Serangan di SMA Thorn
Dan dihasilkan oleh perusahaan produksi bernama Come and See Pictures bersama dengan Amazon MGM Studios. Kerjasama ini menghadirkan nuansa produksi yang mewah, dengan standar fotografi dan suasana layaknya film internasional.
Ringkasan Film Penyerangan di Bukit Duri
Kisah ini mengikuti Edwin (dimainkan oleh Morgan Oey), seorang laki-laki yang bekerja sebagai guru di SMA Duri — sebuah institusi pendidikan bagi remaja dengan masalah perilaku. Motivasi utamanya dalam menduduki posisi tersebut tak semata-mata berkaitan dengan aspirasi profesional, melainkan juga memiliki maksud lebih jauh: mencari sepupunya yang sudah lenyap tanpa jejak, sesuatu yang ia janjikan kepada saudara perempuan-nya yang telah tiada.
Tugas Edwin ternyata sangat melelahkan dan melampaui harapannya. Di sekolah tersebut terdapat banyak siswa garang, marah, serta sulit dikendalikan. Guru-guru tidak hanya diminta untuk mendidik tetapi juga harus selamat dari serangan kekerasan oleh para siswanya. Insiden pengepungan di Bukit Duri menunjukkan betapa mudahnya lingkungan pembelajaran berubah menjadi arena pertempuran saat masalah sosial menerobos sistem pendidikan.
Kehebohan memuncak setelah Edwin secara akhirnya berhasil menemui keponakannya. Pada saat itu juga, kerusuhan skala besar meletus di semua sudut kota karena diskriminasi serta rasa benci berdasarkan etnisitas telah melampaui batas kendali. Sekarang Edwin dan keponakanya harus bertahan hidup dalam situasi diserbu dari segala arah, menghadapi para siswa kasar yang sekarang menjadi bahaya serius bagi keselamatan mereka.
Film ini juga diperankan oleh sekumpulan aktris dan aktor muda bertalenta seperti Omara N. Esteghlal, Hana Malasan, Endy Arfian, Fatih Unru, Dewa Dayana, Faris Fadjar Munggaran, Florian Rutters, Farandika, serta Sandy Pradana. Setiap individu menampilkan performa yang tangguh, membawa tokoh remaja yang dipenuhi konflik, misteri, sekaligus kesengsaraan yang mempengaruhi aspek psikologi para pemirsanya.
Berkat topiknya yang aktual, alur cerita yang menegangkan, serta tinjauan sosial yang mendalam, Pengepungan di Bukit Duri tak hanya sebuah film untuk hiburan semata. Ini merupakan pesan penting mengenai dampak dari kesedihan, balas dendam, dan diskriminasi pada kalangan pemuda. Jangan sampai Anda melewatkan momen layar lebar yang kuat ini di teater-teater lokal terdekat!