Tembus 4 Juta Penonton 18 Hari Penayangan,Film Jumbo Jadi Karya Animasi Terlaris di Asia Tenggara

Posted on



– Animasi asli Indonesia berjudul Jumbo berhasil memukau penonton di kawasan Asia Tenggara.

Film ini sukses menjadi produksi animasi paling laris di wilayah Asia Tenggara.

Pada tanggal tayang 18 April 2025, jumlah penontonnya telah melampaui 4 juta orang.

Rekor ini pun berhasil mengungguli film animasi dari Malaysia berjudul Mechamato Movie.

Dengan pencapaian angka penonton yang besar diestimasikan akan menghasilkan pendapatan luar biasa sekitar 8 juta dolar AS atau setara dengan 134 miliar rupiah.

Film Mechamato Movie sementara ini menjadi raja box office di Asia Tenggara dengan pendapatan sebesar 7,68 juta dolar AS atau setara dengan 129 miliar Rupiah.

Kesuksesan Jumbo di bioskop menorehkan pencapaian baru bagi industri perfilman nasional.

Film pertama garapan sutradara Ryan Adriandhy secara resmi disematkan sebagai film animasi paling sukses di Asia Tenggara, melebihi berbagai judul film populer dari wilayah tersebut.

Bukan hanya mendominasi secara lokal, Jumbo pun menciptakan jejak sejarah di tanah air.

Produk buatan Visinema Pictures ini pun meraih gelar sebagai film animasi paling laris sepanjang sejarah di Indonesia.

Sebelumnya, rekor itu dimiliki oleh film “Si Juki the Movie” (2017).

Bukan hanya itu saja, prestasi yang diraih Jumbo pun melewati “Mencuri Raden Saleh”, menjadikannya film dengan kesuksesan terbesar di bawah naungan Visinema.

Movie ini menandai titik balik dalam sejarah perfilman lokal dan memulai era baru untuk industri animasi di negeri kita.

Tidak tanpa alasan pula, Jumbo menyajikan kisah yangunik dan memukau.

Jumbo menceritakan petualangan seorang anak yang bernama Don.

Sebuah bocah lelaki kerap disepelekan gara-gara postur badannya yang tinggi besar serta dipanggil julukan “Gajah”.

Don berupaya menunjukkan kemampuannya lewat pementasan kumpulan cerita rakyat warisan keluarganya sambil menjalin pertemuan dengan Meri, roh seorang anak perempuan yang sedang mencari kedua orangtuanya.

Movie ini menyoroti isu penghinaan, hubungan pertemanan, dan semangat berani, sambil menyampaikan pesan akan nilai penting dari keyakinan diri dan tali persahabatan.


Antusiasme Penonton Masih Tinggi

Menariknya lagi, jumlah penonton “Jumbo” diprediksikan bakal semakin meningkat. Saat ini film tersebut tetap tersaji di berbagai gedungbioskop di tanah air dan terus menerima respon positif dari penonton.

Kisah yang tersentuh, gambaran animasi berkulitas tinggi, dan pesan mendasar yang disampaikannya membuat film Jumbo bukan sekadar hiburan untuk keluarga, tetapi juga sebuah karya yang membangkitkan emosi.

“Kita sungguh berterima kasih atas prestasi yang telah diraih. Jumbo menunjukkan bahwa animasi dari Indonesia mampu bertarung dan menyentuh hati para penggemar, tak cuma di tanah air tetapi juga di wilayah sekitarnya,” ungkap wakil dari Visinema Pictures pada pernyataan terbarunya baru-baru ini.

Cerita “Jumbo” yang menunjukkan petualangan karakter Nurman dalam mengatasi luka batin dan hambatan kehidupan ini sudah memukau penonton dari segala umur.

Dengan pembungkusan yang apik, Jumbo muncul sebagai pendahulu baru yang menunjukkan kemampuan sektor animasi Indonesia untuk bersaing di kancah global.(*])


(/Desi Triana)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *