Sejak awal catatan sejarah, berapa banyak krisis ekonomi yang telah Anda hadapi? Tiap individu memiliki cerita unik masing-masing. Akan tetapi, baru sesudah peristiwa tersebut, pemahaman tentang pentingnya dampak dari keputusan pemerintahan pada kelanjutan hidup kita tumbuh, tidak perduli apa pekerjaan atau posisi sosial Anda saat ini.
Efeknya memang akan beragam bagi setiap individu. Pengalamanmu dengan sirkel terdekatmu pun bisa berbeda jauh. Untuk itu, periode sulit itu harusnya jadi pengingat bagi kita untuk tetap berempati. Jika merasa belum pernah terdampak langsung krisis ekonomi, coba tonton tujuh film berikut untuk mengetahui gambarannya. Cocok buat kamu yang sedang memasuki era
adulting
pada saat kebimbangan ekonomi baik di tingkat nasional maupun internasional.
1. 99 Homes (2014)
99 Homes
merupakan salah satu film paling mengesankan untuk mengetahui dampak krisis ekonomi global tahun 2008 pada kehidupan sehari-hari masyarakat, terlebih lagi di AS. Pada masa tersebut, jumlah pengangguran meningkat drastis sementara berbagai usaha ikut lumpuh. Akibatnya, banyak pinjaman perbankan menjadi tidak tertagih.
Film ini menyoroti cerita Dennis Nash (diperankan oleh Andrew Garfield), seorang bapak tunggal yang telah kehilangan tempat tinggal karena tidak mampu melunasi hutang-hutangnya yang digunakan untuk memajukan usaha konstruksinya. Sayangnya, dia hanyalah salah satu dari sekian banyak orang Amerika yang merasakan dampak serupa akibat krisis ekonomi tahun 2008. Berbeda dengan mereka, Nash mendapat peluang unik untuk memanfaatkannya saat diundang menjadi bagian dari sebuah perusahaan real estat yang mencurangi proses tersebut.
2. Two Days, One Night (2014)
Meski masih terdampak oleh krisis ekonomi global tahun 2008, dampaknya rupanya juga mencapai benua Eropa.
Two Days, One Night
Akan menerbikanmu menuju Belgia guna mendampingi cerita Sandra (Marion Cotillard), yang kini berisiko kehilangan pekerjaannya pasca pengambilan cuti. Dia memiliki jangka waktu cuma dua hari pada akhir pekan ini untuk meyakinkan teman-temannya supaya bersedia menolak insentif dari perusahaannya.
Dengan menolak bonus tersebut, diharapkan Sandra akan diperekrut kembali. Akan tetapi, dalam situasi keuangan sulit saat ini, tidak mengherankan jika sejumlah koleganya lebih memilih menerima hadiah uangnya yang cukup besar itu sehingga meninggalkan Sandra.
Two Days, One Night
Sampai saat ini tetap menjadi film terbaik yang disutradarai oleh Dardenne Bersaudara.
3. Her Job (2018)
Her Job
berlatarkan Yunani yang pada 2009 mengalami krisis finansial parah sebagai dampak dari kebijakan ekonomi yang salah dan dampak krisis global setahun sebelumnya. Film meneropong kehidupan seorang ibu rumah tangga bernama Panayiota (Marisha Triantafyllidou) yang suaminya jadi korban PHK.
Dengan usianya yang sudah kepala empat dan krisis yang tak berujung, sang suami kesulitan untuk dapat pekerjaan lain. Ini mendorong Panayiota memberanikan diri untuk kembali bekerja. Profesinya sebagai petugas kebersihan mal memang sempat dianggap remeh sang suami, tetapi ia justru menemukan banyak momen mencerahkan yang membuatnya merasa berdaya dan percaya diri.
4. Default (2018)
Krisis ekonomi parah juga pernah mengguncang Asia pada 1997. Dalam
Default,
Kita akan disuguhkan tiga narasi tentang situasi di Korea Selatan ketika terjadi krisis, melalui pandangan tiga kelompok sosial yang berbeda. Kelompok-kelompok itu mencakup pebisnis, pakar ekonomi, serta direksi bank sentral yang semuanya berusaha bertahan demi penyelamatan pribadi maupun nasional mereka.
Film ini dapat memberikan wawasan tentang tantangan ekonomi di Korea Selatan yang membuat sebagian besar pebisnis bangkrut. Tidak hanya pemilik bisnis kecil, para entrepreneur dengan skala sedang hingga besar juga turut panik dalam mengatasi goncangan finansial itu.
5. Ilo Ilo (2013)
Tidak hanya Korea Selatan, krisis moneter tahun 1997 juga berdampak pada Singapura. Meskipun dikenal memiliki perekonomian yang solid, masyarakat di sana masih terkena pengaruhnya. Film “Ilo Ilo” dapat menjadi contoh menarik tentang hal ini. Cerita film itu disajikan melalui sudut pandang anak dari keluarga berada yang setiap hari kebanyakan dibesarkan oleh pembantu rumah tangga asal Filipina.
Pada suatu hari, situasi keluarga dari orang tuanya menjadi lebih buruk akibat masalah keuangan yang sedang dihadapi. Ayahnya pun kehilangan pekerjaannya dan harus bekerja sebagai penjaga keamanan demi mencari nafkah, sementara harta bendanya lenyap dikarenakan kemerosotan nilai pasar saham. Hal ini turut memberi dampak kepada hubungan anak tersebut dengan pembantunya, karena kedua orang tuanya tidak mampu lagi membayarnya.
6. Wendy and Lucy (2008)
Seperti
Ilo Ilo
Film ini tidak secara langsung membahas krisis keuangan dari sisi teknikal. Justru sebaliknya, ia menggambarkan tantangan finansial tersebut melalui kisah Wendy (diperankan Michelle Williams). Dia adalah wanita yang berkelana bersama sang anjing peliharaannya dalam pencarian pekerjaan baru. Perjalanannya mencapai ribuan kilometer dan dilakukan tanpa banyak persediaan.
Pada perjalanan itu, Wendy yang kehabisan dana untuk membeli makanan serta menyelesaikan masalah mesin mobilnya yang bermasalah akhirnya nekat melakukan pencurian. Ketika tertangkap basah, dia diharuskan menghadapi otoritas hukum dan sesaat kemudian putus kontak dengan si anjing peliharannya. Jika Anda menyukai cerita dalam genre ini,
slice of life
dengan pendekatan realisme
, Wendy and Lucy
berpotensi jadi film favoritmu.
7. The Big Short (2015)
Dianggap sebagai salah satu film paling luar biasa dan revolusioner yang menggambarkan krisis keuangan tahun 2008 di AS,
The Big Short
Sungguh mengagumkan. Melalui sudut pandang para pemodal, film ini berusaha menerangkan akar masalah krisis ekonomi tahun 2008 tersebut. Berbeda dengan
99 Homes
Yang membuat frustasi, krisis tersebut mereka sajikan dengan campuran komedi.
Film terbagi menjadi tiga segmen yang menggambarkan tiga institusi finansial berbeda. Mereka mencoba keluar dari skandal tersebut dan pada akhirnya meraih beberapa kesimpulan tentang keretakan sistemasi pasar Amerika Serikat. Berbekal dialog brilian serta pemeran berkualitas tinggi, movie dengan setting latar krisis ekonomi ini tidak boleh dilewatkan.
Pada masa-masa sulit, naluri awal yang timbul pastinya adalah memprioritaskan keselamatan diri sendiri serta keluarga dekat. Akan tetapi, dengan menonton beberapa film tersebut, kita diajak untuk tidak lupa bersikap empati kepada orang lain.