Setelah 38 Hari Berjuang Melawan Pneumonia Ganda, Paus Fransiskus Keluar dengan Mengejutkan dan Sapa Umat di Kursi Rodanya

Posted on




Paus Fransiskus memberi kejutan besar bagi umat Katolik di seluruh dunia ketika dia dengan tiba-tiba muncul di Lapangan Santo Petrus, Vatikan pada hari Minggu (6/4) dan menghadiri ibadah bersama para jemaat yang hadir. Ini merupakan kali pertama beliau berpartisipasi dalam acara terbuka semenjak tanggal 23 Maret silam, pasca melalui masa rawat inap hampir enam minggu karena kondisi kesehatannya yaitu pneumonia dobel.

Meski dalam keadaan tubuh yang belum pulih sepenuhnya, dia datang menggunakan kursi rodanya, mengenakan senyum lebar, serta berbicara dengan nada rendah tapi ramah.

“Hari Minggu yang bahagia buat semua orang. Saya sangat menghargai ini,” katanya sambil menggunakan selang oksigen di bawah hidung, sebagaimana dilaporkan
The Guardian
, Minggu (6/4).

Walaupun suaranya masih terdengar agak lemah, banyak orang menunjukkan bahwa dia tampaknya terdengar lebih kuat dibandingkan dengan penampilannya terakhir sebelum keluar dari rumah sakit dua minggu yang lalu.

Dilansir dari
Reuters
Pada Minggu (6/4), munculannya itu tak pernah diumumkan sebelumnya dan terjadi hampir saat penutupan Misa spesial bertepatan dengan Tahun Yubileum Gereja Katolik. Paus datang ke arah altar utama, menaikturunkan tangannya sebagai salam, lalu memberi sapaan pendek yang langsung mendapat tepuk tangan meriah dari jemaah yang berkumpul di bawah sinar matahari Vatikan.


Riwayat Medis Berat: Hampir Menyebabkan Kematian

Paus Fransiskus, berumur 88 tahun, dirawat di Rumah Sakit Gemelli di Roma tanggal 14 Februari akibat infeksi saluran pernafasan yang selanjutnya berkembang jadi pneumonia bilateral. Keadaannya memburuk disebabkan ia memiliki catatan medis tentang pleuritis saat masih muda, sehingga bagian dari paru-parurnya sudah dipotong sebelumnya.

Dokter yang menangani pasien tersebut hampir menyatakan untuk berhenti memberikan pengobatan sehingga ia bisa ” meninggal dengan tenang”. Hal ini diungkap oleh ketua tim medis kepada pers pekan lalu sebagaimana dikutip dari Reuters.

Sepanjang periode pemeliharaan yang berjalan selama 38 hari itu, Paus tak muncul di setiap kegiatan umum, termasuk doa mingguan Angelus yang rutin dipimpinnya setiap Minggu mulai tanggal 9 Februari.


Kata-kata Paus: Tuhan Berada di Sisi Orang-orang yang Mengalami Kesengsaraan

Pada pernyataan tertulis yang dikeluarkan oleh Vatikan setelah Misa, Paus Fransiskus mengekspresikan ucapan terima kasih karena kesembuhannya serta berdoa untuk orang-orang yang masih dalam penderitaan.

“Saya mengalami keterikatan spiritual dengan Tuhan saat sedang mendapatkan pengobatan. Semoga rahmat-Nya dapat dirasakan oleh semua orang yang tengah berjuang melawan penyakit dan memberikan kekuatan kepada para petugas medis,” demikian tertulis dalam pernyataan formalnya.

Sampai saat ini, masih tidak pasti apakah beliau akan mampu sepenuhnya sembuh tepat waktu untuk menghadiri upacara Paska pada tanggal 20 April nanti. Setiap acara umum dalam agenda formalnya sudah ditunda selama dua bulan berdasarkan nasihat dokter, mencakupi juga pertemuan terencana minggu depan dengan Raja Charles dari Inggris.


Harapan Signal Dari Figur Yang Lemah Secara Umur

Walaupun lemah dari segi tubuh, kedatangan Paus Fransiskus membawa pesan yang kuat mengenai keyakinan dan semangat berani dalam menghadapi kesulitan.

Pada tahap yang lebih matang dalam hidupnya serta menghadapi kondisi kesehatan yang signifikan, keputusan dirinya untuk terus bertemu pengikut-pengikunya secara langsung menunjukkan kesetiaan dalam melayani.

Di saat dunia dihantui ketidakpastian, salam pendek dari Paus Fransiskus mengingatkan kita bahwa cahaya harapan masih dapat berkembang meski dalam raga yang rapuh.

Keberadaannya tidak hanya sebagai lambang, tetapi juga pesan yang membangkitkan semangat, iman serta kerelaan dapat memberikan tenaga pada waktu yang paling lemah.

(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *