– Ai Ogura menjalani debut mengesankan dengan raihan finis kelima di balapan MotoGP Thailand 2025.
Sebelum itu, Ai Ogura meraih posisi kelima di kualifikasi dan juga finis keempat di sprint MotoGP Thailand 2025.
Ogura pun menjadi rookie dengan raihan terbaik pada balapan debutnya, setelah era Marc Marquez pada 2014 silam.
Hal itu menjadi bukti bahwa pembalap bernomor 79 tersebut menjalani proses adaptasi yang sangat cepat di MotoGP.
Namun Ogura malah menampik pandangan tersebut, bahkan mengaku merasakan banyak kesulitan dalam proses adaptasinya di tim Trackhouse Racing.
Terutama soal bahasa dan budaya, di mana tim tersebut dihuni oleh orang Eropa dan Amerika sedangkan dirinya adalah orang Jepang.
“Aku tak bisa berbicara dengan para kru dengan cara yang kuinginkan,” ungkap Ogura, dilansir dari Speedweek.
Banyak hal yang tidak bisa diungkapkan oleh Ogura kepada para kru, terutama dalam hal detail di lintasan.
“Aku tak bisa menjelaskan apa yang terjadi di trek, tapi aku sedang belajar bahasa Inggris,” lanjut sang pembalap.
Sejak level junior hal tersebut memang sudah jadi salah satu kendala kebanyakan pembalap Jepang, tak terkecuali Ogura.
Apalagi Ogura juga bertahun-tahun membela Honda, dengan para kru yang didominasi oleh orang Jepang.
Untungnya sebelum Ogura bergabung dengan Trackhouse Racing, ia sudah berpengalaman balapan dengan tim MT Helmets-MSI asal Spanyol di Moto2 2024 lalu.
Ia banyak belajar dan bahkan bisa memberikan gelar juara dunia Moto2 kepada mereka, sehingga hal itu cukup membantunya.
Sejauh ini Ogura juga memakai jasa translator untuk bisa menghapus jarak bahasa dan budaya yang ada.
Kendalanya adalah meski harus fasih berbahasa Inggris maupun Jepang, sang translator juga harus memahami teknis motor dan juga balapan.
“Tapi ia (translator) harus benar-benar bisa berbicara sempurna dalam bahasa Inggris dan juga memahami sisi teknis,” jelas Ogura.
Ogura pun akan berusaha mengulangi pencapaiannya di MotoGP Argentina 2025, yang akan digelar pada akhir bulan Maret ini.