Laporan Wartawan , Ahmad Syarifudin
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) telah mendeklarasikan diri sebagai partai perorangan. Presiden ke-7 RI Jokowi pun mengakui ini merupakan gagasannya.
Tak hanya PSI, ia mengutarakan gagasan ini ke sejumlah organ relawan yang dimilikinya. Ternyata PSI justru ingin mengadopsi gagasan ini.
“Itu memang ada ide gagasan untuk membuat partai super tbk yang saya sampaikan juga kepada relawan-relawan. Tanggapannya seperti apa terhadap gagasan ini. Ternyata tahu-tahu sudah diambil, sudah diakomodir oleh PSI,” jelasnya saat ditemui di kediaman Sumber, Banjarsari, Solo, Rabu (5/3/2025).
Menurutnya, PSI telah mengadopsi gagasannya ini meski dengan beberapa modifikasi.
Salah satu poin dari gagasan ini yakni partai yang tidak elitis. Semua anggota memiliki andil dalam memilih pimpinan tertinggi partainya alih-alih segelintir elit saja.
“Kurang lebih menurut saya hampir mirip tapi dimodifikasi sedikit. Partai yang terbuka, super terbuka nanti pemilihan ketuanya dilakukan secara terbuka oleh seluruh anggotanya,” ungkapnya.
Bahkan menurutnya gagasan ini layak diadopsi oleh partai-partai lain yang sudah ada.
Dengan begitu tiap anggota benar-benar merasa memiliki partai.
“Betul-betul partai milik bersama. Ini kan gagasan kemudian sudah disamber. Kalau semua partai menjadi tbk kan bagus,” tuturnya.
Ia melihat partai politik di Indonesia saat ini terlalu elitis. Maka dari itu gagasan ini muncul.
“Ya itulah ada gagasan ini (partai elitis),” terangnya.
Gagasan inilah yang dikemukakan ke Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi. Organ relawan Jokowi terbesar ini ikut menyambut baik gagasan ini.
“Bukan Pak Budi Arie saja. Dengan relawan yang ada. Salah satunya Pak Menteri Budi Arie. Ya mungkin (Projo membuat partai terbuka). Saya menyampaikan gagasan,” jelasnya.
(*)