– Hasil Liga Champions leg pertama babak 16 besar antara Feyenoord melawan Inter Milan berakhir dengan senyum kemenangan untuk Nerazzurri sebagai tim tamu.
Pertandingan berlangsung di Stadion De Kuip, Kamis (6/3/2025) dinihari, Inter Milan yang berperan sebagai tim tamu meraih kemenangan dengan skor 2-0 atas lawannya.
Dua gol kemenangan Inter Milan dicetak oleh Marcus Thuram (38′) dan Lautaro Martínez (50′).
Khusus untuk Lautaro Martinez, satu gol yang ia buat dalam pertandingan ini membuatnya mencatatkan sejarah baru di Inter Milan.
Pemain asal Argentina itu kini berhak menyandang status skor teratas sepanjang masa Inter Milan di Liga Champions.
Lautaro Martinez mencatatkan rekor sebagai top skor sepanjang masa Inter Milan setelah mencetak gol ke-18.
Dengan masih panjangnya masa karir Lautaro Martinez di Inter Milan, rekening gol El Toro berpotensi terus bertambah.
Kemenangan atas Feyenoord dengan selisih dua gol tidak hanya menempatkan satu kaki Inter Milan di semifinal Liga Champions.
Melainkan juga, kemenangan ini membuat Inter Milan membalaskan dendam kekalahan rival sekotanya, AC Milan karena AC Milan dikalahkan Feyenoord di babak play-off 16 besar.
Saat ini, Inter Milan membutuhkan hasil imbang atau tidak kalah dengan perbedaan skor lebih dari dua gol untuk menyelesaikan misi balas dendamnya mewakili AC Milan pada leg kedua di pekan depan.
Jalannya Pertandingan
Babak pertama dimulai, Inter Milan sebagai tamu langsung memulai serangan dengan aksi Denzel Dumfries, namun belum menghasilkan gol.
Umpan yang dilepaskan pemain Belanda itu gagal mencapai tujuannya dan tidak menciptakan ancaman apa-apa.
Feyenoord sebagai tuan rumah tidak ingin kalah dengan cara yang biasa, mereka mencoba menciptakan sesuatu melalui Ibrahim Osman.
Namun, aksi Ibrahim Osman belum terlalu maksimal karena hanya menghasilkan sepak pojok di menit ketiga.
Dominasi sepenuhnya ditunjukkan oleh Inter Milan yang berhasil menguasai jalannya pertandingan pada 10 menit pertama.
Menit ke-11, Lautaro Martinez mencoba menembakkan tendangan penalti dari kotak penalti, namun dipotong oleh garis belakang pertahanan Feyenoord.
Pertandingan kedua tim cukup menarik, karena Feyenoord dan Inter Milan sama-sama menunjukkan penampilan yang solid dalam menyerang.
Gol cepat mungkin menjadi tujuan kedua tim untuk mendapatkan momentum dalam pertandingan.
Lini pertahanan Feyenoord dan Inter Milan tampaknya cukup kukuh dalam menghalangi serangan lawan masing-masing pada menit ke-15 pertandingan pembukaan.
Ibrahim Osman kembali mengancam Inter Milan, namun sepakannya yang coba ia lepaskan ditendang kembali oleh Josep Martinez.
Pada menit ke-27, laga terpaksa dihentikan sementara karena Jeyland Mitchell, pemain tuan rumah, mengalami cedera.
Laga kembali dilanjutkan, di mana Feyenoord lebih fleksibel dalam permainannya dan semakin menekan Inter Milan dengan permainannya.
Inter Milan hampir saja mencetak gol pemecah kebuntuan, karena sepakan Lautaro Martinez dipotong secara tepat waktu oleh bek tuan rumah.
30 menit pertandingan berlangsung, skor pertandingan masih imbang tanpa gol, kedua tim masih dalam keadaan imbang dalam menyelesaikan hasil akhir.
Tendangan spekulasi coba dilakukan oleh Jakub Moder dengan melepaskan tendangan jarak jauh, meskipun arahnya tepat ke gawang lawan, namun tidak terlalu keras sehingga bisa dimentahkan.
Tidak mengherankan jika Feyenoord berhasil mengusir AC Milan pada babak sebelumnya, Inter Milan pun tampak kesulitan mengembangkan gaya bermainnya melawan klub asal Belanda tersebut.
Francesco Acerbi mencoba menciptakan kesempatan berbahaya, namun sepakan setengah volannya masuk ke dalam kotak penalti lawan, belum terlalu membahayakan penjaga gawang lawan.
Gol yang ditunggu-tunggu akhirnya datang, Inter Milan menjadi tim yang lebih beruntung karena berhasil mencetak gol pembuka.
Secara tepatnya di menit ke-38, Marcus Thuram menyambut bola yang diumpan oleh Nicolo Barella dengan sempurna sebelum akhirnya memasukkan bola ke dalam gawang lawan.
Gol Marcus Thuram memecahkan kemacetan sekaligus membuat Inter Milan memimpin satu gol atas tuan rumah.
Dua menit kemudian, Inter Milan hampir menggandakan keunggulan jika tidak ada punggung keras Lautaro Martinez yang diselamatkan oleh Timon Wellenreuther.
Peluang emas Lautaro Martínez akhirnya menjadi peluang terakhir Inter Milan sebelum wasit meniup peluit tanda penyelesaian babak pertama.
Babak kedua, Feyenoord menunjukkan perilaku yang lebih agresif dengan tujuan untuk mencetak gol yang sama.
Namun, Inter Milan berhasil menghadapi permainan Feyenoord, meskipun diserang berkali-kali.
Lima menit babak kedua berlangsung, Feyenoord malah makin lemah setelah terpuntir untuk kedua kalinya.
Kali ini, Lautaro Martinez berhasil mencatatkan namanya di papan skor setelah mendapatkan bantuan dari Piotr Zielinski.
Gol ini membuat Lautaro Martínez mengakui dirinya sebagai pemain top skor sepanjang masa di Inter Milan di Liga Champions, dengan koleksi 18 gol.
Gol pemain Argentina ini secara otomatis membuat situasi menjadi makin sulit bagi Feyenoord sebagai tuan rumah.
Inter Milan mungkin bisa mengakhiri pertandingan lebih cepat jika Zielinski dapat mengubah peluang emasnya melalui tendangan penalti menjadi gol pada menit ke-65.
Tapi kesempatan emas itu nyatanya gagal dimanfaatkan Zielinski setelah arah tendangan penaltinya dibaca dengan baik oleh kiper tuan rumah.
Meskipun begitu, keunggulan Inter Milan dengan selisih dua gol atas Feyenoord tetap bertahan hingga akhir pertandingan.
Inter Milan berhasil merebut kemenangan berharga dengan skor 0-2 melawan Feyenoord di pertandingan pertama babak 16 besar Liga Champions.
(/Dwi Setiawan)