Mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Baswedan, memberikan ceramah di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan tema “Apakah Pembangunan Infrastruktur Pendidikan dapat Meningkatkan Kualitas Manusia Indonesia?” pada Senin (3/3/2025) malam.
Dalam sesi ceramah tersebut, Anies menerima beberapa pertanyaan dari jemaah, salah satunya mengenai program makan bergizi gratis (MBG).
Menanggapi pertanyaan tersebut, Anies menekankan pentingnya pelaksanaan program MBG tanpa masalah.
“Yang penting program ini terlaksana dengan tanpa ada masalah. Kita doakan lancar,” ujarnya.
Anies juga menegaskan bahwa memajukan pendidikan tidak hanya berkaitan dengan penyediaan makanan.
“Cuma pendidikan itu bukan soal makan, tapi bahwa kalau sudah direncanakan memberi makan ya diberikan. Tapi isi pendidikannya jangan kelewat,” tambahnya.
Ia menekankan bahwa isi pendidikan merupakan aspek yang paling penting, sehingga fokus untuk memajukan pendidikan harus tepat.
“Memajukan pendidikan bukan soal kesehatan dan gizi anak, tetapi proses belajar mengajar di kelas,” ungkapnya.
Usai ceramah, Anies menjelaskan bahwa pendidikan memerlukan biaya yang tidak murah.
“Pendidikan itu memerlukan biaya, dan biaya pendidikan itu memang mahal. Tapi ketertinggalan itu lebih mahal,” ujarnya.
Ia menggarisbawahi bahwa meskipun biaya pendidikan tinggi, hal tersebut harus dipandang sebagai investasi.
“Harus dipandang sebagai investasi, bukan sebagai biaya. Kalau dipandang sebagai investasi, maka kita tahu bahwa berapa pun alokasi yang kita keluarkan nantinya kita akan mendapat kembalian, namanya investasi akan ada return-nya,” jelasnya.
Anies juga mengajak seluruh bangsa Indonesia untuk bersama-sama memandang pendidikan sebagai investasi.
“Bukan hanya oleh pemerintah, sebangsa, semuanya sama-sama melihat pendidikan sebagai investasi. Lihat, capaian-capaian yang kita miliki hari ini di Indonesia itu hasil investasi pendidikan tiga, empat dekade yang lalu, kita saksikan hasilnya,” ujarnya.
Ia berharap alokasi anggaran pendidikan tidak dikurangi, mengingat hal tersebut akan berpengaruh pada masa depan.
“Saya berharap sekali bahwa alokasi investasi pendidikan itu jangan dikurangi, karena itu berpengaruh pada masa depan. Memang dampak dari pengurangan itu tidak dirasakan sebelum Pemilu besok, tapi akan dirasakan di generasi yang akan datang, karena jangkanya panjang,” pungkas Anies Baswedan.