Seorang perancang busana asal Desa Cigereleng, Kabupaten Regol, Bandung, meninggal dunia saat menuruni Puncak Cartenz Pyramid, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, pada Sabtu (1/3/2025).
Lilie Wijayanti meninggal dunia bersama sahabatnya, Elsa Laksono karena mengalami hipotermia.
Sebelum meninggal dunia, Lilie membagikan momennya saat mempersiapkan perlengkapan pakaian untuk mendaki Puncak Carstensz.
”
Setelah berbulan-bulan berlatih fisik dan mental, salah satu hal yang penting untuk dipersiapkan adalah peralatan. Kali ini, aku berkunjung ke Columbia Gandaria City Jakarta untuk memilih peralatan yang sesuai dengan kebutuhan ekspedisi.
Mengingat ekspedisi kali ini agak berat, gunung dengan curah hujan tertinggi dan salju, maka aku sangat berhati-hati dalam memilih peralatan, berdiskusi, dan inilah pilihan aku:
– Lapisan Pertama: Baselayer Omni-Heat Infinity, untuk menghangatkan dan menjaga suhu tubuh.
Lapisan Kedua: Garis Puncak Titanium Arctic Sherpa Fleece.
– Lapisan Tambahan: Jika diperlukan, aku akan menambahkan Titanium Arctic Crest Down Jacket.
– Lapisan Luar: Jaket Outdry Extreme, jaket waterproof yang tahan terhadap curah hujan deras.
Saya memilih celana Hazy Trail Rain Pant.
.” tulisnya.
Berita ini kini dipenuhi dengan postingan yang penuh dengan kata-kata sedih dari masyarakat online.
“TIDAK ADA APA YANG KUATUH. nyatanya ternyata telah meninggal karena kedinginan meski telah berlapis-lapis” tulis akun @nt**
“Nama si dia tidak diketahui usianya, padahal persiapan sudah cukup matang. Tapi kalau sudah nasib, tidak bisa dihindari, selamat jalan Pak, semoga akhirnya baik” tulis akun @ha**
“Turut berdukacita yang mendalam.. salah satu pendaki wanita senior kita.. Selamat jalan tante.” tulis akun @c**
Lilie saat ini diketahui berusia 59 tahun.
Dia juga merupakan pendaki gunung yang berpengalaman.
Lilie sering membagikan momen-momennya saat naik gunung di akun Instagramnya.
Sebelumnya, tiga pendaki yang selamat dikenal bernama Indira Alaika (mengalami hipotermia karena cuaca buruk), Alvin Reggy Perdana (mengalami hipotermia karena cuaca buruk) dan Saroni (mengalami hipotermia karena cuaca buruk).
Mereka semua bergabung dalam rombongan pendaki yang berjumlah 20 orang yang diduga rombongan penyanyi Fiersa Besari.
Rombongan tersebut terdiri dari lima pemandu, tujuh warga negara Indonesia (WNI) dan enam warga negara asing (WNA), serta dua pendaki Taman Nasional Lorentz.
Penjelasan Polisi
Saat itu, Kepala Polres Mimika, Papua Ajun Komisaris Besar Polisi Bily Hildiarto Budiman mengkonfirmasi bahwa dua korban meninggal dalam pendakian Puncak Cartenz Pyramid.
Bily menyebutkan, korban tewas akibat serangan cuaca buruk di Puncak Cartenz Pyramid, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, pada Sabtu (1/3/2025).
Dia menyebutkan, dua orang pendaki yang meninggal dunia, adalah Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono.
Selain itu, masih ada tiga pendaki lainnya yang selamat, yaitu Indira Alaika, Alvin Reggy, dan Saroni.
“Kematiannya disebabkan oleh hipotermia,” kata Bily ketika dihubungi Kompas.com melalui telepon, Minggu (2/3/2025).
“Ya benar, dua pendaki lokal, perempuan asal Indonesia,” ujarnya. “Tiga orang pendaki asal WNI selamat,” tambah Bily lagi.
Baca berita lainnya di
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp