Idul Adha 2025 masih beberapa bulan lagi, tapi Raja Maroko, Muhammad VI, telah menyerukan kepada warganya agar tidak menyembelih hewan kurban secara pribadi pada hari raya penting umat Islam itu.
Pengumuman bersejarah Raja Maroko dibacakan oleh Menteri Agama Ahmed Taofiq di televisi pemerintah Al Oula, Rabu (26/2). Pengumuman ini disampaikan karena krisis ternak yang melanda negara itu akibat kekeringan panjang.
Adapun Idul Adha yang biasa disebut hari raya haji atau hari raya kurban diharapkan jatuh pada awal bulan Juni.
“Kami mengingatkan kepada masyarakat yang kami cintai agar tidak melaksanakan ritual kurban Idul Adha tahun ini,” kata Raja.
Raja Maroko mengatakan, kondisi iklim dan ekonomi dalam negeri yang kurang mendukung telah menyebabkan penurunan jumlah ternak secara signifikan.
Di satu sisi, menyembelih hewan kurban adalah ibadah sunah yang dianjurkan. Namun, kondisi di dalam negeri dirasa kurang baik.
“Melaksanakannya dalam keadaan sulit ini akan menyebabkan kerugian nyata bagi sebagian besar masyarakat kita, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah,” kata Raja.
Raja menyatakan, pemerintahannya bertugas menghilangkan kesulitan dan ancaman, sebaliknya harus mempermudah urusan rakyatnya.
Raja kemudian menyebutkan ayat dari Surah Al-Hajj: 78 yang berarti Allah tidak menjadikan beribadah-Nya sulit bagi hamba-Nya.
,” demikianlah bunyi potongan ayat itu.
Tetapi semangat perayaan Idul Adha tetap dipertahankan. Sebaliknya, Raja akan menyembelih kurban atas nama rakyatnya.
.”
Produksi Ternak Maroko Merosot
Jumlah ternak sapi dan domba Maroko mengalami penurunan sebanyak 38 persen pada tahun 2025 sejak sensus terakhir yang terjadi 9 tahun lalu. Penyebabnya adalah kekeringan yang terjadi secara berkesinambungan.
Curah hujan tahun ini 53 persen lebih rendah dari rata-rata 30 tahun terakhir. Hal ini menyebabkan kurangnya lahan rumput untuk pakan ternak.
Produksi daging menurun, sehingga harga daging di pasar lokal meningkat dan harga sapi hidup, domba, dan daging merah impor menjadi lebih mahal.
Maroko baru-baru ini menandatangani kesepakatan untuk mengimpor hingga 100.000 domba dari Australia.
Dalam anggaran tahun 2025, Maroko menunda pajak masuk dan pajak nilai tambah atas sapi, domba, unta, dan daging merah untuk menjaga harga tetap stabil di pasar domestik.
Bukan Kali Pertama
Ini bukan kali pertama Raja Maroko menyerukan rakyatnya tidak menyembelih hewan kurban saat Idul Adha.
Seruan serupa pernah terjadi pada tahun 1963, 1981, dan 1996. Alasannya juga sama, yaitu tantangan ekonomi dan lingkungan.
Sekilas tentang Maroko
Negara Maroko adalah sebuah negara kerajaan yang terletak di Afrika Utara dengan populasi sekitar 38 juta orang. Ibukotanya adalah Rabat, sementara kota terbesarnya adalah Casablanca.
Di Rabat, terdapat sebuah jalan bernama Sukarno.
Maroko yang terletak di ujung barat laut Afrika memiliki garis pantai yang membentang di sepanjang Samudra Atlantik dan Laut Mediterania.
Lokasinya yang strategis menjadikan Maroko sebagai persimpangan antara Eropa, Afrika, dan Timur Tengah.
Kondisi ini membuat Maroko memiliki warisan budaya yang kaya, hasil dari perpaduan pengaruh Berber, Arab, Afrika, dan Eropa. Negara ini terkenal dengan arsitektur, musik, dan kulinernya yang unik. Marrakech dan Fes terkenal sebagai kota tua yang bersejarah.
Maroko bukanlah negara yang kaya secara mutlak, tetapi memiliki ekonomi yang cukup baik dan stabil di wilayahnya.