Elemen-elemen Penting dalam Pengembangan Diri Menurut Carl Rogers

Posted on

Dalam hidup seseorang, ada tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk menyelesaikan perjalanannya sebagai individu. Salah satunya adalah pengembangan diri. Pengembangan diri adalah proses pembentukan bakat, potensi, perilaku, dan kepribadian yang dimiliki seseorang. Bali musim pengembangan diri biasanya terjadi pada anak-anak hingga remaja. Kegiatan apa pun yang dilakukan dalam proses pengembangan diri akan nampak hasilnya dalam beberapa waktu mendatang.

Dalam proses pertumbuhan diri, seseorang akan berusaha mengenal diri sendiri untuk tahu apa yang perlu dikembangkan di masa depan. Mereka akan mengenali aspek positif dan negatif yang ada dalam diri dan memperbaiki aspek negatif yang ada dalam diri mereka. Menurut Rogers dalam proses mengenal diri dan membentuk diri, dia mengasumsikan seseorang dapat sadar dan rasional mengubah pikiran dan perilaku mereka dari yang tidak diinginkan menjadi yang diinginkan. Kesalahan-kesalahan yang terjadi selama proses mengenal dan membentuk diri itu wajar saja karena manusia secara alami berproses menjadi individu yang lebih baik dari waktu ke waktu.

Carl Rogers adalah orang Amerika menempatkan seorang psikolog. Ia menjadi salah satu dari psikologi penting humanistik. Dalam teori, ia membawa aspek-aspek yang terkait dengan pengembangan diri. Ia juga mengembangkan bentuk terapi yang bernama therapi pusat orang. Terapi ini proses kususnya untuk pelanggan agar pelanggan nantinya bisa lebih berfungsi penuh (person berfungsi secara penuh). Rogers mengerti bahwa ‘diri merupakan sarana yang penting dan berdenyut dalam proses orang untuk tumbuh dan berkembang. Menurut Rogers, ‘Tapi daripada semua idenya, falsafah, perspektif, dan nilai-nilai yang mencintai yang meliputi kesadaran tentang “seperti apa saya” (kesadaran atau kebutuhan untuk menjadi) dan “apa-apa yang dapat saya lakukan” (kesadaran, kekuatan, serta keotentik terungkap manusia dengan aktivitas). ‘Diri’ akan menengahi persepsi individu daripada dunia dan perilaku selisk mereka. Seorang individu dengan konsep “diri” yang penuh dan positif tentu akan mendapati pandangan yang berubah-ubah tentang dunia dibanding individu yang memiliki konsep “diri” yang lemah dannegatif.

“Diri” telah muncul sejak masa anak-anak dan terus berkembang seiring bertambahnya usia. Struktur “diri” pada dasarnya terbentuk melalui interaksi dengan lingkungan sekitar individu, utamanya lingkungan sosial yang terdiri dari orang tua, anggota keluarga, maupun teman bermain. Seiring dengan pertumbuhan anak, akan terbentuk sebuah kesadaran diri dan kemampuan diri untuk membedakan dirinya dengan orang lain yang disebut sebagai self image, yaitu suatu cara di mana seorang anak melihat dirinya sendiri dan berkembang melalui identifikasi komponen kognisi, afeksi, dan perilaku orang-orang yang dekat dengan dirinya, termasuk orang tua, anggota keluarga, maupun teman bermain. Dengan berkembangnya self image selanjutnya akan terbentuk self concept di mana akhirnya anak tersebut memiliki konsep diri yang semakin matang dan kompleks.

Dalam pembentukan citra diri dan konsep diri sendiri, tentunya orang-orang yang dekat dengan anak tersebut memiliki tanggung jawab yang besar. Sebagai seorang anak, mereka cenderung meniru apa yang dilakukan oleh orang-orang terdekatnya, baik itu perilaku positif maupun negatif. Hal ini terjadi karena mereka masih belum mengerti mana yang benar dan mana yang salah. Orang tua, keluarga, dan orang-orang lainnya yang terlibat dalam interaksi sosial dengan anak harus bisa memberikan contoh perilaku yang baik dan mengedukasi anak tersebut mengenai perilaku-perilaku apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

Terdapat tiga aspek penting yang dibutuhkan oleh individu dalam pengembangan diri, yaitu:

1. Kebutuhan akan penghargaan positif (perluan untuk penghargaan positif)

Saat anak belajar sekaligus mengembangkan bakat dan kemampuan, ia membutuhkan penghargaan untuk merasa diterima dan berharga. Menurut Rogers, setiap individual, dalam hal ini anak, memiliki keinginan yang kuat untuk mendapatkan sikap-sikap positif seperti kehangatan, penghormatan, penghargaan, cinta, dan penerimaan dari orang-orang terdekat. Memberikan penghargaan positif ini dapat dipisahkan lagi menjadi dua, yakni:

Penghargaan Bersyarat

Salah satu kondisi ini adalah ketika anak menganggap bahwa dia akan dihargai hanya jika dia melakukan apa yang diharapkan orang lain. Esta kondisi akan menghambat perkembangan seorang anak untuk menjadi manusia dengan kemampuan utuh. Hal ini dapat terjadi karena anak lebih berusaha untuk memenuhi standar orang lain daripada mencari dan memahami jati dirinya sendiri.

huruf b. Penghargaan tanpa syarat (penghargaan dengan sendirinya)

Di samping kondisi penghargaan bersyarat, tidak berarti tidak mungkin bagi individu untuk memberi dan menerima penghargaan positif tak bersyarat. Individu masih memiliki kemungkinan untuk bisa memberi dan menerima penghargaan positif tak bersyarat dalam proses pengembangan dirinya. Kondisi ini memiliki arti bahwa individu dapat diterima, dihargai, dan dicintai apa adanya tanpa ada syarat, alasan, catatan, atau pengecualian apa pun. Dalam hal ini, Rogers menekankan pentingnya penghargaan positif tak bersyarat sebagai pendekatan ideal dalam mengasuh anak. Pendekatan ini diharapkan dapat menciptakan atmosfer di mana anak merasa dihargai dan dicintai hanya karena ia adalah manusia yang berharga. Jika seorang anak menerima cinta tanpa syarat, ia akan mengembangkan penghargaan positif bagi dirinya dan dapat mengembangkan potensinya untuk dapat menjadi manusia yang berfungsi sepenuhnya.

2. Self-consistency dan self-congruence

Dengan adanya penghargaan positif tanpa syarat (unconditional positive regards), konsep ‘diri’ tidak memiliki syarat nilai, adanya kesesuaian (congruen) antara ‘diri’ yang sebenarnya dan pengalaman, serta orang tersebut sehat secara psikologis. Menurut Rogers, semakin dekat citra ‘diri’ dan ‘diri yang ideal’ seseorang, semakin kongruen atau konsisten dan semakin tinggi rasa harga diri. Diagram di bawah ini menyoroti hubungan antara aktualisasi diri, pengaruh masyarakat, dan pengembangan diri seseorang. Kolom kiri menunjukkan adanya keseimbangan positif. Yakni sebuah keadaan ketika orang mengikuti proses internal (aktualisasi, penghargaan positif, dan pengembangan diri), mereka cenderung akan mencapai keselarasan dengan “diri nyata”. Sedangkan kolom kanan menunjukkan adanya pengaruh negatif, sebuah keadaan ketika masyarakat menetapkan nilai dari lingkungan dan orang terlalu bergantung pada pernyataan tersirat, orang akan menciptakan “diri ideal” yang berbeda dengan “diri nyata”. Artinya, orang tidak bisa menunjukkan diri mereka yang sebenarnya karena adanya tuntutan dari orang-orang di sekitarnya. Ketidaksesuaian antara “diri nyata” dan “diri ideal” akan menghasilkan ketegangan psikologis, yang dapat berkembang menjadi neurosis.

3. Self-actualization

Aktualisasi diri merupakan suatu proses menjadi diri sendiri dan mengembangkan sifat-sifat atau potensi-potensi psikologis yang unik. Proses aktualisasi diri ini dapat dipengaruhi oleh pengalaman dan pembelajaran yang diperoleh selama masa kanak-kanak. Aktualisasi diri akan berkembang seiring dengan perubahan hidup individu. Menurut Rogers, motivasi orang yang sehat adalah actualisasi diri. Rogers berpendapat bahwa masa lalu tentu saja akan mempengaruhi cara seseorang memandang masa kini yang pada gilirannya akan mempengaruhi kepribadiannya. Namun, ia tetap berfokus pada apa yang sedang terjadi sekarang dan bukan apa yang telah terjadi pada masa lalu.

Menurut Rogers, perkembangan optimalmempunyai proses, bukan hanya keadaan. Menurutnya, kehidupan yang baik adalah ketika seseorang memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi sepenuhnya secara terus-menerus. Beberapa sifat dari orang yang dapat berfungsi sepenuhnya (fully functioning person) adalah sifat terbuka untuk pengalaman, cenderungan mengarah ke hidup yang ekstensialis, peningkatan kepercayaan atas individu lain, kebebasan memilih, kreativitas, konstruktif dan dapat dipercaya, serta kehidupan yang penuh warna. Dalam pengembangan diri, orang-orang di sekitar individu tersebut mempunyai peran yang sangat penting karena besok adalah bentuk dari apa yang diterimanya di masa lalu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *