7 Kebiasaan Orang Tak Pernah Menyerah, Menurut Psikologi

Posted on

Fokus Pada Proses

Dalam dunia yang sering kali mengutamakan hasil, individu-individu yang tangguh lebih memilih untuk fokus pada apa yang mereka lakukan. Bukan berarti mereka tidak peduli dengan hasilnya. Mereka hanya tahu bahwa segala sesuatu dalam hidup bisa memakan waktu lebih lama dari yang diharapkan.

Fokuslah pada hal yang Anda yakini, percayalah pada hal yang Anda tuju. Ini cara hidup yang jauh lebih berkelanjutan daripada terus-menerus mengkhawatirkan hasil, yang seringkali di luar kendali Anda. Dengan begitu, Anda akan merasa lebih tenang dan lebih terarah dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Memiliki Tujuan yang Jelas

Tujuan yang jelas adalah kunci untuk mencapai kesuksesan. Tanpa tujuan yang jelas, kita pasti akan terombang-ambing. Hal ini dapat menyebabkan rasa stagnasi dan perasaan bahwa meskipun sibuk, kita tidak membuat kemajuan yang berarti.

Pastikan tujuan tersebut dapat dicapai, tetapkan tujuan realistis yang menantang Anda tetapi tetap dapat digapai. Jadikanlah relevan dengan nilai-nilai dan visi jangka panjang Anda. Tetapkan tenggat waktu untuk menjaga akuntabilitas Anda dan mempertahankan momentum.

Orang-orang yang tidak pernah menyerah terhadap tujuan mereka tidak sekadar memiliki keinginan yang samar; mereka memiliki target yang spesifik dan terdefinisi dengan baik yang memandu tindakan mereka sehari-hari.

Tetaplah Disiplin

Disiplin adalah kunci untuk tetap maju ketika motivasi telah meninggalkan gedung. Seperti yang dikatakan Jim Rohn, pengusaha dan pembicara motivasi, disiplin adalah jembatan antara tujuan dan pencapaian.

Anda mungkin memiliki semua organisasi di dunia, tetapi jika Anda tidak memiliki disiplin diri untuk bekerja secara konsisten demi mencapai tujuan Anda, kemungkinan besar Anda tidak akan mencapainya. Penulis buku terlaris Brian Tracy juga menekankan bahwa disiplin diri adalah sifat yang umum dimiliki orang-orang sukses.

Perlu diingat, ia telah menghabiskan seluruh kariernya untuk mempelajari apa yang dibutuhkan untuk menjadi sukses. Ketika ia berbagi pengetahuannya, hal ini patut diperhatikan.

Menerima Kegagalan

Kegagalan bukan akhir dari perjalanan, melainkan bagian dari proses belajar. Contoh nyata adalah JK Rowling, yang saat itu hidup dari bantuan sosial ketika ia mulai menulis Harry Potter. Novel yang kini menjadi salah satu yang paling terkenal di dunia ditolak oleh dua belas penerbit sebelum akhirnya diterbitkan.

Jack Ma juga mengalami penolakan berulang sebelum akhirnya mendirikan Alibaba. Walt Disney pernah dipecat dari sebuah surat kabar karena dianggap kurang kreatif.

Polanya jelas: orang yang pantang menyerah tidak memandang kegagalan sebagai akhir. Mereka melihatnya sebagai umpan balik, informasi tentang apa yang tidak berhasil, dan kesempatan untuk menyesuaikan pendekatan mereka.

Membangun Sistem dan Rutinitas

Menurut para ahli, memiliki rutinitas dapat membantu kita mengurangi stres, tidur lebih baik, dan menjadi lebih sehat. Orang yang pantang menyerah tidak hanya mengandalkan tekad. Mereka membangun sistem yang memudahkan mereka melakukan hal yang benar secara konsisten.

Mungkin itu berarti menyiapkan pakaian olahraga Anda malam sebelumnya. Mungkin itu berarti menjadwalkan blok waktu untuk pekerjaan terpenting Anda. Mungkin itu berarti menciptakan lingkungan yang menghilangkan gangguan dan godaan. Apapun bentuknya, tindak lanjut yang sukses bukanlah tentang tekad yang luar biasa.

Melindungi Energi dan Fokus

Dalam dunia yang penuh dengan gangguan, peluang, dan kewajiban, orang-orang yang tidak pernah menyerah pada tujuan mereka telah belajar untuk melindungi waktu dan energi mereka dengan keras. Artinya mengatakan tidak pada hal-hal yang tidak sejalan dengan prioritas mereka, bahkan ketika hal-hal tersebut tampak menarik atau ketika mengatakan tidak terasa tidak nyaman.

Mengabaikan perawatan diri dapat menyebabkan kelelahan, stres, penurunan produktivitas, dan bahkan masalah kesehatan yang serius. Dan ketika kita tidak dalam kondisi terbaik, semua yang kita lakukan akan terganggu, mulai dari kinerja kerja hingga hubungan pribadi.

Menghindari Membandingkan Diri

Sebagai makhluk sosial, kita selalu punya kecenderungan alami untuk membandingkan diri dengan orang lain. Namun, dengan media sosial saat ini, hal ini telah dibawa ke tingkat yang jauh lebih tinggi. Membandingkan diri kita dengan orang lain adalah resep untuk ketidakpuasan, iri hati, dan ketidakbahagiaan.

Kita melihat teman dan orang asing menjalani kehidupan yang tampak sempurna, dan kita bertanya-tanya mengapa kita tidak melakukan hal yang sama. Namun, begini masalahnya: ketika kita membandingkan hidup kita dengan momen-momen terbaik orang lain, kita tidak adil terhadap diri kita sendiri.

Mulailah dengan mengenali pencapaian Anda sendiri, sekecil apapun. Tetapkan tujuan Anda sendiri berdasarkan apa yang penting bagi Anda, bukan apa yang menurut Anda seharusnya Anda lakukan karena orang lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *