Penyebab Pemecatan Anak Buah Gubernur Sumut Bobby Nasution
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution kembali menjadi perhatian publik setelah mencopot Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Sumut, Herly Puji Mentari Latuperissa. Keputusan ini diambil setelah adanya dugaan pelanggaran etika dan kedisiplinan yang dilakukan oleh Herly.
Herly diduga melakukan beberapa tindakan tidak pantas, termasuk bermain ponsel saat ada pengarahan dari Gubernur Bobby. Selain itu, ia juga disebut memaksa orang-orang untuk membawakan hadiah saat dirinya merayakan ulang tahun. Tindakan ini menimbulkan reaksi negatif dari masyarakat terhadap perilaku pejabat yang dianggap tidak sesuai dengan tanggung jawabnya sebagai aparatur sipil negara (ASN).
Surat Keputusan (SK) Nomor 188.44/653/KPTS/2025 yang ditandatangani oleh Bobby pada 10 September 2025 menjelaskan bahwa Herly melakukan pelanggaran yang cukup serius. Dalam SK tersebut, disebutkan bahwa Herly terbukti melakukan pungutan di luar ketentuan dan menyalahgunakan wewenang dengan meminta hadiah dalam acara tertentu.
Inspektorat Pemprov Sumatra Utara, Sulaiman Harahap, mengonfirmasi bahwa salah satu alasan pencopotan Herly adalah karena ia bermain ponsel saat Gubernur Bobby memberikan arahan. Hal ini dilakukan dalam beberapa kesempatan, termasuk saat Joko Widodo (Jokowi) memberikan pidato.
Selain itu, Herly juga diketahui memaksa orang untuk membawa hadiah pada acara ulang tahunnya. Menurut Sulaiman, hal ini dianggap sebagai gratifikasi. Ia juga melanggar aturan dengan ikut dalam seleksi jabatan tanpa izin, yang seharusnya tidak diperbolehkan bagi pegawai ASN.
Tidak hanya itu, Herly juga dituduh memerintahkan pegawai outsourcing untuk membersihkan rumahnya tanpa diberi upah. Pelanggaran ini dianggap cukup berat sehingga memicu sanksi pencopotan dari jabatannya.
Meski dicopot dari jabatannya, Herly tetap berstatus sebagai aparatur sipil negara (ASN). Pencopotan ini dilakukan sesuai prosedur yang berlaku, termasuk melalui pemeriksaan dan berita acara pemeriksaan. Sulaiman menyatakan bahwa keputusan ini tidak dilakukan secara sepihak, melainkan berdasarkan bukti-bukti yang terkumpul.
Sebelum Herly, Bobby Nasution juga mencopot Direktur Utama RSJ Prof M Ildrem, Ismail Lubis, karena terbukti menyalahgunakan wewenang dalam pelayanan medis. Ismail juga dikenai denda akibat kesalahannya tersebut.
Viralnya Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana
Di sisi lain, Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana juga menjadi sorotan setelah viral isu bahwa ia meminta air galon untuk mandi saat kunjungan kerja di daerah pelosok. Isu ini menyebar melalui akun media sosial @makassar.info.
Berdasarkan laporan dari seorang netizen yang mengaku sebagai pegawai Kementerian Pariwisata, Widiyanti sering kali memberikan permintaan yang menyulitkan selama kunjungan kerja. Salah satunya adalah meminta persiapan air galon untuk mandi, bukan untuk diminum.
Komentar-komentar dari warganet menunjukkan ketidaksukaan terhadap tindakan Menteri Pariwisata tersebut. Beberapa netizen menyebut bahwa gaya hidupnya tidak sesuai dengan posisinya sebagai pejabat negara.
Widiyanti juga pernah disoroti karena kemampuan bahasa Inggrisnya yang dinilai kurang memadai. Selain itu, ia juga memiliki harta kekayaan yang sangat besar. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) per 9 Desember 2024, Widiyanti tercatat memiliki kekayaan mencapai Rp 5,4 triliun.
Widiyanti lahir dari keluarga konglomerat, yaitu Wiwoho Basuki Tjokronegoro dan Kartika Basuki. Ayahnya pernah masuk daftar 100 orang terkaya di Indonesia versi majalah Globe Asia pada tahun 2007. Sedangkan ibunya adalah mantan sprinter nasional pada 1960-an.
Ia menempuh pendidikan di Universitas Pepperdine pada tahun 1993 dan meraih gelar Sarjana Sains di bidang Administrasi Bisnis. Sebelum menjadi Menteri Pariwisata, Widiyanti pernah menjabat sebagai direktur PT Teladan Aprima Agro dan komisaris sejak 2021. Ia juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Yayasan Jantung Indonesia (YJI) untuk periode 2018-2024.


