Manchester United dan Kekalahan di Pekan Pertama: Sejarah yang Selalu Berulang
Manchester United, salah satu klub sepak bola paling terkenal di dunia, memiliki sejarah panjang dalam kompetisi Liga Primer Inggris. Salah satu hal yang sering menjadi perhatian adalah kekalahan di pekan pertama kompetisi. Namun, sejarah menunjukkan bahwa kekalahan ini tidak selalu berarti akhir dari musim.
Sejauh ini, hanya satu pelatih yang mampu membawa Manchester United menjadi juara Liga Primer Inggris meskipun timnya kalah di pekan perdana. Pelatih tersebut adalah Sir Alex Ferguson, legenda yang memimpin klub selama bertahun-tahun. Dalam tiga musim berbeda—1992-1993, 1995-1996, dan 2012-2013—Ferguson berhasil membawa United meraih gelar juara setelah kalah di laga pembuka.
Pada musim 1992-1993, Manchester United dikalahkan oleh Sheffield United dengan skor 1-2 di pekan pertama. Meski demikian, mereka akhirnya mengakhiri musim dengan unggul 10 poin atas Aston Villa. Di musim berikutnya, 1995-1996, United kembali menjadi juara meskipun kalah 1-3 dari Aston Villa di laga pembuka. Sementara itu, pada 2012-2013, United kalah 0-1 dari Everton, tetapi akhirnya mengunci gelar juara dengan unggul 11 poin atas Manchester City.
Setelah Fergie pensiun, para pelatih berikutnya belum pernah mampu mengulangi kesuksesan yang sama. Dalam tiga kali kekalahan di pekan perdana setelah tahun 2013, Manchester United gagal meraih gelar juara. Misalnya, pada musim 2014-2015, saat ditangani Louis van Gaal, United kalah 1-2 dari Swansea City di laga pembuka dan akhirnya finis di posisi keempat. Musim 2020-2021, ketika Ole Gunnar Solskjaer menjadi pelatih, United kalah 1-3 dari Crystal Palace dan hanya menjadi runner-up. Di musim 2022-2023, Erik ten Hag juga menghadapi kekalahan di pekan pertama, akhirnya finish di posisi ketiga.
Kini, Ruben Amorim, pelatih baru Manchester United, sedang menghadapi tekanan setelah kalah 0-1 dari Arsenal di Old Trafford pada pekan pertama musim 2025-2026. Meskipun kekalahan ini masih awal, Amorim tampak percaya diri. Ia menyatakan bahwa timnya lebih agresif dibandingkan musim lalu dan melakukan sprint lebih banyak serta lebih berani dalam bermain.
Amorim juga mengungkapkan bahwa timnya kehilangan lebih sedikit bola dalam membangun serangan dibandingkan musim sebelumnya. Ia menegaskan bahwa yang terpenting adalah tim tidak membosankan, sebuah pernyataan yang menunjukkan tekad untuk mengubah situasi negatif menjadi positif.
Meskipun kekalahan di pekan pertama sering menjadi titik awal bagi kegagalan, sejarah menunjukkan bahwa Manchester United memiliki kemampuan untuk bangkit. Dengan pelatih yang tepat, seperti Sir Alex Ferguson, klub ini mampu melupakan kekalahan awal dan meraih gelar juara. Kini, tugas berat menanti Amorim untuk membuktikan bahwa ia bisa mengikuti jejak sang legenda.


