Kemenperin-JICA Sukses Jalankan Proyek Digitalisasi IKM Otomotif

Posted on

Upaya Kemenperin Meningkatkan Daya Saing IKM Komponen Otomotif

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menunjukkan komitmen kuat untuk meningkatkan daya saing pelaku industri kecil dan menengah (IKM) di sektor komponen otomotif. Langkah ini dilakukan melalui kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, seperti akademisi, penyedia bahan baku, hingga lembaga internasional. Tujuannya adalah agar IKM mampu masuk ke rantai pasok industri berskala besar.

Salah satu inisiatif nyata yang telah dilaksanakan adalah kerja sama antara Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin dengan Japan International Cooperation Agency (JICA). Proyek ini bertajuk “Automotive Industry Development” dan fokus pada implementasi digitalisasi bagi sejumlah IKM komponen otomotif.

Dalam proyek ini, delapan IKM komponen otomotif telah berhasil menerapkan digitalisasi dengan bantuan enam startup teknologi sebagai system integrators. Inisiatif ini diharapkan menjadi model keberhasilan yang dapat direplikasi oleh lebih banyak IKM, sehingga memperluas jangkauan mereka ke pasar nasional dan global.

Kerja Sama dengan JICA

Proyek kerja sama ini berlangsung selama tiga bulan, dari 22 April hingga 31 Juli 2025. Direktur Jenderal IKMA Kemenperin, Reni Yanita menjelaskan bahwa program ini merupakan bentuk sinergi yang baik antara pemerintah Indonesia dan Jepang. Ia menilai kemitraan internasional ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi dapat mendorong kemajuan sektor industri.

Reni juga menyampaikan apresiasi kepada JICA sebagai mitra strategis dalam pelaksanaan program ini. Tujuan utamanya adalah menjawab tantangan global yang semakin menuntut penggunaan teknologi, terutama di sektor IKM komponen otomotif. Data Asian Development Bank (2022) menunjukkan bahwa tingkat adopsi teknologi digital di sektor manufaktur kecil dan menengah di Asia Tenggara masih berada di bawah 30%, jauh tertinggal dari perusahaan besar yang telah melampaui 60%.

Transformasi Digital untuk IKM

Pengimplementasian digitalisasi ini diharapkan mampu mengatasi kesenjangan teknologi tersebut. Kemenperin akan terus mengupayakan langkah-langkah strategis, salah satunya adalah melanjutkan kerja sama dengan JICA. Dirjen IKMA berharap, di masa mendatang, kerja sama ini tidak hanya fokus pada sektor industri otomotif, tetapi juga mencakup komoditas yang lebih luas, termasuk tujuh industri prioritas dalam Making Indonesia 4.0.

Selain itu, Reni menekankan pentingnya pembinaan untuk scale-up kompetensi startup teknologi. Tujuannya adalah agar pelaku startup tidak lagi dipandang sebagai perusahaan rintisan, tetapi sebagai startup yang berpengalaman dan menggunakan teknologi mutakhir.

Manfaat Digitalisasi untuk IKM

Hasil dari digitalisasi telah dipresentasikan dalam acara “Dissemination Seminar Project For Increasing International Competitiveness of Automotive Industry” pada 19 Agustus 2025. Dari hasil presentasi, diketahui bahwa IKM komponen otomotif mendapatkan berbagai manfaat, seperti pembaruan data secara real time, pelaporan dan analisis yang tersaji otomatis, serta otomatisasi proses inti untuk mengurangi kesalahan dan mempercepat alur kerja.

Selain itu, IKM komponen otomotif juga dapat melakukan pemantauan produksi yang terintegrasi, pengendalian kualitas berbasis sistem, serta peningkatan efisiensi waktu dan sumber daya. Delapan pasang IKM dengan startup teknologi yang difasilitasi implementasi digitalisasinya adalah PT. Sebastian Jaya Metal, PT. Arkha Industries Indonesia, PT. Laksana Tekhnik Makmur, PT. Eran Plastindo Utama, PT. FNF Metalindo Utama, PT. Sugi Jaya Utama, PT. Itori Kreasindo Perkasa, dan PT. Armeta Kreasi Mandiri.

Peran Startup dan JICA

Startup yang terpilih merupakan binaan Kemenperin melalui program Startup for Industry (SFI). Senior Director Economic Development Department JICA, Okumoto Yasuyo menyatakan bahwa proyek JICA yang dimulai sejak tahun 2022 bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi antara pelaku IKM komponen otomotif dan startup teknologi. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada startup teknologi yang telah memberikan pelatihan digitalisasi kepada para supplier.

Okumoto berharap para supplier dapat melanjutkan upaya digitalisasi, mengidentifikasi masalah secara real time, serta terus meningkatkan daya saing perusahaan. Ia menilai digitalisasi sebagai langkah awal untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing IKM. Ke depannya, JICA akan memberikan rekomendasi kebijakan untuk mendukung keberlanjutan inisiatif ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *