Kerja Sama Pendidikan Vokasi dengan Dunia Industri
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Pendidikan Nonformal, dan Keagamaan (Kemendikdasmen) terus berupaya memperkuat integrasi pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan industri. Salah satu langkah yang dilakukan adalah penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) antara Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Layanan Khusus (Ditjen Pendidikan Vokasi PKPLK) dengan berbagai industri ternama. Penandatanganan PKS ini dilaksanakan di Jakarta dan menjadi bentuk komitmen bersama untuk menciptakan ekosistem pembelajaran yang kolaboratif dan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
Adapun enam industri yang melakukan penandatanganan PKS secara langsung antara lain PT. Tera Data Indonusa (Axioo), PT. Akademi Kopi Indonesia, Metier Academy (ESMOD), PT. Sasana Solusi Digital, Yayasan Amal Khair Yasmin (Aflatoun), serta PT. Daikin Airconditioning Indonesia. Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan dapat mendorong pengembangan talenta vokasi yang berkualitas dan memiliki kompetensi global.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi PKPLK, Tatang Muttaqin, menyampaikan bahwa kemitraan ini tidak hanya tentang peluang kerja setelah lulus, tetapi juga tentang membangun sinergi sejak awal proses pendidikan. Tujuannya adalah agar setiap langkah pembelajaran benar-benar relevan, aplikatif, dan berorientasi pada masa depan.
“Komitmen bersama ini bertujuan untuk menghadirkan pendidikan vokasi yang lebih kontekstual dan berdampak,” ujar Tatang. Ia menambahkan, kolaborasi antara pendidikan dan industri sangat penting dalam memastikan lulusan vokasi siap bekerja dan bersaing di tingkat global. Dengan demikian, lulusan tidak hanya menguasai keterampilan teknis, tetapi juga memiliki kemampuan berpikir kritis, kerja sama, dan ketangguhan mental.
Selain itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Kursus dan Pelatihan, Saryadi, menjelaskan beberapa bentuk kerja sama strategis yang akan dilakukan. Beberapa di antaranya adalah pengembangan kurikulum, peningkatan kompetensi peserta didik dan guru, fasilitasi sarana prasarana, praktik kerja lapangan, magang, sertifikasi kompetensi, penyerapan lulusan, serta publikasi dan komunikasi.
Saryadi menegaskan bahwa ruang lingkup kemitraan ini tidak hanya relevan bagi Direktorat Kursus dan Pelatihan, tetapi juga mencakup kebutuhan unit-unit lain di lingkungan Ditjen Pendidikan Vokasi PKPLK. Selain itu, PKS juga menjadi salah satu cara untuk memastikan keberlanjutan program-program yang telah terjalin sebelumnya.
Salah satu program yang akan dilaksanakan adalah Magang Instruktur Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) di berbagai bidang industri. Misalnya, dalam bidang fesyen dan tata busana bersama ESMOD, atau penguatan kompetensi instruktur barista bersama PT. Akademi Kopi Indonesia.
Direktur PT. Tera Data Indonusa (Axioo), Alex, menyampaikan bahwa industri membutuhkan tenaga kerja yang kompeten dan cepat beradaptasi. Menurutnya, PKS ini membantu industri dalam mendapatkan tenaga kerja yang siap pakai sesuai kebutuhan. Axioo telah membuka penyerapan lulusan melalui afiliasi industri yang menyasar 1.300 SMK. Selanjutnya, Axioo akan melaksanakan magang instruktur kursus dan pelatihan bidang aplikasi perkantoran.
Sementara itu, Direktur Metier Academy (ESMOD), Yudi Supriyadi, menyampaikan bahwa sebagai akademi di bidang fesyen yang telah berpengalaman, industri akan turut mendukung peningkatan SDM Indonesia sesuai rencana tindak lanjut dari PKS tersebut. Dengan kerja sama ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kualitas pendidikan vokasi dan kesempatan kerja bagi para lulusan.


