Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN di Jakarta
Para pelaku penculikan Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN di Cempaka Putih, bernama Mohamad Ilham Pradipta (37), mengakui bahwa mereka dijanjikan bayaran sebesar Rp 50 juta oleh seseorang. Keempat pelaku yang terlibat dalam kasus ini memiliki inisial AT, RS, EW, dan RAH.
Kuasa hukum dari para pelaku, Adrianus Agal, menyatakan bahwa para pelaku hanya menerima sebagian dari uang tersebut, sedangkan sisanya dijanjikan setelah aksi penculikan selesai. Ia menjelaskan bahwa sebagian dari uang DP (down payment) itu sudah disita oleh penyidik. Namun, Adrianus tidak memberikan informasi lebih lanjut mengenai identitas orang yang memerintahkan kliennya melakukan penculikan.
Menurut Adrianus, empat klien yang terlibat dalam kasus ini berada dalam tekanan ekonomi saat menerima pekerjaan untuk menculik Mohamad Ilham Pradipta. Ia menegaskan bahwa keluarga para pelaku memohon maaf kepada keluarga korban karena adik-adiknya menerima pekerjaan ini karena diiming-imingi sesuatu.
Jika para pelaku mengetahui bahwa penculikan ini berujung pada kematian korban, maka keempat klien Adrianus disebut akan menolak tindakan tersebut. Mereka hanya diminta untuk menjemput paksa korban dan menyerahkan kepada seseorang. Namun, setelah menyerahkan korban, mereka dipanggil lagi untuk mengantar pulang si korban. Saat bertemu, para pelaku terkejut karena korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa.
Penangkapan Delapan Pelaku
Subdit Resmob dan Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah menangkap delapan orang yang terlibat dalam kasus ini. Tiga pria dengan inisial AT, RS, dan RAH ditangkap di sebuah rumah berkelir merah jambu di Jalan Johar Baru III No.42, RT 05/RW 09, Johar Baru, Jakarta Pusat, pada Kamis (21/8/2025). Di hari yang sama, pria dengan inisial EW ditangkap di Bandar Udara Komodo Nusa Tenggara Timur.
Mereka adalah pelaku penculikan yang membawa MIP dari area parkir supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025). Sementara itu, polisi juga menangkap empat aktor intelektual dalam penculikan dan pembunuhan MIP. Empat orang tersebut ditangkap dalam operasi terpisah oleh Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
Tiga pelaku dengan inisial DH, YJ, dan AA ditangkap di Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (23/8/2025) pukul 20.15 WIB. Sementara pelaku dengan inisial C diringkus di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, Minggu (24/8/2025) pukul 15.30 WIB.
Kronologi Penculikan dan Pembunuhan
MIP ditemukan tewas di area persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, pada Kamis (21/8/2025), sekitar pukul 05.30 WIB. Mayat korban pertama kali ditemukan oleh salah satu warga yang tengah menggembala sapi di area persawahan. Saat ditemukan, korban dalam kondisi tangan dan kaki terikat serta mata terlilit lakban.
Setelah temuan tersebut, warga langsung melapor ke perangkat desa dan aparat kepolisian setempat. Petugas kepolisian kemudian mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan menemukan mayat dengan kondisi tubuh penuh luka lebam. Diketahui bahwa korban sempat diculik dari supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, sebelum jasadnya dibuang ke area persawahan Kampung Karangsambung.
Berdasarkan rekaman CCTV yang diterima, korban tampak mengenakan kemeja batik cokelat berlengan pendek dan celana panjang krem. Ia berjalan sambil menutupi kepala dengan tangan kiri, berusaha menghindari rintik hujan di area parkir supermarket di Pasar Rebo. Setibanya di mobil, saat hendak membuka pintu kemudi kendaraan berwarna hitam, tiba-tiba beberapa orang keluar dari sebuah mobil putih yang terparkir tepat di sebelahnya.
Korban sempat berusaha melawan ketika disergap, tetapi usahanya tak membuahkan hasil. Korban kemudian dipaksa masuk ke dalam mobil putih tersebut. Tak lama, kendaraan itu langsung melaju meninggalkan area parkir. Seorang saksi yang melihat kejadian itu sempat menyadari adanya aksi penculikan. Namun, mobil berkelir putih tersebut keburu tancap gas dan menghilang dari lokasi.


