4 Koruptor Berulah, Immanuel Nangis, Setya Novanto Kecelakaan

Posted on

Perilaku Koruptor yang Mencengangkan Setelah Ditetapkan sebagai Tersangka

Banyak koruptor yang berulah setelah ditetapkan sebagai tersangka. Meskipun tindakan mereka dianggap tidak pantas, beberapa dari mereka mencoba melakukan berbagai cara untuk menghindari hukuman atau menciptakan kesan bahwa mereka tidak bersalah.

Berikut adalah empat contoh perilaku koruptor yang mengejutkan dan tidak terduga:

1. Itong Isnaeni: Mengatakan Tidak Bersalah Saat Diperiksa

Itong Isnaeni, seorang hakim Pengadilan Negeri Surabaya, ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada awal Januari 2022. Ia diduga menerima suap sebesar Rp450 juta dalam dua perkara, yaitu pembubaran PT Soyu Giri Primedika dan perkara waris.

Saat Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango menjelaskan duduk perkaranya, Itong tiba-tiba membalikkan badannya dan menghadap ke arah wartawan. Ia langsung menyatakan bahwa dirinya tidak bersalah dan tidak pernah menjanjikan apa pun. Meski begitu, tindakan Itong direspons dengan tenang oleh Nawawi Pomolango, yang mengatakan bahwa semua orang memiliki hak untuk berekspresi.

2. Rudy Ong Chandra: Drama Merangkak di Balik Tembok

Rudy Ong Chandra, seorang wiraswasta yang menjabat sebagai komisaris di beberapa perusahaan, ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap izin pertambangan di Kalimantan Timur. Saat tiba di Gedung Merah Putih KPK dengan tangan terborgol, ia membuat drama tak terduga dengan merangkak di balik tembok agar tidak terlihat oleh kamera wartawan.

Aksi ini terjadi ketika Rudy Ong Chandra naik ke lantai dua ruang pemeriksaan. Ia tampak merangkak di balik tembok untuk menghindari sorotan media. Aksi ini menunjukkan bagaimana para tersangka korupsi mencoba menghindari perhatian publik.

3. Setya Novanto: Menyamar sebagai Korban Kecelakaan

Setya Novanto, mantan Ketua DPR RI, menjadi salah satu tokoh yang sering kali diingat karena aksinya saat ditetapkan sebagai tersangka korupsi e-KTP. Salah satu aksi yang paling menonjol adalah saat mobilnya menabrak tiang listrik di Jakarta Selatan pada November 2017.

Kejadian tersebut disebut sebagai bagian dari drama hukum yang kompleks. Foto Setya Novanto dengan benjolan di kepala sebesar bakpao menjadi ikon dari skenario yang dibuatnya. Bahkan, saat sidang perdana pada Desember 2017, ia tampak tidak sehat meskipun hasil pemeriksaan dokter menyatakan bahwa ia cukup sehat untuk mengikuti persidangan.

4. Immanuel Ebenezer: Memohon Ampunan dengan Menangis

Immanuel Ebenezer, mantan Wakil Menteri Tenaga Kerja, terjaring OTT KPK atas kasus dugaan pemerasan. Saat diumumkan dalam konferensi pers, ia tampak menangis sambil mengenakan rompi orange dan tangan terborgol. Ia bahkan meminta Presiden Prabowo Subianto memberinya amnesti.

Ia merasa bahwa kasusnya bukan termasuk dalam ranah hukum pemerasan. Meski begitu, aksi ini menunjukkan bagaimana para tersangka korupsi berusaha memperoleh simpati dari publik demi mendapatkan keringanan hukuman.

Kesimpulan

Perilaku para koruptor setelah ditetapkan sebagai tersangka sering kali mengejutkan dan tidak masuk akal. Mulai dari menyangkal tindakan mereka, membuat drama, hingga memohon ampunan dengan menangis. Semua ini menunjukkan betapa sulitnya proses penegakan hukum dan bagaimana para pelaku korupsi berusaha menghindari konsekuensi dari tindakan mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *