Pemulihan Pasar Kripto Setelah Pidato Jerome Powell
Pasar kripto mengalami perubahan besar setelah pidato yang disampaikan oleh Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell dalam simposium Jackson Hole. Pidato ini memberikan angin segar bagi investor dan pelaku pasar kripto, karena Powell menegaskan bahwa inflasi telah berhasil dikendalikan tanpa mengakibatkan penurunan signifikan pada lapangan kerja.
Dalam pidatonya, Powell menyatakan bahwa inflasi saat ini jauh lebih rendah dibanding puncaknya pada 2022. Ia juga menekankan bahwa kepercayaan terhadap jalannya inflasi menuju target 2 persen semakin kuat. Dalam 12 bulan terakhir, harga hanya naik sebesar 2,5 persen. Hal ini menjadi indikasi bahwa The Fed berhasil menciptakan situasi ekonomi yang stabil.
Yang membuat pidato ini sangat penting adalah fakta bahwa penurunan inflasi tidak diiringi dengan lonjakan pengangguran. Menurut Powell, pasar tenaga kerja kini sudah tidak lagi ketat seperti masa pandemi. Meskipun tingkat pengangguran meningkat menjadi 4,3 persen, itu masih rendah dalam standar historis. Penambahan jumlah tenaga kerja dan melambatnya proses perekrutan menjadi alasan utama kenaikan tersebut.
Kombinasi antara kontrol inflasi dan stabilitas lapangan kerja ini dikenal sebagai “soft landing”, sebuah kondisi yang diharapkan oleh para ekonom. Bagi investor kripto, soft landing merupakan peluang emas karena risiko resesi yang biasanya membuat pasar takut kini dianggap kecil. Selain itu, inflasi yang terkendali memberi ruang bagi The Fed untuk memangkas suku bunga dalam beberapa bulan ke depan.
Powell sendiri memberi sinyal jelas bahwa waktunya kebijakan moneter akan disesuaikan. Ia menyatakan bahwa arah kebijakan sudah jelas, dan waktu serta laju pemangkasan suku bunga akan bergantung pada data ekonomi. Pernyataan ini dibaca sebagai sinyal dovish, artinya The Fed siap melonggarkan kebijakan setelah dua tahun terakhir menahan bunga tinggi.
Reaksi Cepat Pasar Kripto
Pasar kripto merespons pidato Powell dengan cepat. Ethereum, yang selama seminggu stagnan, langsung melonjak dan menembus rekor tertingginya di USD 4.891 atau sekitar Rp 79,6 juta. Sementara Bitcoin, yang sebelumnya lesu, melonjak ke USD 117.377 atau sekitar Rp 1,9 miliar. Perubahan ini menunjukkan bahwa pasar kripto kembali berada dalam tren bullish.
Analis menilai bahwa lonjakan ini bukan sekadar euforia sesaat. Soft landing memberi keyakinan baru bahwa reli kripto bisa berlanjut lebih lama. Seorang analis kripto global menyatakan bahwa pasar melihat ini sebagai sinyal bahwa kripto punya ruang untuk reli tanpa bayangan resesi.
Perjalanan Ekonomi Sejak Pandemi
Powell juga mengulas perjalanan ekonomi sejak pandemi COVID-19. Awalnya, inflasi melonjak karena permintaan barang tinggi dan pasokan terhambat. The Fed kemudian menaikkan bunga agresif, total 525 basis poin sejak 2022, untuk menahan inflasi. Kini, inflasi turun drastis tanpa harus menghantam lapangan kerja.
Powell menyebut, “Yang terjadi adalah moderasi permintaan, pulihnya rantai pasokan, dan tetap terjaganya ekspektasi publik terhadap inflasi.” Intinya, The Fed berhasil menjaga kepercayaan masyarakat bahwa inflasi akan kembali ke target.
Keberhasilan ini kontras dengan tahun 1970-an, ketika inflasi tinggi justru berujung resesi panjang. Itulah sebabnya pidato Powell di Jackson Hole kali ini dipandang sebagai momen penting bagi pasar global, terutama kripto yang sensitif pada perubahan sentimen.
Menuju Babak Baru Pasar Kripto
Kini, sorotan beralih ke pertemuan The Fed berikutnya pada September. Jika Powell benar-benar memutuskan pemangkasan bunga, reli kripto bisa semakin kencang. Bagi investor, pidato ini memberi dua kepastian: inflasi turun, dan ekonomi Amerika tetap tangguh. Kombinasi yang jarang terjadi dalam sejarah.
Untuk saat ini, narasi soft landing membuat Bitcoin dan Ethereum menjadi bintang utama. Optimisme bahwa pasar kripto memasuki babak baru semakin kuat, dan banyak analis memperkirakan altseason bisa segera menyusul.


