Ratusan Orang Memadati Rumah Duka untuk Berdoa bagi Almarhumah
Pada malam hari ketujuh setelah kepergian Mpok Alpa, ratusan orang memadati rumah duka di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan. Acara yang diadakan dalam rangka doa bersama ini berlangsung penuh haru dan mengundang perhatian besar dari masyarakat. Jumlah peserta jauh melebihi perkiraan keluarga, dengan diperkirakan lebih dari 3.000 orang hadir, jauh melampaui estimasi awal sekitar 700-800 orang.
Aji Darmaji, suami dari almarhumah, menyampaikan bahwa jumlah peserta yang hadir sangat luar biasa. Ia juga menyebutkan bahwa banyak pendakwah yang ingin hadir namun tidak mendapatkan tempat. “Ini adalah balasan atas kebaikan Mpok Alpa,” ujarnya dengan penuh rasa syukur.
Sejak kepergian istrinya, Aji merasa kehilangan sosok yang selalu hadir dalam kehidupan sehari-hari. Meski begitu, ia tetap menjaga kenangan almarhumah di hati. “Yang terasa ya sehari-hari selalu dimasakin, makan ditunggu, diomelin, tapi sekarang sudah hilang, tapi di hati saya selalu ada mpok,” katanya.
Tidak hanya itu, Aji juga belum pernah melihat atau bahkan bermimpi tentang Mpok Alpa. Ia masih kesulitan untuk melihat foto-foto almarhumah. Bahkan, ia memutuskan untuk mencopot foto-foto tersebut dari rumah. “Sampai saya copotin foto-foto di rumah, ketika ditanya kenapa dicopot saya cuma nangis,” ujarnya sambil menahan air mata.
Ia juga masih belum sanggup melihat barang-barang peninggalan istri. Beberapa barang akan disedekahkan, sementara yang lain akan disimpan sebagai kenangan keluarga. “Barang mpok saja saya belum lihat. Belum kuat sampai saya tutupin kardus,” kata Aji.
Kehilangan Mpok Alpa juga membuat tidur Aji menjadi tidak nyenyak. Ia sering menangis saat teringat pada almarhumah. Meskipun begitu, ia berusaha untuk kuat demi anak-anaknya. “Saya aja tidur cuma satu jam saja, nggak bisa lama-lama memejamkan mata masih kebayang. Kalau kebayang almarhumah saya bangun, takut sedih lagi. Saya harus kuat biar anak nggak sedih,” ujarnya.
Kondisi Kesehatan Mpok Alpa Terungkap
Kabar meninggalnya Mpok Alpa diketahui oleh publik melalui siaran langsung program FYP. Irfan Hakim dan Raffi Ahmad secara langsung menyampaikan kabar duka tersebut. Air mata Irfan langsung pecah saat membacakan pengumuman tersebut.
Irfan mengungkap bahwa Mpok Alpa telah mengidap kanker selama beberapa bulan. Namun, penyakit ini sempat dirahasiakan karena permintaan almarhumah. “Sebenarnya Mpok Alpa sakit cancer dari beberapa bulan lalu,” ujar Irfan sambil menangis.
Selama masa kehamilan dan persalinan anak kembarnya, Mpok Alpa sedang menjalani perawatan kemoterapi. Sayangnya, proses pengobatan ini tidak bisa dilakukan secara intensif karena kondisi kehamilannya. “Dalam kondisi hamil Mpok Alpa mengeluh sakit, diperiksa terkena sakit parah, pengobatan dilakukan sejak hamil,” ujar Irfan.
Raffi dan Irfan juga menyatakan bahwa mereka sengaja menyembunyikan informasi ini agar Mpok Alpa tetap tampil ceria saat bekerja. “Memang gak bisa kita sebarluaskan, memang gak pengen kita bilang,” ujar Raffi.
Mereka juga menjelaskan bahwa alasan Mpok Alpa menggunakan wig adalah karena rambutnya rontok akibat pengobatan. “Memang sebenarnya rambut sudah rontok,” tambah Irfan.


