5 Alasan Ibu Tidak Sering Muncul di Film Disney

Posted on

Alasan Mengapa Ibu Tidak Muncul dalam Banyak Film Disney

Apakah kamu pernah menonton film animasi Disney dan bertanya-tanya, “Ibunya ke mana?” Mulai dari Snow White hingga Cinderella, bahkan Aladdin dan The Jungle Book, banyak tokoh utama di film-film Disney yang tidak memiliki figur ibu sejak awal cerita. Hal ini bukan kebetulan, melainkan hasil dari pertimbangan kreatif dan emosional yang mendalam.

Melalui artikel ini, kita akan menjelajahi alasan-alasan mengapa sosok ibu sering kali tidak muncul dalam film-film Disney. Dari pengaruh pribadi pendiri Disney hingga strategi naratif yang digunakan, berikut lima faktor utamanya.

Pengaruh Tragedi Pribadi Walt Disney

Salah satu alasan paling menyentuh berasal dari kisah nyata Walt Disney sendiri. Ia pernah mengalami kehilangan besar saat ibunya, Flora Disney, meninggal karena keracunan gas akibat kebocoran pemanas di rumah yang ia belikan untuk orangtuanya. Meskipun rumah itu sudah diperbaiki oleh timnya, ternyata masih ada masalah yang tidak terdeteksi.

Kematian sang ibu meninggalkan rasa bersalah yang mendalam bagi Walt. Para ahli film dan penulis biografi percaya bahwa trauma ini memengaruhi karya-karyanya setelah kejadian tersebut. Meski ada film-film Disney lebih awal yang juga menampilkan tokoh tanpa ibu, banyak yang yakin bahwa kehilangan ibu membuat Walt secara tak sadar menghindari figur ibu dalam cerita-ceritanya.

Cerita Klasik yang Jarang Menampilkan Ibu

Banyak film Disney diadaptasi dari dongeng klasik yang sudah berusia ratusan tahun. Contohnya seperti Cinderella, Snow White, dan Sleeping Beauty. Dalam versi aslinya, tokoh ibu sering kali tidak muncul atau hanya muncul sedikit. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh fokus cerita pada konflik antara anak dan ibu tiri, bukan ibu kandung.

Disney hanya mengikuti pola dari cerita yang sudah ada. Mereka memodifikasi dan memperindah visualnya, tapi tetap mempertahankan struktur cerita utamanya. Jadi, jika kamu melihat ibu tiri lebih sering muncul, itu karena memang sudah menjadi pakem dalam cerita aslinya.

Menggambarkan Proses Pendewasaan Karakter

Menurut Don Hahn, produser eksekutif film Maleficent, hilangnya sosok ibu adalah teknik untuk mempercepat proses pendewasaan karakter utama. Karena durasi film terbatas, mereka harus menyampaikan perkembangan karakter dengan cepat. Caranya? Buat karakter kehilangan orangtua, lalu perlihatkan bagaimana mereka bertumbuh dan menghadapi tantangan sendirian.

Contohnya Simba di The Lion King atau Elsa dan Anna di Frozen. Hilangnya figur ibu (atau orangtua secara umum) memaksa karakter untuk mandiri, berani, dan mengambil keputusan sendiri sejak dini. Hal ini menciptakan ruang untuk drama, emosi, dan perkembangan yang lebih dalam.

Fokus Cerita pada Konflik Internal atau Eksternal Lain

Dalam banyak film Disney, konflik utama sering kali bukan soal hubungan anak dan ibu, melainkan tentang petualangan, pencarian jati diri, atau melawan kekuatan jahat. Kalau sosok ibu terlalu aktif dalam cerita, dikhawatirkan bisa mengurangi ketegangan atau malah bikin cerita jadi “terlalu aman.”

Dengan tidak menghadirkan ibu, karakter utama bisa ditempatkan dalam kondisi sulit yang lebih menantang. Ini memberi ruang untuk cerita yang lebih seru dan intens, meskipun secara emosional jadi lebih berat.

Peran Ibu Mulai Mendapat Sorotan di Era Modern

Meski dulu figur ibu jarang muncul, tren ini mulai berubah. Film seperti Brave, Moana, Turning Red, hingga Encanto menampilkan ibu yang kuat, berperan besar dalam cerita, bahkan jadi kunci dari konflik utama. Hal ini menandakan bahwa Disney juga ikut berkembang, menyesuaikan cerita dengan nilai-nilai keluarga masa kini.

Di film Bao yang memenangkan Oscar tahun 2018, cerita berfokus sepenuhnya pada ibu yang menghadapi rasa kehilangan saat anak tumbuh dewasa. Ini jadi bukti bahwa peran ibu kini makin dianggap penting dalam narasi, bukan sekadar pelengkap atau tokoh latar.

Ketiadaan sosok ibu di film Disney ternyata bukan sekadar unsur kebetulan atau dramatisasi semata. Ada latar belakang emosional, warisan cerita klasik, hingga strategi storytelling yang membuat keputusan ini diambil secara sadar.

Tapi kabar baiknya, Disney mulai memberi ruang lebih besar untuk sosok ibu di film-film terbaru mereka. Jadi, kalau kamu nonton film animasi Disney generasi sekarang, jangan heran kalau akhirnya kamu bisa melihat hubungan anak dan ibu yang hangat, rumit, tapi juga sangat manusiawi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *