Paru-paru Dunia di Indonesia Terancam, Bagaimana Solusinya?

Posted on

Peran Hutan Indonesia sebagai Paru-Paru Dunia

Indonesia dikenal sebagai salah satu wilayah dengan hutan tropis terbesar di dunia, yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem global. Dengan luas lahan berhutan mencapai 95,5 juta hektare atau sekitar 51,1 persen dari total daratan pada tahun 2024, hutan alam Indonesia menyimpan kekayaan keanekaragaman hayati yang luar biasa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 87,8 juta hektare berada dalam kawasan hutan, menunjukkan betapa pentingnya peran hutan bagi lingkungan dan kehidupan masyarakat.

Namun, kondisi ini tidak selalu stabil. Hutan Indonesia menghadapi ancaman besar akibat deforestasi yang semakin meningkat. Deforestasi merujuk pada perubahan tutupan lahan dari area yang semula berhutan menjadi tidak berhutan. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti konversi lahan untuk infrastruktur, pertanian, perkebunan, atau pertambangan. Data menunjukkan bahwa pada tahun 2024, luas deforestasi mencapai 261.575 hektare, naik dari angka sebelumnya yaitu 257.384 hektare. Sebanyak 57 persen dari deforestasi terjadi di lahan yang dikuasai negara atau kawasan hutan.

Ancaman Deforestasi di Kawasan Konservasi

Masalah ini semakin memprihatinkan karena sebagian besar hutan yang hilang merupakan habitat spesies langka dan dilindungi. Tercatat, deforestasi di kawasan konservasi mencapai 7.704 hektare pada tahun 2024, terjadi di 37 provinsi. Berikut tiga kawasan konservasi yang mengalami deforestasi tertinggi:

  1. Taman Nasional Kerinci Seblat

    Wilayah yang meliputi empat provinsi di Pulau Sumatera ini memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang luar biasa. Terdapat sekitar 4.000 spesies tumbuhan serta satwa langka seperti Harimau Sumatera, Badak Sumatera, dan Gajah Sumatera. Pada tahun 2024, tercatat deforestasi seluas 1.283 hektare.

  2. Taman Nasional Lorentz

    Terletak di Papua Barat, taman ini menawarkan pemandangan alam yang indah, termasuk Lembah Baliem dan Puncak Jaya. Namun, deforestasi di kawasan ini mencapai 900 hektare pada tahun 2024.

  3. Taman Nasional Mamberamo Foja

    Lokasi di Provinsi Papua ini memiliki Sembilan tipe ekosistem alami dan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Pada tahun 2024, kawasan ini mengalami deforestasi seluas 490 hektare.

Upaya Bersama dalam Merawat Hutan Indonesia

Hutan adalah penyangga kehidupan yang sangat penting dalam menyerap karbon dan menjaga iklim tetap stabil. Namun, laju deforestasi yang tinggi dapat berdampak buruk terhadap ekosistem dan kehidupan manusia. Faktor-faktor seperti konversi hutan menjadi lahan pertanian, pembukaan lahan skala besar, penebangan liar, serta kebakaran hutan menjadi penyebab utama deforestasi.

Dampaknya tidak hanya terasa pada kehilangan habitat satwa langka, tetapi juga berdampak pada perubahan iklim, pengurangan pasokan air bersih, serta munculnya bencana alam seperti banjir dan longsor. Oleh karena itu, menjaga kelestarian hutan menjadi tanggung jawab yang mendesak dan tidak bisa ditunda.

Untuk mencegah ancaman deforestasi, diperlukan upaya kolektif dari berbagai pihak. Masyarakat dapat berkontribusi dengan mendukung gerakan penanaman pohon, menggunakan produk yang ramah lingkungan, memilih wisata yang berkelanjutan, serta menerapkan etika berwisata yang baik di alam Indonesia.

Dengan kesadaran yang lebih tinggi, kita semua bisa berperan dalam menjaga hutan Indonesia sebagai paru-paru dunia. Melalui inisiatif seperti Lokal Asri, masyarakat diajak untuk lebih peduli terhadap lingkungan, menjaga keindahan alam, dan mengenal budaya lokal yang kaya akan nilai-nilai keberlanjutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *