Ingin Belikan Rumah untuk Ibu, Prada Lucky Namo Malah Tewas Dianiaya Senior

Posted on

Peristiwa Kematian Prada Lucky Namo yang Menyedihkan

Keluarga Prada Lucky Namo, seorang tentara TNI, mengalami duka mendalam setelah putranya meninggal dalam kondisi yang tidak terduga. Dalam peristiwa tersebut, Lucky dianiaya oleh senior-seniornya hingga kehilangan nyawa. Kejadian ini menimbulkan banyak pertanyaan dan rasa kecewa dari keluarga korban.

Sebelum tewas, Lucky memiliki rencana untuk memberikan hadiah rumah kepada ibunya, Sepriana Paulina Mierpey. Namun, rencana itu tidak bisa terwujud karena nasib buruk yang menimpa anaknya. Ia meninggal dalam kondisi yang menyedihkan, di tangan oknum senior yang bertindak tidak manusiawi.

Ibu dari Lucky, Paulina, sangat histeris ketika Panglima Kodam IX/Udayana, Mayor Jenderal TNI Piek Budyakto, datang ke rumah duka. Piek datang untuk menyampaikan duka cita dan memberikan dukungan pada keluarga. Saat itu, Paulina berlutut dan memohon keadilan bagi anaknya. Ia menegaskan bahwa ia akan menerima kematian anaknya jika terjadi di medan perang, tetapi tidak bisa menerima kematian akibat perlakuan tidak manusiawi dari senior-senior.

Piek menunjukkan sikap tanggung jawab atas kejadian ini. Ia menyatakan bahwa semua pihak yang terlibat akan diproses secara transparan. Selain itu, ia juga meminta agar keluarga dapat mempercayai institusi dalam menegakkan hukum dan keadilan. Piek mengungkapkan bahwa ada 20 orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Proses pemeriksaan lanjutan sedang dilakukan oleh Denpom Udayana.

Penjelasan tentang Panglima Kodam IX/Udayana

Mayor Jenderal TNI Piek Budyakto adalah seorang perwira tinggi TNI-AD yang sejak 14 Maret 2025 menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer IX/Udayana. Ia lahir pada 20 Mei 1970 dan lulus dari Akademi Militer pada tahun 1991. Sebelum menjabat sebagai Pangdam, Piek pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Potensi Pertahanan di Kementerian Pertahanan RI.

Jabatan-jabatan penting lainnya yang pernah dipegang oleh Piek antara lain: Sahli Bidang Ekonomi Kemhan, Kasdam V/Brawijaya, Aslog Kaskostrad, serta berbagai posisi di Makostrad dan Mabesad. Pengalaman dan dedikasi yang dimiliki oleh Piek menjadikannya sosok yang dihormati dalam dunia militer.

Proses Hukum yang Sedang Berlangsung

Setelah meninjau situasi di rumah duka, Piek memberikan pernyataan kepada wartawan. Ia menyebutkan bahwa saat ini sudah ada 20 tersangka yang ditahan dan sedang menjalani pemeriksaan lanjutan. Salah satu dari tersangka adalah seorang perwira. Motif dari kejadian ini masih dalam penyelidikan oleh Polisi Militer.

Piek menegaskan bahwa siapa pun yang terlibat dalam kejadian ini akan diusut tanpa pandang bulu. Ia juga menekankan bahwa proses hukum akan dilakukan secara transparan dan sesuai dengan mekanisme yang berlaku. Piek mengatakan bahwa pengusutan kejadian ini dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku dan instruksi dari Menteri Pertahanan maupun pejabat Mabes TNI.

Selain itu, Piek menyampaikan duka cita atas kematian Prada Lucky Namo. Ia menyebutkan bahwa kehilangan anggota seperti Lucky sangat menyedihkan dan menyentuh hati. Ia berkomitmen untuk melakukan segala proses secara terbuka dan jujur.

Harapan Keluarga dan Masyarakat

Paulina berharap agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Ia meminta agar tidak ada fitnah terhadap anaknya yang kini sudah tiada. Foto-foto tubuh Lucky yang beredar di media sosial juga menjadi perhatian khusus. Paulina menegaskan bahwa foto-foto tersebut adalah miliknya dan ingin agar tidak ada yang mencemooh atau merendahkan kondisi anaknya.

Prada Lucky Namo meninggal dunia pada Rabu (8/8/2025) lalu. Ia dianiaya seniornya di asrama Batalyon Teritorial Pembangunan di Nagekeo, Flores, NTT. Kejadian ini menimbulkan rasa marah dan kecewa dari keluarga dan masyarakat luas. Semua pihak berharap agar keadilan segera ditegakkan dan pelaku dihukum sesuai dengan perbuatannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *