Sosok Farah yang Ditemui Diplomat Arya Daru Sebelum Tewas Sudah Diperiksa Polisi

Posted on

Kematian Arya Daru: Penjelasan Polisi dan Pemeriksaan Terhadap Sosok Farah

Kasus kematian Arya Daru Pangayunan, seorang diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), yang ditemukan tewas di kamar kosnya di Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (8/7/2025) pagi, masih menjadi perhatian masyarakat. Meski penyidik telah membenarkan bahwa kematian korban adalah bunuh diri, banyak pertanyaan masih terbuka, termasuk mengenai sosok perempuan terakhir yang ditemui oleh Arya Daru.

Sosok Farah dan Hubungannya dengan Arya Daru

Farah diketahui sebagai wanita yang bertemu dengan Arya Daru sebelum ia ditemukan meninggal. Ia juga telah diperiksa oleh pihak kepolisian. Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, menyatakan bahwa Farah sudah diperiksa dalam kasus ini. Selain itu, polisi juga mengungkap bahwa Arya Daru sempat berbelanja bersama Farah di Grand Indonesia, Jakarta, pada Senin (7/7/2025).

Setelah berbelanja, Arya Daru menuju taksi untuk pergi ke bandara. Namun, setelah menempuh jarak sekitar 200-300 meter, ia meminta supir taksi untuk berubah arah ke Gedung Kemlu Jakarta. Keberadaan Arya Daru di lantai 12 Gedung Kemlu selama satu jam 26 menit menjadi fokus utama penyelidikan.

Penjelasan Polisi Mengenai Kematian Arya Daru

Dari hasil otopsi, kepala korban terbungkus plastik dan terlilit lakban. Pintu kamar dalam keadaan terkunci dari dalam. Polisi menyatakan bahwa lakban kuning yang digunakan untuk membungkus kepala korban dibeli oleh Arya Daru bersama istrinya di Yogyakarta pada bulan Juni 2025. Sampel lakban tersebut telah diserahkan kepada penyidik.

Hasil pemeriksaan DNA dari Puslabfor Bareskrim tidak menemukan adanya DNA orang lain selain milik korban. Hal ini memperkuat indikasi bahwa kematian Arya Daru bukanlah pembunuhan, melainkan bunuh diri.

Dr. G. Yoga Tohijiwa, Sp.FM, dokter forensik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, menjelaskan bahwa penyebab kematian Arya Daru adalah mati lemas akibat gangguan pertukaran oksigen pada saluran atas napas.

Pemeriksaan Saksi dan Barang Bukti

Polda Metro Jaya telah memeriksa 24 saksi dalam kasus ini. Saksi-saksi tersebut dibagi ke dalam beberapa klaster, termasuk lingkungan keluarga, lingkungan tempat tinggal, serta lingkungan kerja korban. Dari 24 saksi, dua orang masih belum dapat diperiksa.

Selain itu, penyidik juga mengamankan 103 unit barang bukti dari lokasi kejadian maupun tempat-tempat yang pernah dikunjungi Arya Daru. Di antara barang bukti tersebut, ditemukan dua alat kontrasepsi dan pelumas. Salah satu kondom sudah terpakai, sedangkan satunya lagi ditemukan di tas gendong yang dibawa Arya Daru saat berada di gedung Kemlu RI lantai 12. Sayangnya, penyidik tidak mengetahui penggunaan kondom tersebut.

Misteri Telepon Seluler Arya Daru

Salah satu teka-teki yang masih terbuka adalah keberadaan telepon seluler milik Arya Daru. Polisi hanya menemukan satu unit handphone merk Samsung Note 0. Namun, Arya Daru diketahui memiliki ponsel lain, yaitu Samsung Ultra 22, yang hingga kini masih hilang.

Ipda Saji Purwanto, anggota Tim Digital Forensik Direktorat Siber Polda Metro Jaya, menyatakan bahwa ponsel Samsung Ultra 22 belum ditemukan. Menurut penelitian, ponsel Samsung Note 0 dinyalakan pada tahun 2019 dan digunakan untuk komunikasi instant messenger pada September 2022. Ponsel tersebut terakhir kali digunakan pada tahun 2022.

Kompolnas juga membenarkan informasi mengenai ponsel Arya Daru yang hilang. Ketua Harian Kompolnas, Arief Wicaksono, menyatakan bahwa ponsel korban mati total tanpa sebab jelas setelah berkomunikasi dengan istrinya pada tanggal 7 Juli 2025 pukul 21.00 WIB.

Kesimpulan

Meski penyidik telah menyimpulkan bahwa kematian Arya Daru adalah bunuh diri, masih ada beberapa hal yang belum sepenuhnya terungkap. Termasuk hubungan Farah dengan Arya Daru dan keberadaan ponsel yang hilang. Kasus ini tetap menjadi perhatian publik dan akan terus dipantau oleh pihak berwajib.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *