Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 10-11 Kurikulum Merdeka
Berikut ini adalah kunci jawaban mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 11 halaman 10 dan 11 Kurikulum Merdeka. Topik yang dibahas dalam artikel ini berkaitan dengan pola pengembangan paragraf deduktif dan induktif. Materi ini terdapat dalam Buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia Kelas 11 Semester 1, tepatnya pada Bab 1: Mengenalkan dan Mempromosikan Produk Pangan Lokal Indonesia. Artikel ini dirancang untuk membantu siswa memahami soal dengan lebih baik serta menjadi panduan bagi orang tua atau wali dalam memeriksa hasil belajar anak di rumah.
Kegiatan 2: Menentukan Pola Pengembangan Paragraf
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang harus dijawab dengan benar atau salah:
-
Dalam satu paragraf boleh terdapat dua ide pokok yang dituangkan dalam dua kalimat utama.
Kunci Jawaban: Salah -
Hanya terdapat satu kalimat penjelasan dalam satu paragraf untuk menjelaskan ide pokok.
Kunci Jawaban: Salah -
Pola pengembangan paragraf deduksi dimulai dengan pernyataan umum kemudian diakhiri dengan pernyataan-pernyataan khusus.
Kunci Jawaban: Benar -
Kalimat utama pada pengembangan induktif terletak di akhir paragraf.
Kunci Jawaban: Benar -
Pola pengembangan induktif dimulai dengan pernyataan-pernyataan khusus kemudian diakhiri dengan pernyataan umum.
Kunci Jawaban: Benar
Selanjutnya, identifikasilah pola pengembangan paragraf deduksi atau induksi dari paragraf-paragraf berikut:
a. Pemerintah lewat Kementerian Pertanian berniat menambah luas lahan sawah guna menciptakan ketahanan pangan nasional. Hal ini dirasa penting karena banyak lahan pertanian yang mengalami alih fungsi. Ketahanan pangan ini dirasa mendesak untuk segera dilakukan karena krisis yang melanda seluruh bangsa-bangsa di dunia akibat pandemi Covid-19. Setiap bangsa harus segera memenuhi kebutuhan pangannya sendiri dan tidak bisa bergantung pada impor dari bangsa lain. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan yang matang terutama menyangkut daerah mana di Indonesia yang layak untuk segera dibuka menjadi lahan pertanian baru.
Kunci Jawaban: Paragraf Deduksi
b. Buah lokal dipercaya lebih sehat dan segar dibandingkan buah impor. Hal ini disebabkan buah impor yang masuk ke Indonesia memerlukan waktu yang cukup lama dalam proses pengirimannya. Seperti buah apel yang diimpor dari Amerika. Mereka butuh waktu lebih dari tiga minggu untuk sampai ke tanah air. Hanya dengan proses pengawetan buah tersebut akan tetap segar ketika sampai ke masyarakat Indonesia. Dengan alasan itulah, mengonsumsi buah lokal dirasa lebih menyehatkan karena pastinya tidak ada unsur pengawet.
Kunci Jawaban: Paragraf Induksi
c. Gerakan mencintai barang dalam negeri semakin lantang digaungkan. Buah dan sayur sebagai bagian dari kekayaan hayati Indonesia juga menjadi fokus gerakan. Namun, sejumlah permasalahan masih terus mengganjal. Baru-baru ini Menteri Pertanian mengatakan bahwa tingkat konsumsi buah dan sayur masyarakat Indonesia masih rendah. Tingkat konsumsi buah lokal masyarakat Indonesia belum mencapai 40 kg per kapita setiap tahun, padahal seharusnya lebih dari 65 kg per kapita per tahun. Permasalahan yang lain seperti volume produksi dari tingkat petani. Selama ini, produksi buah-buahan lokal masih dari usaha yang bersifat pekarangan, bukan perkebunan besar. Dengan kondisi tersebut, volume produksi buah-buahan lokal Indonesia juga menjadi terbatas.
Kunci Jawaban: Paragraf Deduksi
d. Kota Batu, Malang, Jawa Timur selama ini dikenal sebagai penghasil apel. Namun, ternyata kota sejuk di Kota Malang tersebut juga menghasilkan ketela khas yang sangat disukai oleh masyarakat Jepang, yaitu ketela ungu. Para petani di Batu, Malang bahkan hampir setiap bulan mengekspor jenis umbi ini. Masyarakat Jepang sangat suka mengonsumsi umbi ungu karena banyak manfaat kesehatan yang ada pada kandungan umbi ungu ini. Beberapa manfaat mengonsumsi umbi ungu adalah bisa mencegah penyakit asma, kanker, bahkan diabetes. Memang sangat luar biasa pada saat kita suka mengonsumsi produk makanan asing seperti beberapa jenis makanan cepat saji yang belum tentu sehat untuk tubuh kita. Ternyata makanan produk lokal Indonesia disukai oleh orang Jepang.
Kunci Jawaban: Paragraf Induksi
Latihan Menulis Paragraf
Buatlah sebuah paragraf dengan pola pengembangan deduksi dan sebuah paragraf dengan pola pengembangan induksi. Setiap paragraf minimal terdiri atas tujuh kalimat dengan tema tempe sebagai sumber makanan protein nabati.
Paragraf Deduktif
Tempe, makanan fermentasi dari kedelai, merupakan sumber protein nabati yang murah dan sehat bagi masyarakat Indonesia. Proses fermentasi yang terjadi pada kedelai menghasilkan protein nabati berkualitas tinggi yang mudah dicerna tubuh. Selain kaya protein, tempe juga mengandung berbagai vitamin, mineral, dan serat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Kandungan seratnya yang tinggi membuat tempe sangat baik untuk pencernaan. Karena harganya yang terjangkau dan kandungan gizinya yang lengkap, tempe menjadi makanan pokok bagi banyak masyarakat Indonesia, terutama mereka yang memiliki keterbatasan ekonomi. Selain itu, tempe juga sangat mudah diolah menjadi berbagai macam masakan, mulai dari tumisan, goreng, hingga dibuat menjadi nugget atau bakso. Dengan demikian, tempe tidak hanya menjadi sumber protein nabati yang murah dan sehat, tetapi juga menjadi bagian penting dari budaya kuliner Indonesia.
Paragraf Induktif
Tempe merupakan makanan yang kaya akan nutrisi dan mudah didapat. Proses fermentasi pada kedelai menghasilkan protein nabati yang berkualitas tinggi, serat, vitamin, dan mineral. Harga tempe yang relatif murah membuatnya mudah diakses oleh berbagai kalangan masyarakat. Selain itu, tempe juga sangat fleksibel dalam pengolahan, sehingga dapat diolah menjadi berbagai macam masakan. Dengan segala kelebihannya, tempe layak disebut sebagai makanan super yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Tempe juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena mudah diolah dan disukai oleh berbagai kalangan. Dengan begitu, tempe tidak hanya menjadi sumber protein nabati, tetapi juga menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Indonesia.
Identifikasi Pola Pengembangan Paragraf
Berdasarkan teks yang berjudul “Diversifikasi untuk Ketahanan Pangan”, tentukan pola pengembangan paragraf yang digunakan dalam setiap paragrafnya:
- Paragraf 1: Ketahanan pangan sangat penting untuk diperkuat sekarang ini
- Paragraf 2: Melansir data Badan Pusat Statisik (BPS), impor beras mencapai 2,25 juta ton pada 2018.
- Paragraf 3: Ketergantungan pada beras juga menjadi ironi di tengah besarnya kekayaan sumber daya alam negeri ini berupa ragam sumber hayati penghasil karbohidrat tinggi.
Artikel ini dirancang untuk membantu siswa memahami soal dengan lebih baik serta menjadi panduan bagi orang tua atau wali dalam memeriksa hasil belajar anak di rumah. Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.


