Kritik dari Suporter dan Tanggapan Pelatih Persebaya Surabaya
Meski berhasil meraih kemenangan tipis 1-0 atas PSS Sleman dalam laga yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Sabtu (19/7/2025), pelatih Persebaya Surabaya, Eduardo Perez, justru menghadapi kritik tajam dari suporter fanatik, Bonek. Isu tentang kedalaman skuad dan perubahan gaya bermain menjadi fokus utama dalam komentar mereka menjelang Super League 2025/2026.
Gol tunggal yang dicetak oleh kapten Persebaya, Bruno Moreira, menjadi penentu kemenangan tim. Namun, di balik hasil positif tersebut, banyak suporter menyampaikan kekecewaan terutama terkait komposisi pemain cadangan dan permainan yang dinilai kurang maksimal.
Eduardo Perez langsung memberikan respons terhadap kritik ini. Ia menegaskan bahwa dirinya sangat percaya pada skuad yang dimiliki saat ini. Menurutnya, Persebaya memiliki kombinasi pemain berpengalaman dan muda yang bisa memenuhi target kompetisi.
“Saya sudah bilang ke para pemain, saya sangat senang dengan skuad yang saya miliki. Kami punya pemain berpengalaman, pemain muda, dan bagi saya skuad yang saya miliki adalah yang terbaik. Jadi, kami punya skuad ini, saya percaya pada semua pemain,” ujarnya setelah pertandingan.
Ia juga menekankan bahwa pemainnya selalu menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam latihan. Menurutnya, skuad ini siap bermain fantastis sepanjang musim jika diberi kesempatan.
Prioritas Kedalaman Skuad dan Adaptasi Pemain Baru
Salah satu hal yang menjadi perhatian Eduardo adalah kedalaman skuad. Ia menegaskan bahwa kehadiran Mihailo Perovic akan menjadi tambahan penting untuk memperkuat lini depan. Ia berharap striker baru tersebut dapat segera beradaptasi dengan sistem tim.
“Kami tahu, kami tahu pemain itu (Mihailo Perovic), tentu saja. Kami tidak bisa punya satu pemain pun yang tidak bisa tampil luar biasa bersama staf pelatih. Ia tiba kemarin, besok kami mulai berlatih bersama tim,” katanya yakin.
Eduardo optimis bahwa integrasi pemain baru akan cepat terjadi karena ia melihat tim sebagai keluarga. Menurutnya, pemain tidak butuh waktu lama untuk beradaptasi.
Kritik dari Suporter Bonek
Sebelum pertandingan, Bonek menyampaikan kekecewaan mereka melalui media sosial. Mereka menyoroti beberapa aspek seperti visi taktik yang tidak seenergik laga-laga uji coba sebelumnya dan minimnya pembelian pemain pelapis lokal.
Beberapa komentar dari suporter antara lain:
- “Eman peluang akeh disia-siakan, babak pertama ora metu tiki-takane.”
- “Gak onok nambah pemain ta? Skuad lapis jomplang ambek inti.”
Selain itu, Bonek juga mengkritik rotasi pemain yang dinilai lemah saat pemain asing absen. Masalah serupa juga muncul terkait minimnya rekrutan lokal, terutama untuk posisi non-kiper.
Permainan Pendek dan Individual Tanpa Arah
Selain masalah komposisi, gaya bermain Persebaya Surabaya juga menjadi bahan kritik. Bonek menilai permainan pendek yang biasa dilakukan Green Force mulai luntur dan bergeser ke permainan individual tanpa arah.
Namun, kemenangan atas PSS Sleman tetap menjadi modal positif menjelang musim baru Super League 2025/2026. Meski belum optimal dalam eksekusi akhir, Persebaya Surabaya tampil dominan sepanjang pertandingan.
Laga Berlangsung dengan Tekanan Tinggi
Pertandingan dimulai dengan agresivitas tinggi dari Persebaya Surabaya. Dua tendangan pojok langsung didapatkan di menit ke-2 meski gagal berbuah gol. Tekanan terus dilakukan lewat sisi kiri yang diisi Bruno Moreira dan Dejan Tumbas.
Di sisi kanan, Gali Freitas belum terlalu efektif menembus pertahanan lawan. Sementara itu, PSS Sleman sempat membalas lewat serangan balik cepat melalui Terens Puhiri dan Gustavo Tocantins. Kiper Ernando Ari tampil sigap dengan beberapa penyelamatan penting.
Gol Tunggal Bruno Moreira
Gol tunggal Persebaya Surabaya akhirnya lahir di menit ke-70 lewat aksi individu Bruno Moreira. Sang kapten berhasil mengecoh bek dan kiper PSS sebelum menceploskan bola ke gawang. Alfan Suaib nyaris menambah keunggulan namun penyelesaiannya masih terlalu pelan dan mudah diamankan kiper lawan.
Hingga peluit akhir berbunyi, Persebaya Surabaya sukses mempertahankan keunggulan tipis 1-0.
Formasi dan Komposisi Pemain
Formasi Persebaya Surabaya pada laga ini diisi oleh kombinasi pemain asing dan lokal yang cukup seimbang. Ernando Ari dipercaya sebagai penjaga gawang dengan duet bek tengah Dime Dimov dan Risto Mitrevski. Di sisi sayap, Dejan Tumbas dan Arif Catur menyokong lini tengah yang diisi Milos Raickovic, M Ichas, dan Francisco Rivera.
Sektor depan diisi trio Bruno Moreira, Malik Risaldi, dan Gali Freitas. Sementara itu, PSS Sleman di bawah Ansyari Lubis menurunkan formasi terbaik mereka dengan M Fahri di bawah mistar. Duet Jajang Mulyana dan Cleberson jadi tumpuan di jantung pertahanan.
Mereka juga menurunkan nama-nama eksplosif seperti Terens Puhiri dan Gustavo Tocantins di lini depan. Namun, solidnya pertahanan Persebaya Surabaya dan efektivitas lini belakang membuat mereka gagal mencetak gol.
Tantangan Berikutnya
Kini Persebaya Surabaya harus segera menjawab keraguan para suporter lewat performa konsisten di laga-laga selanjutnya. Evaluasi terhadap kedalaman skuad dan pembenahan gaya bermain harus menjadi fokus sebelum kompetisi resmi dimulai.
Meski banyak kritik, keyakinan Eduardo Perez terhadap skuadnya bisa menjadi bahan bakar positif. Namun tetap saja, pembuktian di lapangan menjadi satu-satunya cara untuk meredam kekecewaan Bonek.


