Inovasi Pendidikan Gubernur Sulawesi Barat
Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka, dikenal sebagai sosok yang memiliki visi dan inovasi dalam membangun pendidikan di daerahnya. Langkah-langkah yang diambil oleh gubernur ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, terutama generasi muda yang menjadi pilar utama pembangunan daerah.
Kebijakan Wajib Baca 20 Buku
Salah satu inovasi terbaru yang diluncurkan oleh Suhardi Duka adalah kebijakan wajib baca 20 buku bagi siswa SMA dan SMK di Sulawesi Barat sebagai syarat kelulusan. Kebijakan ini ditetapkan melalui surat edaran bernomor 000.4.14.1/174//11/2025 yang dikeluarkan pada 5 Juli 2025. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk meningkatkan literasi di kalangan generasi muda yang saat ini dinilai masih rendah.
Dalam pernyataannya, Suhardi Duka menjelaskan bahwa literasi yang rendah menjadi salah satu kendala utama dalam pembangunan daerah. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk mewajibkan setiap siswa membaca minimal 20 buku selama masa studi mereka. Dua di antara buku rekomendasi yang wajib dibaca adalah karya tentang pahlawan nasional Andi Depu dan sosok penegak hukum yang disegani, Baharuddin Lopa. Kedua tokoh ini merupakan putra terbaik Sulawesi Barat yang patut menjadi contoh bagi generasi muda.
Program Literasi yang Menjelma
Selain fokus pada sekolah, Gubernur Suhardi Duka juga menginstruksikan semua instansi pemerintah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, untuk menyediakan pojok baca atau perpustakaan mini di setiap kantor. Langkah ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung literasi dan minat baca di kalangan masyarakat.
Sekolah mulai dari jenjang SD hingga SMA serta madrasah diwajibkan mengagendakan kunjungan rutin ke perpustakaan setiap minggu. Hal ini dimaksudkan untuk menumbuhkan minat baca di kalangan siswa dan memperkaya literasi mereka. Untuk mendukung program ini, pemanfaatan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dibuka sesuai Permendikbudristek nomor 63 tahun 2023, termasuk pengadaan sarana prasarana dan penyediaan tenaga pengelola perpustakaan.
Profil Suhardi Duka
Lahir pada 10 Mei 1962 di Mamuju, Sulawesi Barat, Suhardi Duka menempuh pendidikan dasar di SDN No. 4 Mamuju (1968-1974), kemudian melanjutkan pendidikan di SMPN 1 Mamuju (1975-1977), dan SMAN 1 Mamuju (1978-1981). Ia meraih gelar sarjana di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Unhas pada 1986, lalu meraih gelar Magister Managemen di Universitas Putra Bangsa, Surabaya pada 2002. Pada 2014, ia meraih gelar Doktor Ekonomi di Universitas Airlangga Surabaya dengan disertasi berjudul Peran Pemerintah Daerah Dalam Mengoptimalkan Pengelolaan Zakat di Kabupaten Mamuju.
Karier Politik Suhardi Duka
Sebelum terjun ke dunia politik, Suhardi Duka bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) sejak 1985. Setelah bergabung dengan Partai Golkar pada 1989, ia sempat menjadi Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Mamuju (1997-1999), Wakil Ketua DPRD Kabupaten Mamuju (1999-2000), dan Ketua DPRD Kabupaten Mamuju (2000-2005). Selama masa jabatannya sebagai ketua DPRD Kabupaten Mamuju, ia juga menjabat sebagai ketua DPD Partai Golkar Mamuju dari tahun 1999 hingga 2012.
Pada 2005, Suhardi Duka terpilih sebagai Bupati Mamuju dan menjabat selama dua periode (2005-2015). Pada 2012, ia bergabung dengan Partai Demokrat dan langsung ditunjuk sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Barat. Hingga saat ini, ia masih memegang jabatan tersebut.
Perjalanan Karier Politik yang Dinamis
Di tahun 2017, Suhardi Duka maju sebagai calon gubernur di Pilkada Sulbar dan berpasangan dengan mantan Bupati Majene, Kalma Katta. Namun, ia gagal memenangkan kontestasi ini setelah kalah dari pasangan Ali Baal Masdar dan Enny Angraeny Anwar. Setelah tidak terpilih sebagai gubernur, ia kemudian maju sebagai calon legislatif dari Partai Demokrat Daerah Pemilihan (Dapil) Sulbar pada Pemilu 2019. Ia berhasil merebut satu kursi dan dilantik sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024.
Di DPR RI, Suhardi Duka bertugas di Komisi IV, yang meliputi Pertanian, Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Kelautan. Pada Pemilu 2024, ia kembali terpilih sebagai anggota DPR RI dari Partai Demokrat Dapil Sulbar. Namun, ia kemudian digantikan oleh anaknya, Zulfikar Suhardi, setelah memilih terjun sebagai calon gubernur pada Pilkada Sulbar 2024.
Keluarga yang Berpengaruh
Selain dikenal karena kecemerlangan karier politiknya, Suhardi Duka juga dikenal sebagai ayah dari Sitti Sutinah Suhardi yang kini menjabat sebagai Bupati Mamuju. Selain itu, ia juga ayah dari Siti Suraidah Suhardi yang merupakan Ketua DPRD Sulbar periode 2019-2024. Suraidah sendiri kini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Sulbar periode 2024-2029.
Selain dua tokoh politik ini, Suhardi Duka juga memiliki seorang putra yang bernama Zulfikar Suhardi yang menggantikannya sebagai anggota DPR RI dari Partai Demokrat Dapil Sulbar periode 2024-2029. Zulfikar menduduki peringkat kedua pada Pemilu 2024 lalu dengan perolehan suara 11.593.


