8 Wilayah Indonesia yang Terancam Tenggelam pada 2050

Posted on

Ancaman Tenggelamnya Wilayah Indonesia pada Tahun 2050

Isu tenggelamnya sejumlah kota selalu menjadi perbincangan di berbagai belahan dunia. Kenaikan permukaan laut yang dipicu oleh mencairnya es di kutub memberi ancaman nyata bagi keberlangsungan hidup manusia, tak terkecuali di Indonesia. Berdasarkan berbagai riset dan laporan yang dilakukan, beberapa wilayah di Indonesia diperkirakan akan menghadapi risiko tenggelam pada tahun 2050.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh lembaga independen dan institusi pendidikan, seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), kenaikan permukaan laut di perairan Indonesia mencapai 3–8 mm setiap tahunnya. Hal ini menjadi indikasi bahwa ancaman tenggelam bukanlah hal yang bisa diabaikan. Berikut adalah delapan wilayah di Indonesia yang terancam tenggelam pada tahun 2050.

Jakarta

Jakarta menjadi salah satu wilayah yang paling rentan terhadap ancaman tenggelam. Setiap tahunnya, kota ibu kota ini mengalami penurunan tanah hingga sekitar 6,7 inci. Penyebab utamanya adalah pengambilan air tanah secara berlebihan yang membuat tekanan dan volume tanah berubah. Akibatnya, permukaan tanah terus menurun, memperbesar risiko sebagian wilayah ibu kota berada di bawah permukaan laut.

Banten

Kawasan pesisir utara Banten juga diperkirakan akan tenggelam dalam beberapa tahun ke depan. Jika Jakarta sering dilanda banjir rob, Banten menghadapi ancaman abrasi parah yang terus mengikis daratan. Wilayah pesisir dari Kabupaten Serang hingga Kabupaten Tangerang diperkirakan akan tergenang pada tahun 2050.

Karawang

Wilayah pesisir di Kabupaten Karawang juga masuk daftar wilayah yang terancam tenggelam. Ada tujuh kecamatan pesisir yang diperkirakan akan terendam jika kenaikan permukaan laut terus terjadi. Daerah tersebut meliputi Kecamatan Pakisjaya, Batujaya, Tirtajaya, dan Cibuaya. Selain itu, beberapa kecamatan lainnya juga masuk dalam wilayah rawan tenggelam.

Bekasi

Peta sebaran menunjukkan dua wilayah terbesar di Kabupaten Bekasi yang terancam tenggelam pada 2050, yakni Kecamatan Tarumajaya dan Kecamatan Muaragembong. Dampaknya tidak hanya dirasakan warga, tapi juga fasilitas publik seperti sekolah, kantor desa, hingga kantor Polsek Muaragembong yang berada di zona rawan.

Indramayu

Wilayah pesisir Indramayu juga menghadapi ancaman tenggelam. Beberapa kecamatan seperti Sukra, Patrol, Indramayu, Kandanghaur, Losarang, dan Cantigi diperkirakan akan tergenang pada tahun 2050. Bahkan kawasan sekitar Alun-alun Indramayu sudah dikepung daerah berisiko.

Cirebon

Pesisir Cirebon menjadi salah satu wilayah di Pantura Jawa Barat yang menghadapi risiko tenggelam pada 2050. Beberapa kecamatan pesisir di sini rawan terdampak akibat naiknya permukaan air laut. Daerah-daerah seperti Kapetakan, Gunungjati, Mundu, Astanajapura, Pangenan, Gebang, hingga Losari berpotensi tergenang.

Pekalongan

Diperkirakan sekitar 90 persen wilayah Kota Pekalongan berisiko tenggelam di masa depan. Penurunan tanah di kawasan pesisir utara Jawa ini sudah terjadi sejak lama dan terus berlangsung. Faktor perubahan iklim dan aktivitas manusia memperparah situasi ini.

Subang

Kabupaten Subang juga masuk dalam daftar wilayah pesisir yang berisiko tenggelam pada 2050. Beberapa kecamatan yang terdampak antara lain Cilamaya Girang, Blanakan, Sukasari, Legonkulon, Pamanukan, Pusakanagara, hingga Patimban. Salah satunya adalah Pelabuhan Patimban yang baru diresmikan, yang berpotensi terdampak jika risiko tenggelam tidak segera ditangani.

Ancaman tenggelamnya wilayah-wilayah di Indonesia pada tahun 2050 menunjukkan betapa seriusnya dampak perubahan iklim dan aktivitas manusia terhadap kondisi geografis dan lingkungan. Langkah-langkah pencegahan yang serius sangat diperlukan untuk mengurangi risiko tersebut.