PasarModern.com
– Menonton TV secara maraton setiap malam bukan sekadar kebiasaan, tetapi juga bisa mencerminkan kepribadian seseorang. Dari perspektif psikologi, pola ini sering dikaitkan dengan berbagai aspek karakter seseorang.
Beberapa orang melakukannya untuk menghilangkan penat, sementara yang lain mungkin tanpa sadar terjebak dalam kebiasaan yang sulit dihentikan. Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal sering melakukan ini, mungkin ada pola psikologi tertentu di baliknya.
Dilansir dari geediting.com pada Minggu (29/6), diterangkan bahwa terdapat tujuh ciri kepribadian orang yang suka menonton TV secara maraton di setiap malam menurut Psikologi.
1. Mencari kenyamanan sehari-hari
Kebiasaan menonton serial TV secara maraton ternyata memiliki kaitan erat dengan kebutuhan akan rasa nyaman dalam rutinitas sehari-hari. Para peneliti psikologi menemukan bahwa individu yang gemar binge-watching seringkali mencari pelarian yang familiar dan menenangkan setelah hari yang melelahkan.
Menonton episode demi episode memberikan struktur yang dapat diprediksi, menciptakan semacam ritual yang menenangkan di tengah kehidupan yang penuh ketidakpastian. Meski demikian, perilaku ini tidak selalu mengindikasikan upaya melarikan diri dari masalah, melainkan lebih kepada metode relaksasi yang telah menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari.
2. Karakter burung malam
Mayoritas penggemar binge-watching memiliki kecenderungan untuk tetap terjaga hingga larut malam, terutama ketika sedang asyik mengikuti alur cerita serial favorit mereka. Para psikolog mengaitkan fenomena ini dengan beberapa faktor, termasuk kecenderungan untuk lebih fokus dan produktif di malam hari, serta suasana tenang yang mendukung untuk menikmati tontonan tanpa gangguan.
Kebiasaan menunda waktu tidur demi menonton “satu episode lagi” menjadi pola yang umum di kalangan pencinta binge-watching. Menariknya, mereka justru merasa lebih nyaman dan dapat menikmati tontonan dengan lebih baik pada jam-jam larut.
3. Kemampuan fokus yang tinggi
Tidak seperti anggapan umum, kegiatan binge-watching ternyata membutuhkan tingkat konsentrasi yang cukup tinggi, terutama untuk mengikuti plot yang kompleks dan perkembangan karakter yang rumit. Penelitian psikologi menunjukkan bahwa para penggemar binge-watching umumnya memiliki kemampuan mempertahankan fokus dalam jangka waktu panjang yang lebih baik dibanding rata-rata.
Aktivitas ini sebenarnya mirip dengan membaca buku, di mana seseorang harus terus mengikuti berbagai alur cerita dan mengingat detail karakter. Kemampuan untuk tetap fokus selama berjam-jam ini menjadi indikator kapasitas mental yang baik dalam mengolah informasi kompleks.
4. Dorongan menyelesaikan hingga tuntas
Para penikmat binge-watching memiliki dorongan kuat untuk menyelesaikan sesuatu hingga tuntas, terutama ketika sudah mulai mengikuti sebuah serial. Psikolog menyebut ini sebagai “need for completion” atau kebutuhan untuk menyelesaikan, yang mendorong seseorang untuk tetap menonton meskipun harus mengorbankan waktu tidur atau menghabiskan akhir pekan di depan layar.
Sifat persisten ini sebenarnya bisa menjadi kualitas positif jika diterapkan dalam aspek kehidupan lain. Meski demikian, penting untuk tetap menjaga keseimbangan agar tidak berlebihan.
5. Koneksi emosional yang mendalam
Serial TV telah berkembang menjadi lebih dari sekadar hiburan bagi para penikmat binge-watching. Berbagai penelitian psikologi mengungkapkan bahwa tayangan televisi dapat memicu respons emosional yang kuat, membuat penonton merasakan kebahagiaan, kesedihan, atau inspirasi dari kisah yang ditampilkan.
Koneksi emosional ini menjadi faktor kunci yang membuat seseorang betah menonton berjam-jam, seolah-olah menjadi bagian dari kehidupan para karakter. Menariknya, ikatan emosional yang terbangun ini bisa bertahan lama dan mempengaruhi cara pandang penonton terhadap berbagai situasi dalam kehidupan nyata.
6. Kebutuhan akan pelarian
Tekanan kehidupan modern yang kompleks mendorong banyak orang mencari cara untuk melepaskan diri sejenak dari realitas. Serial TV menawarkan dunia alternatif yang bisa dieksplorasi tanpa risiko, memungkinkan penonton untuk sejenak melupakan masalah mereka.
Bagi pecinta binge-watching, menyelami kehidupan para karakter fiksi tidak hanya menjadi pelarian, tetapi juga cara untuk memperluas perspektif dan empati. Perilaku ini menjadi semacam mekanisme koping yang membantu mereka menghadapi tekanan sehari-hari.
7. Kecintaan pada seni bercerita
Serial TV modern menawarkan narasi yang kompleks dan mendalam, memikat para penggemar binge-watching yang memiliki apresiasi tinggi terhadap seni bercerita. Penelitian menunjukkan bahwa otak manusia memang dirancang untuk merespons cerita, yang membantu kita memahami dunia dan mempelajari berbagai pelajaran hidup.
Bagi pecinta serial TV, setiap episode adalah bagian dari narasi panjang yang memungkinkan mereka mengeksplorasi berbagai perspektif dan pengalaman. Format penceritaan yang panjang dalam serial TV memberikan ruang lebih luas untuk pengembangan karakter dan plot yang lebih dalam dibanding film.
8. Gairah yang intens
Para penggemar binge-watching memiliki antusiasme yang luar biasa terhadap serial favorit mereka, melampaui sekadar hobi menonton. Kegemaran mereka sering berkembang menjadi partisipasi aktif dalam komunitas penggemar, mulai dari diskusi online hingga menghadiri convention.
Antusiasme ini mendorong mereka untuk mendalami berbagai aspek serial, dari teori penggemar hingga analisis mendalam tentang karakter dan plot. Passion ini sering kali bertransformasi menjadi hobi yang produktif dan menghasilkan konten kreatif berbasis serial favorit mereka.
