Kehadiran Emitter Baru di Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kembali dibanjiri oleh emiten baru pada pekan ini. Delapan perusahaan resmi melantai di lantai bursa, dengan aksi penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) menjadi fokus utama pelaku pasar. Perusahaan seperti PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA), PT Trimitra Trans Persada Tbk. (BLOG), dan PT Pancaran Samudera Transport Tbk. (PSAT) menarik perhatian investor, sekaligus menjadi katalis yang berpotensi meningkatkan transaksi saham di pasar modal domestik.
Peluncuran IPO Pada Selasa (8/7/2025)
Pada hari Selasa, dua perusahaan meluncurkan IPO mereka. PT Pancaran Samudera Transport Tbk. (PSAT) berhasil mengumpulkan dana segar sebesar Rp200,11 miliar, sedangkan PT Asia Pramulia Tbk. (ASPR) meraup Rp100,68 miliar. Kedua perusahaan ini menjadi awal dari parade pencatatan saham perdana di BEI.
Lanjutan IPO Pada Rabu (9/7/2025)
Pada hari Rabu, PT Indokripto Koin Semesta Tbk. (COIN) dan PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) resmi masuk ke papan perdagangan BEI. COIN, yang merupakan induk usaha Bursa Berjangka dan Bursa Aset Kripto PT Central Finansial X (CFX) serta Kustodian Aset Kripto PT Kustodian Koin Indonesia (ICC), melepas sebanyak 2,2 miliar saham atau setara 15% dari total modal ditempatkan dengan harga IPO Rp100 per saham. Dari aksi ini, COIN dipastikan mengantongi dana sebesar Rp220,58 miliar.
Sementara itu, CDIA, anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) milik konglomerat Prajogo Pangestu, mematok harga IPO di batas atas Rp190 per saham. Dengan potensi pengumpulan dana hingga Rp2,37 triliun, CDIA akan melepas sebanyak-banyaknya 12,48 miliar saham biasa, atau setara 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Dana hasil IPO tersebut tidak hanya menjadi amunisi ekspansi, tetapi juga memperkuat posisi CDIA di sektor infrastruktur, terutama di bidang energi, air, kepelabuhanan, penyimpanan, dan logistik nasional. Sebagian besar dana akan digunakan untuk pengembangan bisnis logistik, termasuk pembelian kapal dan kebutuhan operasional. Sementara itu, sebagian lain dialokasikan untuk pembangunan fasilitas tangki penyimpanan, jaringan pipa ethylene, dan infrastruktur pendukung lainnya di kawasan industri strategis.
Pesta IPO Berlanjut Pada Kamis (10/7/2025)
Pada hari Kamis, empat perusahaan anyar turut resmi melantai di BEI. Mereka adalah PT Merry Riana Edukasi Tbk. (MERI), PT Trimitra Trans Persada Tbk. (BLOG), PT Diastika Biotekindo Tbk. (CHEK), dan PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk. (PMUI). MERI yang bergerak di sektor edukasi menawarkan 235,13 juta saham ke publik dengan harga penawaran Rp128 per saham. Total dana yang dihimpun mencapai Rp30,09 miliar.
Dari sektor alat kesehatan, CHEK melepas 815 juta saham dengan harga IPO Rp128 per saham, yang berpotensi meraup dana Rp104,32 miliar. CHEK merupakan perusahaan afiliasi dari PT UBC Medical Indonesia Tbk. (LABS). Sementara itu, BLOG, perusahaan logistik milik konglomerat Djoko Susanto, melepas 563,25 juta saham dengan harga Rp250 per saham. Dana segar yang dikantongi dari IPO mencapai Rp140,81 miliar. Di sisi lain, PMUI, induk dari PT Graha Prima Mentari Tbk. (GRPM) yang telah listing tahun lalu, menawarkan 1,16 miliar saham dengan harga Rp180 per saham, dengan potensi dana mencapai Rp208,8 miliar.
Prospek & Daya Tarik Saham IPO
Beberapa analis memandang kehadiran emiten-emiten baru ini dapat membawa warna segar bagi pasar, meski tetap dibayangi selektivitas investor. Equity Analyst Kiwoom Sekuritas, Sukarno Alatas, menilai beberapa perusahaan yang akan melantai di BEI pekan ini memiliki prospek menarik, terutama COIN dan PSAT. Keduanya memiliki valuasi yang tergolong undervalued, baik dari sisi price to earnings (PE) maupun price to book value (PBV). Selain itu, keduanya mencatatkan net profit margin (NPM) masing-masing 42% dan 25%, jauh di atas rata-rata sektoral.
Meskipun demikian, ia menggarisbawahi adanya calon emiten yang tergolong overvalued, seperti CHEK, BLOG, dan ASPR. Namun, ketiga perusahaan itu tetap menunjukkan indikator profitabilitas yang di atas rata-rata sektoral. Contohnya, BLOG mencatatkan NPM sebesar 10% dibanding rata-rata sektoral 5%. CHEK juga membukukan NPM 10%, jauh di atas rata-rata sektoral sebesar 1%. ASPR pun, meski mencatatkan NPM 3%, tetap lebih baik dibanding rata-rata sektoral 1%.
Secara sektoral, BLOG dan PSAT diproyeksikan diuntungkan oleh lonjakan permintaan logistik akibat pesatnya e-commerce dan digital spending. Sukarno menyebut, prospek lini bisnis CDIA akan semakin cerah seiring tumbuhnya permintaan listrik nasional, kebutuhan kapal pengangkut energi, hingga pembangunan infrastruktur air, pelabuhan, dan penyimpanan.
Minat Investor & Sentimen IHSG
Aksi IPO kerap menjadi momentum yang menarik perhatian investor ritel maupun institusi, khususnya saat melibatkan perusahaan yang berafiliasi dengan konglomerasi besar. Community Lead PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Angga Septianus, menilai saat ini minat terhadap IPO masih tinggi, khususnya pada emiten dengan afiliasi kuat yang dinilai punya potensi aksi korporasi berkelanjutan.
Meskipun begitu, ia mengingatkan bahwa transaksi pasar saham saat ini masih sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti kondisi geopolitik dan ekonomi global. Associate Director Pilarmas Investindo, Maximilianus Nicodemus, menegaskan bahwa fundamental bukan satu-satunya faktor dalam menentukan sukses tidaknya IPO, tetapi momentum juga menjadi aspek krusial.
Dari sisi optimisme, Head of Retail Research Sinarmas Sekuritas, Ike Widiawati, menilai tahun ini aksi IPO berpotensi lebih semarak dibandingkan tahun lalu, seiring selesainya tahun politik dan dorongan ekspansi pasar. Menurutnya, euforia saham IPO masih terasa, khususnya di kalangan investor ritel yang semakin melek terhadap prospek jangka pendek saham-saham baru tersebut.
