Penyebab Tenggorokan Kering di Pagi Hari dan Cara Mengatasinya
Tenggorokan kering di pagi hari bisa menjadi pengganggu yang membuat seseorang merasa tidak nyaman. Masalah ini sering kali terjadi tanpa disadari, tetapi dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari. Berikut beberapa penyebab umum tenggorokan kering pada pagi hari serta cara mengatasi kondisi tersebut.
1. Dehidrasi
Salah satu penyebab paling umum dari tenggorokan kering adalah dehidrasi. Kurangnya asupan air, berkeringat berlebihan, atau efek samping obat tertentu yang menyebabkan kebiasaan buang air kecil sering bisa membuat seseorang bangun dengan rasa kering dan gatal di tenggorokan.
Gejala lain dari dehidrasi meliputi sakit kepala, kelelahan, pusing, kram otot, dan urine berwarna gelap. Untuk mengatasi masalah ini, penting untuk meningkatkan konsumsi air putih dan memperhatikan keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Minum minuman isotonik juga bisa membantu memulihkan kondisi tubuh.
2. Alergi
Alergi terhadap debu, serbuk sari, atau bahan lainnya bisa menyebabkan radang saluran hidung dan hidung tersumbat. Hal ini memicu seseorang bernapas melalui mulut saat tidur, sehingga menyebabkan tenggorokan kering.
Beberapa orang menggunakan obat antihistamin untuk meringankan gejala alergi, namun obat ini bisa menyebabkan mulut kering sebagai efek samping. Oleh karena itu, penting untuk mencari alternatif pengobatan yang lebih aman jika diperlukan.
3. Mendengkur
Mendengkur sering dikaitkan dengan sakit tenggorokan. Faktor risiko seperti merokok atau sleep apnea obstruktif bisa memperparah kondisi ini. Bernapas melalui mulut saat tidur dapat menyebabkan kekeringan pada tenggorokan, sementara getaran yang terjadi saat mendengkur juga bisa memicu iritasi.
4. Bicara Terlalu Banyak
Bekerja dalam lingkungan yang mengharuskan banyak berbicara, seperti petugas kesehatan masyarakat, sering kali menyebabkan suara serak, tenggorokan kering, atau terasa terbakar. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan suara secara berlebihan dapat menyebabkan ketegangan pada otot-otot yang terlibat dalam proses berbicara.
5. Infeksi
Infeksi virus atau bakteri seperti flu bisa menyebabkan sakit tenggorokan. Gejala tambahan meliputi batuk, pilek, demam, dan nyeri pada leher. Infeksi virus biasanya sembuh sendiri dalam waktu 5–7 hari, sementara infeksi bakteri memerlukan pengobatan antibiotik.
Jika sakit tenggorokan berlangsung lebih dari seminggu, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
6. Refluks Asam
Refluks asam terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan dan tenggorokan. Hal ini bisa menyebabkan rasa panas, nyeri ulu hati, atau sensasi mengganjal di tenggorokan. Jika mengalami gejala ini, sebaiknya konsultasikan ke dokter dan pertimbangkan penggunaan obat-obatan yang dijual bebas untuk mengurangi gejala.
7. Polusi
Polusi udara, baik di luar maupun dalam ruangan, bisa menyebabkan iritasi pada tenggorokan. Debuan, partikel beracun, atau bahan kimia yang terkandung dalam udara bisa memperburuk gejala alergi dan asma. Penelitian menunjukkan bahwa paparan polusi jangka panjang bisa menyebabkan gangguan saluran napas kronis.
Selain itu, cuaca dingin atau kering juga bisa memicu sakit tenggorokan dan peradangan pada hidung. Maka dari itu, penting untuk menjaga lingkungan tempat tinggal agar tetap bersih dan sehat.
Tips Mengatasi Tenggorokan Kering
Untuk mengurangi rasa kering di tenggorokan, pastikan untuk minum cukup air setiap hari. Hindari konsumsi makanan atau minuman yang bisa memicu iritasi, seperti pedas atau asam. Gunakan pelembab ruangan jika lingkungan terlalu kering. Jika gejala tidak kunjung membaik, segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
