Kasus Kematian Akibat Gigitan Ular Weling yang Menggemparkan
Beberapa waktu lalu, kembali terjadi kasus kematian akibat gigitan ular weling. Kali ini, korban yang menjadi mangsa ular berbisa tersebut adalah Rafa Ramadhani Suwondho (12), seorang warga Desa Bukur, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Dugaan sementara menyebutkan bahwa korban meninggal karena lambannya penanganan medis setelah digigit. Setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Kariadi, akhirnya korban tidak bisa diselamatkan.
Kasus ini bukanlah yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, pada Mei 2024, ada kejadian serupa di Kota Sukabumi. Korban bernama Khansa Tsurayyaa Amany, anak dari pasangan Widagda Gapitan dan Lina Karina, meninggal dunia setelah digigit ular weling saat sedang berada di rumahnya. Kejadian ini menunjukkan bahwa gigitan ular weling masih menjadi ancaman nyata bagi masyarakat, terutama di daerah-daerah dengan lingkungan yang dekat dengan habitat ular tersebut.
Enam Langkah Penting Saat Digigit Ular Weling
Jika Anda atau orang lain mengalami gigitan ular weling, penting untuk segera melakukan langkah-langkah pertolongan pertama yang tepat. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Tenangkan korban dan pastikan dia beristirahat agar tidak banyak bergerak. Panik dan gerakan berlebihan dapat mempercepat penyebaran racun.
- Letakkan bagian tubuh yang tergigit lebih rendah dari jantung untuk mengurangi aliran racun ke organ vital.
- Imobilisasi area gigitan dengan menggunakan benda keras seperti kayu, kardus, atau bambu. Hal ini membantu memperlambat penyebaran racun.
- Bersihkan luka gigitan dengan kain bersih, tetapi hindari menggosok, mengiris, atau mencoba menghisap racun dari luka. Juga jangan gunakan kompres es atau air panas.
- Longgarkan pakaian dan lepaskan perhiasan di sekitar luka untuk mencegah pembengkakan yang memperparah sirkulasi darah.
- Segera bawa korban ke rumah sakit terdekat yang memiliki fasilitas penanganan gigitan ular. Jangan menunda pengobatan.
Ciri-Ciri dan Sifat Ular Weling
Ular weling (Bungarus candidus) adalah salah satu jenis ular berbisa yang umum ditemukan di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Ular ini memiliki ciri khas berupa pola belang hitam dan putih yang melingkar dari kepala hingga ekor. Perutnya berwarna putih dan ekornya runcing.
Beberapa ciri utama ular weling antara lain:
– Tubuh ramping dengan panjang mencapai sekitar 1,55 meter.
– Kepala kecil berbentuk segitiga yang hampir menyatu dengan leher.
– Pola belang-belang yang sangat khas dan berfungsi sebagai peringatan visual bagi predator.
– Bersifat nokturnal (aktif di malam hari), pemalu, dan cenderung menghindari manusia, tetapi bisa menjadi agresif jika merasa terancam.
Dari sisi racun, ular weling memiliki neurotoksin yang sangat kuat dan berbahaya. Racun ini dapat melumpuhkan sistem saraf korban, menyebabkan kesulitan bernapas bahkan kematian jika tidak segera ditangani.
Habitat dan Bahaya Ular Weling
Ular weling biasanya tinggal di berbagai jenis lingkungan, seperti hutan dataran rendah, hutan mangrove, lahan pertanian, serta daerah pemukiman dekat sumber air seperti sawah dan sungai. Karena aktif di malam hari, keberadaannya sering kali tidak terdeteksi sampai terjadi gigitan.
Singkatnya, ular weling adalah ular berbisa dengan corak belang hitam-putih yang ramping dan mematikan. Meskipun biasanya tidak agresif, keberadaannya tetap menjadi ancaman nyata bagi manusia. Oleh karena itu, penting untuk selalu waspada dan mengetahui cara penanganan yang benar ketika terkena gigitan ular.
