Kemampuan berinteraksi sosial atau menjadi teman sudah menjadi salah satu keterampilan yang penting bagi manusia untuk bertahan hidup.
Akan tetapi, kemampuan sosialisasi ini tidak muncul secara alami selama masa tumbuh kembang, dan harus diajarkan dengan baik oleh orang tua kepada anaknya.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang tua berperan besar dalam mengajarkan anak cara bersosialisasi atau berteman.
Dari sosialisasi, anak akan belajar bagaimana menggunakan bahasa yang sopan, tingkah laku yang baik, dan berbagai hal lainnya.
Belajar sosialisasi sejak dini akan membentuk kepercayaan anak untuk melakukan sesuatu dan bersikap selektif.
Saat anak bersosialisasi, ia akan belajar tentang perbedaan yang ada di sekitarnya.
4. **B
Berikut beberapa cara sederhana yang dapat Ibu dan Ayah lakukan di rumah untuk mengajarkan anak untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
1. Ajak anak bermain di rumah
Bermain bersama orang lain adalah salah satu cara sederhana untuk mengajarkan anak mengenal sosialisasi.
Contohnya, ajak anak untuk bermain ular tangga dan ajarkan anak untuk bermain bergiliran.
Jelaskan pada anak bahwa dia juga bisa menerapkan perilaku yang sama ketika ia bermain dengan teman-temannya.
2. Contohkan perilaku yang baik
Anak adalah orang yang paling cepat meniru kebiasaan orang tuanya.
Oleh karena itu, tunjukkanlah cara baik bagaimana Moms dan Dads berbicara dan berperilaku di depan anak.
Pastikan Anda mencontohkan perilaku yang baik, berbicara dengan sopan, berempati, dan cobalah untuk mengajarkan anak bagaimana menyelesaikan konflik dengan tenang.
3. Dorong anak untuk mengikuti kegiatan kelompok
Berikan kesempatan kepada anak untuk bersama tim, seperti tim olahraga, kegiatan pramuka, ekstrakurikuler menari, atau kegiatan lain yang membangkitkan bakat anak.
Anak-anak biasanya akan sangat bahagia jika mereka dapat menunjukkan bakat serta minatnya.
Salah satu penyebab anak merasa tidak percaya diri adalah ketika anak tidak memiliki ruang untuk berharap.
Hal ini tak hanya akan membantu anak untuk mengasah bakatnya, tapi juga memberikan kesempatan pada anak untuk berinteraksi dengan teman-teman serta orang di sekitarnya.
4. Ajarkan anak untuk melakukan kontak mata
Kontak mata mungkin adalah hal yang sederhana untuk dilakukan, tapi bagi beberapa orang, ini adalah hal yang cukup sulit.
Padahal, kontak mata sangat penting saat berbicara dengan orang lain, karena dapat menunjukkan bahwa anak mendengarkan apa yang sedang dibicarakan oleh orang lain.
Jadi, ketika Moms dan Dads berbicara dengan anak, cobalah untuk mengembangkan kemampuan anak dengan meminta dia untuk melakukan kontak mata dengan Anda.
Dengan begitu, anak akan lebih terbiasa dan percaya diri untuk melakukan kontak mata ketika sedang berinteraksi atau berbicara dengan orang lain.
5. Ajarkan anak untuk bertanya
Mengajukan pertanyaan ke orang lain dapat membantu anak belajar banyak hal, termasuk kemampuan berinteraksi sosial.
Orangtua bisa melatih anaknya bertanya dengan menanyakan kabar atau pertanyaan kepada nenek, kakek, atau teman-temannya.
Sampaikan pada anak ada beberapa pertanyaan yang memerlukan jawaban yang panjang, bukan hanya jawaban “iya” dan “tidak” saja.
Anda juga bisa meminta anak untuk berbicara dengan anggota keluarga dan saudara lainnya melalui telepon.
Dengan bertanya, anak dapat memperoleh pengalaman baru dan merasa terhubung dengan orang lain.
6. Ajarkan Jenis-Jenis Emosi pada Anak
Mengenal jenis emosi dan kesehatan emosional bisa membantu anak memiliki kemampuan berinteraksi sosial yang baik.
Orangtua bisa mengajarkan anak mengenali perbedaan antara emosi positif dan emosi negatif.
Usahakan untuk menjaga emosi tetap stabil saat anak melakukan kesalahan.
Cukup gunakan kata-kata untuk menjelaskan perasaan yang Anda rasakan.
Orangtua juga bisa melakukan hal yang sama ketika merasakan emosi yang berbeda.
Dengan mengajarkan hal-hal tersebut sejak dini kepada anak, diharapkan anak bisa berkomunikasi dan bersosialisasi dengan baik dengan teman-teman dan lingkungannya.
Cari Berita dan Artikel Lainnya di
Google News
()
Related posts:
