Pernyataan Menteri Keuangan tentang Gaji Guru Kembali Jadi Perbincangan
Dalam sebuah acara Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia 2025 yang diadakan di Institut Teknologi Bandung (ITB), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pernyataan mengenai gaji guru dan dosen yang dinilai rendah. Pernyataannya tersebut kembali memicu perhatian publik terhadap isu ini.
Sri Mulyani menyoroti bahwa keluhan masyarakat terkait gaji tenaga pendidik sering kali muncul. Menurutnya, masalah ini menjadi tantangan besar bagi keuangan negara. Ia bertanya apakah seluruh beban harus ditanggung pemerintah atau masyarakat juga memiliki peran dalam penyelesaian masalah ini. Pernyataan tersebut mendapat berbagai respons, termasuk kontroversi karena dianggap sebagai sikap negara yang ingin mengurangi tanggung jawab terhadap pendidikan.
Di banyak negara, profesi guru justru dihargai tinggi dengan gaji yang layak. Berikut adalah lima negara dengan gaji guru tertinggi di dunia:
1. Luksemburg
Gaji awal seorang guru di Luksemburg mencapai USD 70.323 per tahun atau sekitar Rp 1,15 miliar. Gaji ini bisa meningkat sesuai pengalaman dan jabatan. Contohnya:
– Gaji tertinggi guru SD: USD 126.576 (Rp 2,07 miliar) per tahun
– Gaji tertinggi guru SMP: USD 141.144 (Rp 2,31 miliar) per tahun
– Gaji tertinggi guru SMA: USD 141.144 (Rp 2,31 miliar) per tahun
2. Swiss
Gaji guru di Swiss juga sangat tinggi:
– Gaji tertinggi guru SD: USD 92.592 (Rp 1,5 miliar) per tahun
– Gaji tertinggi guru SMP: USD 103.516 (Rp 1,69 miliar) per tahun
– Gaji tertinggi guru SMA: USD 117.001 (Rp 1,9 miliar) per tahun
3. Jerman
Negara Eropa lain yang memberikan gaji tinggi kepada guru:
– Gaji tertinggi guru SD: USD 91.713 (Rp 1,49 miliar) per tahun
– Gaji tertinggi guru SMP: USD 101.510 (Rp 1,65 miliar) per tahun
– Gaji tertinggi guru SMA: USD 110.694 (Rp 1,8 miliar) per tahun
4. Austria
Gaji guru di Austria juga cukup besar:
– Gaji tertinggi guru SD: USD 86.526 (Rp 1,4 miliar) per tahun
– Gaji tertinggi guru SMP: USD 92.041 (Rp 1,5 miliar) per tahun
– Gaji tertinggi guru SMA: USD 102.120 (Rp 1,67 miliar) per tahun
5. Belanda
Negara ini juga memiliki gaji guru yang tinggi:
– Gaji tertinggi guru SD: USD 99.715 (Rp 1,63 miliar) per tahun
– Gaji tertinggi guru SMP: USD 99.717 (Rp 1,63 miliar) per tahun
– Gaji tertinggi guru SMA: USD 99.717 (Rp 1,63 miliar) per tahun
Data ini menunjukkan betapa negara-negara Eropa memberikan penghargaan yang tinggi terhadap profesi guru. Gaji mereka bahkan sebanding dengan profesional di bidang lain seperti dokter, insinyur, atau pekerja sektor finansial.
Perbedaan Gaji Guru di Indonesia
Di Indonesia, gaji guru masih jauh dari ideal. Guru honorer biasanya hanya menerima antara Rp 300 ribu hingga Rp 1 juta per bulan. Sementara itu, guru PNS golongan III/A dengan masa kerja awal menerima gaji sekitar Rp 2,5 juta hingga Rp 3 juta per bulan. Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan gaji guru di Eropa yang bisa mencapai miliaran rupiah per tahun.
Isu peningkatan gaji guru sering menjadi topik panas yang memicu perdebatan. Pemerintah beralasan bahwa beban fiskal negara cukup berat, terlebih jumlah guru di Indonesia mencapai jutaan orang. Jika gaji dinaikkan secara signifikan, APBN akan menghadapi konsekuensi yang besar.
Alasan Gaji Guru di Luar Negeri Tinggi
Beberapa alasan mengapa gaji guru di negara-negara Eropa sangat tinggi antara lain:
– Pendidikan dianggap investasi jangka panjang.
– Standar kualitas tinggi, di mana guru biasanya melewati seleksi ketat dan harus memiliki gelar master.
– Kesejahteraan berbanding lurus dengan prestasi. Gaji besar memungkinkan guru fokus pada tugas tanpa harus mencari pekerjaan sampingan.
– Daya tarik profesi. Dengan gaji tinggi, profesi guru tetap diminati oleh generasi muda berbakat.
Pernyataan Sri Mulyani seharusnya menjadi momentum untuk membuka diskusi lebih serius tentang nasib guru di Indonesia. Jika pendidikan ingin benar-benar menjadi tulang punggung pembangunan, maka peningkatan kualitas guru harus diiringi dengan peningkatan kesejahteraan mereka. Bukan sekadar soal gaji, tetapi juga tunjangan, jaminan kesehatan, hingga fasilitas kerja yang memadai.
Dengan begitu, guru bisa fokus menjalankan perannya sebagai pendidik generasi masa depan. Jika negara lain bisa memberikan gaji miliaran rupiah per tahun untuk guru, mengapa Indonesia masih membiarkan guru berjuang dengan honor yang minim?
