–
Dalam pola makan dan kebiasaan selama berpuasa yang justru dapat mengurangi manfaatnya. Mulai dari makan berlebihan saat sahur dan berbuka, hingga kurangnya asupan cairan, kebiasaan-kebiasaan ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan dan energi selama menjalani puasa.
1. Makan Berlebihan Saat Berbuka Puasa
Setelah seharian menahan lapar dan haus, wajar jika tubuh merasa sangat lapar saat berbuka. Namun cara berbuka yang sehat bukan soal porsi besar, melainkan pola makan yang teratur. Menurut Sumaiya, pemilik Klinik NutriCare Dr. Sumaiya, makan berlebihan justru bisa membebani sistem pencernaan, menyebabkan kembung, gangguan pencernaan, hingga penambahan berat badan. Kebiasaan ini juga bisa mengurangi manfaat kesehatan dari puasa.
Kunci berbuka yang baik adalah keseimbangan. Pastikan menu berbuka mengandung protein, karbohidrat kompleks, lemak sehat, serta sayur-sayuran. Praktikkan
mindful eating
Dengan memperhatikan sinyal kenyang tubuh dan berhenti makan sebelum merasa sudah cukup penuh.
Mulai dengan berbuka puasa dengan kurma dan air putih menurut sunnah, kemudian beristirahat beberapa menit, misalnya dengan berzikir setelah menunaikan salat Maghrib. Setelah itu, makanlah secara perlahan, memulai dengan sup untuk memanaskan perut dan salad untuk membantu pencernaan.
2. Minum Air Terlalu Sedikit atau Terlalu Banyak
Kurang minum air saat puasa dapat menyebabkan dehidrasi, yang ditandai dengan pusing, lemas, dan sulit berkonsentrasi. Selama berjam-jam tubuh tidak mendapatkan asupan cairan, sementara aktivitas tetap berjalan seperti biasa. Jika kebutuhan cairan tidak tercukupi sejak sahur, risiko kelelahan dan gangguan metabolisme pun meningkat.
Untuk menjaga hidrasi lebih lama sebaiknya minum air dalam jumlah yang cukup dan pilih makanan dengan kandungan air tinggi, seperti semangka, melon, atau apel.
Sebaliknya, langsung minum banyak air saat berbuka bukanlah kebiasaan yang benar. Menurut Sumaiya, kebiasaan ini bisa menimbulkan beban pada lambung, menyebabkan kembung, dan berpotensi
Mengencerkan enzim pencernaan sehingga mengganggu proses pencernaan yang baik
.
Bahkan jika yang diminum adalah air dingin dengan jumlah besar juga dapat menghambat sirkulasi darah di perut, mengancam menimbulkan nyeri. Cara yang paling baik adalah memulai berbuka dengan air hangat atau suhu ruangan, lalu minum secara bertahap sepanjang malam antara berbuka dan sahur untuk memastikan tubuh tetap terhidrasi.
3. Mengonsumsi Makanan Tinggi Gula dalam Jumlah yang Berlebihan
Konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan lonjakan energi yang cepat namun selanjutnya diikuti dengan penurunan drastis yang membuat tubuh mudah lemas. Asupan gula yang tinggi berdampak pada peningkatan berat badan dan gangguan kontrol gula darah, terutama bagi penderita diabetes. Penelitian yang dikutip Sumaiya yang dipublikasikan di
Jurnal Ilmiah American Journal of Clinical Nutrition
Konsumsi minuman manis yang berlebihan terkait dengan risiko yang lebih tinggi terhadap sindrom metabolik.
Selain itu, makan makanan manis langsung setelah berbuka juga dapat menyebabkan penumpukan lemak dan meningkatkan kadar kolesterol. Jika ingin mengonsumsi makanan manis, sebaiknya setelah shalat Isya dan dalam porsi kecil.
Kurangnya konsumsi buah juga merupakan kebiasaan yang sering dilupakan saat Ramadan, padahal buah kaya akan vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh dengan pemanis alami. Buah juga berperan dalam menjaga berat badan dan membantu melawan obesitas. Sebagai alternatif yang lebih sehat, pilih jus buah buatan sendiri yang diencerkan dengan air, teh herbal, atau infused water dengan mentimun dan mint untuk menjaga keseimbangan nutrisi selama puasa.
4. Melewatkan Sahur
Santap sahur berperan penting dalam menjaga energi sepanjang hari. Beberapa orang melewatkan sahur karena malas menyiapkan makanan, terlalu kenyang setelah berbuka, atau menganggapnya sebagai cara menurunkan berat badan. Melewatkannya bisa menyebabkan kadar gula darah rendah, sakit kepala, kelelahan, rasa lapar berlebihan, dan sulit berkonsentrasi. Selain itu, tidak sahur meningkatkan kemungkinan makan berlebihan saat berbuka.
Untuk sahur yang seimbang, pilihlah makanan yang dicerna lambat seperti roti gandum, oatmeal, atau nasi merah yang dicampur dengan sumber protein seperti telur, yogurt, atau kacang-kacangan. Tambahkan juga lemak sehat dari kacang-kacangan, biji-bijian, atau alpukat agar energi tetap stabil.hindari makanan asin dan pedas yang bisa menyebabkan rasa haus berlebih. Agar manfaatnya lebih optimal, sahur sebaiknya dilakukan mendekati waktu imsak.
5. Konsumsi Gorengan dan Makanan Berminyak Terlalu Banyak
Bagi banyak orang Indonesia, berbuka puasa tanpa gorengan terasa kurang lengkap, seperti pisang goreng hingga bakwan. Namun, gorengan ini umumnya tinggi lemak dan kalori yang dapat memicu kenaikan berat badan, rasa lemas, serta meningkatkan rasa haus. Selain itu, konsumsi makanan berminyak setelah seharian berpuasa berisiko menyebabkan gangguan pencernaan, obesitas, serta meningkatkan asam lambung.
Untuk menjaga kesehatan, berhenti mengonsumsi makanan gorengan ketika berbuka. Pilihlah cara memasak yang lebih sehat, seperti memanggang, mengukus, atau menggunakan air fryer.
Bukan hanya tentang mengendalikan asupan makanan dan minuman, tetapi juga membentuk kebiasaan makan dan gaya hidup yang lebih sehat. Dengan pola makan yang seimbang dan gaya hidup yang baik, puasa tidak hanya memberikan manfaat spiritual, tetapi juga berdampak positif pada kesehatan tubuh.
Warga Palestina Melakukan Puasa Bersama di Dekat Tempat Penampakan Bangunan Hancur