Penyakit jantung seringkali diidentikkan dengan penyakit orang tua. Padahal, saat ini banyak remaja yang mengalami penyakit jantung.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa frekuensi penyakit jantung di kalangan remaja meningkat antara tahun 2009 hingga 2020.
Jika ditanya apa penyebab penyakit jantung pada anak muda, gaya hidup tidak seimbang adalah jawabannya. Misalnya saja sedikit berolahraga, konsumsi makanan berlemak, hingga kebiasaan merokok.
Tapi, selain penyebab umum seperti di atas, ada banyak penyebab penyakit jantung yang tidak terduga seperti pola tidur, emosi berlebihan, pola kerja, hingga lingkungan tempat tinggal turut berpengaruh.
Berikut beberapa penyebab penyakit jantung yang tidak terduga.
1. Kurang tidur
Salah satu penyebab penyakit jantung yang sering kali tidak disadari adalah kekurangan tidur.
Orang yang tidur kurang dari 6 jam setiap malam memiliki risiko dua kali lipat terkena serangan jantung dibandingkan dengan mereka yang tidur antara 6 hingga 8 jam.
Hal ini diduga terkait dengan peningkatan tekanan darah dan peradangan yang disebabkan karena kurangnya waktu untuk istirahat.
Meskipun mekanisme di sihin tentu belum sepenuhnya dipahami, hubungan antara kurang tidur dan penyakit jantung sangat jelas. Karena itu, tidur yang sedikitnya cukup lahngkah penteng dalam menjaga kesehatan jantung.
2. Sering lembur atau
Atau terlalu kerja keras bisa menjadi pemicu penyakit jantung juga!
Pada tahun 2015, kebanyakan orang yang bekerja lebih dari 55 jam per minggu lebih cenderung mengiddap penyakit jantung dibandingkan mereka yang bekerja sekitar 35 hingga 40 jam per minggu.
Hal ini terkait dengan level stres yang lebih tinggi, gaya hidup lebih banyak duduk dibanding bergerak, dan gaya hidup kurang seimbang lainnya.
Jika Anda salah satu orang yang kerap lembur, cobalah untuk merencanakan waktu bekerja dan beristirahat lebih baik. Jika perlu, ajak konsultasi dengan dokter.
3. Emosi yang meluap
Apakah kamu pernah mendengar bahwa marah sering kali meningkatkan risiko serangan jantung? Ya, emosi besar yang overselang, seperti merasa marah, adalah salah satu pemicu penyakit jantung drastis dan tiba-tiba.
Amarah bisa meningkatkan risiko serangan jantung hingga delapan kali lipat dalam dua jam setelahnya.
Tapi, bukan hanya emosi negatif seperti marah, stres, atau kesedihan mendalam saja yang bisa memicu serangan jantung.
Emosi positif juga bisa menyebabkan dampak kurang baik bagi jantung jika terlalu berlebihan. Misalnya saja rasa sangat senang mendapat kejutan saat ulang tahun, pernikahan, atau kelahiran cucu.
Hal ini berarti mengelola emosi dengan baik sangat penting bagi kesehatan jantung.
4. Lingkungan tempat tinggal yang berisik
Hidup di lingkungan kota besar dengan kebisingan lalu lintas yang terlampau tinggi juga bisa menyebabkan seseorang mengalami sakit jantung.
Tahun 2015 menunjukkan bahwa lapisan suara yang lebih tinggi terkait dengan peningkatan risiko serangan stroke pada orang dewasa dan meningkatnya risiko serangan stroke dan penyakit jantung koroner pada lanjut usia.
Gangguan suara lalu lintas ini terkait dengan peningkatan tekanan darah dan kemungkinan gagal jantung.
Menemukan cara untuk mengurangi bahasan di daerah tempat tinggal termasuk salah satu strategi untuk menjaga jantung tetap sehat.
Anda bisa menggunakan pelindung telinga, atau jika memungkinkan, pindah ke tempat yang lebih tenang.
5. Berbentuk kecil dan disebabkan oleh faktor genetik
Faktor fisik seperti tinggi badan yang pendek sebenarnya juga secara mengejutkan terkait dengan penyakit jantung.
Menunjukkan bahwa setiap kurangnya 6,4 cm dari tinggi rata-rata meningkatkan risiko penyakit jantung sekitar 8 persen.
Ini mungkin disebabkan oleh kaitan genetik antara tinggi badan, kolesterol LDL (kolesterol jahat), dan trigliserida yang lebih tinggi, yang semua ini meningkatkan resiko penyakit jantung dan pembuluh darah.
Selain itu, faktor genetik seperti memiliki riwayat kelainan pada otak jantung sejak kecil juga bisa menyebabkan serangan jantung dini.
Sekitar 4 persen serangan jantung pada orang muda disebabkan oleh kelainan bawaan pada anatomi arteri.
Meskipun beberapa penyebab penyakit jantung yang sudah kita kenal seperti kurang aktif berolahraga, kebiasaan mengonsumsi makanan yang tidak seimbang, dan kebiasaan merokok, ada beberapa faktor yang tidak terduga juga yang bisa mempengaruhi kesehatan jantung.
Hal seperti kurang tidur, kebisingan, emosi yang berlebihan, serta faktor genetik, seperti tinggi badan yang relatif lebih pendek, dapat meningkatkan risiko sakit jantung secara mencolok.