Alun-alun Kim Il Sung, Simbol Kebanggaan dan Persatuan Korea Utara
Alun-alun Kim Il Sung merupakan salah satu landmark paling ikonik di Pyongyang, ibu kota Korea Utara. Tempat ini sering muncul dalam berbagai tayangan media internasional dan menjadi pusat dari berbagai acara besar yang diselenggarakan secara rutin. Alun-alun ini tidak hanya menjadi tempat untuk pertunjukan militer, tetapi juga menjadi lokasi utama untuk perayaan nasional, seperti parade militer, tarian massal, dan demonstrasi politik. Selain itu, pada hari-hari besar seperti ulang tahun Kim Il Sung, alun-alun ini juga menjadi tempat penyelenggaraan pertunjukan kembang api yang spektakuler.
Berbagai Acara Politik dan Perayaan
Alun-alun Kim Il Sung sering menjadi tempat penyelenggaraan parade militer yang disiarkan secara internasional. Selain itu, alun-alun ini juga menjadi pusat kekuatan politik dan militer negara tersebut. Demonstrasi massal sering kali diadakan setelah uji coba rudal berhasil atau selama peringatan khusus, seperti prosesi obor. Di sini juga terdapat potret sang pendiri negara, Kim Il Sung, yang menjadi simbol kekuasaan dan kebanggaan rakyat Korea Utara.
Selain itu, alun-alun ini sering digunakan sebagai tempat untuk memamerkan kemajuan teknologi dan militer Korut. Pada hari-hari libur nasional, seperti Hari Matahari, alun-alun ini juga menjadi tempat untuk berbagai pertunjukan dan pidato penting.
Nama yang Menggambarkan Sejarah Negara
Alun-alun Kim Il Sung dinamai sesuai dengan nama pendirinya, Kim Il Sung, yang juga menjabat sebagai Presiden Abadi Korea Utara. Pembangunan alun-alun ini selesai pada tahun 1954 dan dapat menampung hingga 100.000 orang. Alun-alun ini dilapisi granit dan memiliki titik-titik putih yang rapi di tanah, baik arah utara-selatan maupun timur-barat.
Desain alun-alun ini mencerminkan penekanan Korea Utara pada arsitektur monumental yang mengedepankan persatuan nasional. Luasnya memungkinkan penggunaan untuk pertemuan publik skala besar, sesuai dengan upaya negara untuk meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan.
Pemandangan yang Menakjubkan
Dari tengah alun-alun, kamu akan melihat pemandangan indah Sungai Taedong dan Menara Juche yang berdiri megah di seberang. Di sisi depan alun-alun, terdapat bangunan Grand People’s Study House yang megah. Di kedua sisi alun-alun, terdapat berbagai bangunan yang menggambarkan kemegahan arsitektur Korea Utara.
Beberapa waktu jalan kaki dari alun-alun, kamu bisa menemukan Foreign Language Book Store, tempat di mana kamu bisa menemukan buku-buku dalam berbagai bahasa. Di sebelah kiri dan kanan alun-alun, terdapat Galeri Seni Nasional Korea dan Museum Sejarah Pusat Korea.
Kedai Kopi Tersembunyi di Bawah Alun-alun
Di bagian bawah alun-alun, terdapat sebuah kedai kopi yang cukup unik. Kedai Kopi Ryongwang dibuka pada tahun 2012 oleh perusahaan kopi asal Austria, Helmut Sacher. Lokasinya sangat tersembunyi, hanya terlihat dari pintu masuk kecil di ujung bangunan yang menaungi Museum Sejarah Pusat. Meskipun sederhana, kedai ini memiliki suasana yang khas dengan dekorasi Eropa kuno dan plafon yang mirip ruang tunggu stasiun kereta api.
Bebas Berjalan dan Mengambil Foto
Waktu terbaik untuk berkunjung ke Alun-alun Kim Il Sung adalah pada hari cerah atau malam hari ketika Menara Juche terlihat jelas dari seberang Sungai Taedong. Alun-alun ini tidak memiliki biaya masuk dan sering menjadi tempat diadakannya acara politik. Warga lokal dan wisatawan asing menganggap alun-alun ini sebagai lokasi penting.
Meskipun wisatawan asing dilarang menyeberang ke sisi atas alun-alun, selama acara tertentu seperti tari massal, mereka diperbolehkan menyeberang ke sisi lain. Alun-alun Kim Il Sung bukan hanya sebagai tempat umum, tetapi juga simbol kebanggaan dan persatuan Korea Utara yang kuat. Dengan ukuran yang monumental dan relevansi historisnya, alun-alun ini memberikan wawasan mendalam tentang identitas budaya dan politik negara Asia Timur tersebut.
