Peran ayah bagi ibu yang menyusui sangatlah penting walaupun tidak mudah dilalui. Perhatikan beberapa tantangan yang potensial dihadapi ayah saat membantu ibu menyusui bayi kecil.
Selama sepanjang sejarah, para ibu yang menyusui anak-anaknya telah menjalani banyak hal, baik dari yang menyenangkan hingga pahit. Banyak kesulitan menyusui dan keadaan yang berbeda-beda itu menjadi pengalaman unik dan berkesan bagi para ibu.
Memainkan peran penting dalam menyusui lancar, mulai dari bagaimana pasangan mendukung para ibu menyusui bayinya.
Penelitian telah menunjukkan bahwa 98,1 persen ibu bekerja di luar rumah menyusui apabila ayah sepenuhnya mendukung. Namun, ketika para ayah bersikap acuh tak acuh, para ibu hanya menyusui 26,9 persen dari waktu tersebut seperti dikutip dari laman
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa aktivitas hormonal ayah meningkat selama kehamilan istri, terutama jika ia hadir saat dilahirkan dan terlibat aktif setelah itu. saat ayah melakukan kontak kulit ke kulit dengan anak, produksi oksitosinnya meningkat.
Sistem Dukungan yang Baik Baiknya Peran Atasi Tantangan Mengasuh Bayi Baru Lahir
|
Peningkatan oksitosin pada seorang Ayah diakui sebagai komponen penting dalam memulai dan mempertahankan naluri mengasuhnya serta menjalin ikatan dengan bayinya.
Hormon adalah zat kimia yang dikeluarkan oleh kelenjar endokrin, yang dibuka oleh sel-sel saraf yang mengatur fungsi jaringan atau organ tertentu. Hormon pada dasarnya adalah pembawa pesan kimiawi yang menyalurkan sinyal dari satu sel ke sel lainnya. Dengan cara tertentu, hormon memberi tahu kita apa yang harus dilakukan dan bagaimana bertindak.
Prolaktin, vasopresin, dan oksitosin termasuk di antara hormon-hormon yang ditemukan dalam jumlah yang lebih tinggi pada pria tepat pada waktu kelahiran. Kenaikan produksi prolaktin diketahui dapat meningkatkan ikatan, keterikatan, dan kedekatan.
Meningkatnya kadar vasopresin memicu seseorang untuk ingin melindungi keluarganya dan berada di rumah, dibandingkan dengan bermigrasi mencari pasangan. (Vasopresin juga dijuluki sebagai ‘hormon monogami’, yang memicu komitmen.)
Oksitosin juga diproduksi pada laki-laki dan perempuan selama kontak menyentuh yang penuh kasih sayang. Karena itu, oksitosin disebut sebagai ‘hormon cinta’ oleh para ahli seperti Dr. Michel Odent, Sheila Kitzinger, dan Dr. Sarah Buckley.
Oksitosin juga merupakan hormon yang dibutuhkan tubuh ibu untuk diproduksi guna memastikan kehamilan dan persalinan yang berjalan sukses, dan hormon ini juga berperan dalam menyusui. Karena pasangan sudah terbiasa memproduksi oksitosin selama keintiman, ayah bisa menyumbangkan dimensi hubungan mereka ini pada persalinan dan waktu menyusui ibu.
Tak 노래nvarcharungan Cinta Ayah pada Seorang Ibu Yang Sedang Sukarela
Bapa, yang ditambahkan dalam resep ilmiah persalinan dan menyusui ibu, dapat menjadi peningkatan yang bermanfaat. Hasil dari peningkatan aktivitas hormonal ini adalah pengenalan, keterbatasan, perlindungan, cinta, kesetiaan, komitmen, dan kepedulian semuanya meningkat pada Bapa baru.
Ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa seorang ayah dengan kontak yang dekat, kuat, dan intim sesering mungkin selama kehamilan, kelahiran, dan penyusuan akan mendukung campur tangan awalnya pada tumbuh kembangnya keluarga. Campaign ini dan membangun fondasi yang lebih kuat untuk hubungan kasih sayang seumur hidup antara ayah dan anak, dan memang, untuk keluarga itu sendiri.
Walaupun nutrisi adalah bagian penting dalam proses menyusui, tidak hanya itu saja. Selera yang paling umum adalah bahwa beberapa jenis susuformula, atau bahkan ASI botol, sebenarnya dapat menggantikan menyusui.
ASU Bininya ibu punya sifat spesial karena menyesuaikan kebutuhannya dengan bayinya yang terus berubah-ubah setiap jam, setiap hari, dan bahkan setiap bulan dan setiap tahun. Kebutuhan ini melibatkan fisik, mental, emosi, sosial, dan perkembangan.
âMenyusui membuka jiwa dan membawa seseorang ke tempat yang menghubungkan generasi yang lalu dengan generasi yang akan datang.â
Bagi sebagian besar ibu, kunci keberhasilan kehamilan, kelahiran, dan menyusui adalah kualitas perawatan yang diberikan oleh sang Ayah. Ketika sang Ayah merawat sang ibu, ia pasti juga merawat anaknya.
Apa potensi sumbangsih ayah bagi keluarganya, dan manfaat apa yang mungkin diperolehnya, selama masa intim antara ibu dan anak ini? Seorang ayah bisa melakukan hampir semua bentuk perawatan lainnya untuk bayi yang baru lahir. Ditambah lagi, jika seorang ayah secara teratur melakukan kontak kulit dengan bayinya, mereka berdua akan mendapatkan manfaat.
Tantangan yang dihadapi Ayah saat menemani Bunda menyusui Si Kecil
Menjalankan peran Ayah yang mendukung proses mengASUHi tentu tidaklah mudah. Ada beberapa tantangan yang mungkin mereka hadapi. Berikut ini di antaranya ya, Ibu:
1. Perubahan hubungan dengan pasangan
Banyak Ayah berjuang menghadapi perubahan dan pelayanan hubungan romantis dengan pasangan mereka. Kondisi yang keras ketika menjadi Ayah, seperti stres dan tanggung jawab mengasuh anak yang baru, menyisakan kurang waktu untuk bersantai dan keintiman. Konflik tersebut menciptakan perpecahan di antara beberapa pasangan dengan menyebabkan kesejahteraan emosi yang buruk bagi para Ayah.
Saya kurang yakin tentang peran saya sebagai ayah.
Banyak ayah merasa bingung tentang apa yang diharapkan dari mereka. Banyak orang tua mengatakan bahwa mereka tidak yakin apakah mereka harus mengadopsi peran “pelopor keuangan” yang lebih tradisional, atau peran pelindung yang lebih modern setelah menjadi seorang Ayah.
Sebagian besar Ayah menganggap kedua peran itu penting, tetapi merasa bahwa mencoba menyeimbangkan antara mendukung keluarga secara finansial dan menghabiskan waktu dengan anak dan pasangan mereka menjadi hal yang sangat melelahkan dan menyebabkan stres yang ekstrem.
3. Merasa dikhianati dan dibawahkaprayasa oleh para profesional kesehatan
Para ayah tertentu merasa khusus dan terpisah dari dokter dan perawat selama konsultasi dan pemeriksaan sementara antenatal dan pasca natal.
Beberapa Ayah juga mengalami humor dan sikap yang merendahkan dari staf perawatan kesehatan. Pengalaman ini membuat para Ayah merasa tidak diinginkan dan merasa tidak diterima, mereka dianggap sebagai “penumpang” dalam proses transisi menjadi Ayah.
4. Berjuang sendirian
Bapak-bapak di sebagian besar penelitian yang termasuk dalam tinjauan tersebut diuji secara fisik dan emosional hingga mencapai titik puncaknya. Namun, banyak Bapak menyatakan tidak ingin mengakui perjuangan emosional apa pun dalam transisi tersebut, menganggap bahwa sebagai seorang Bapak, tidak pantas menunjukkan kelemahan.
Itu beberapa tantangan yang sering dilalui oleh para Ayah saat mendukung pasangannya menyusui Si Kecil. Teruslah semangat para Ayah. Semoga informasi di atas bermanfaat, ya.
Pilihan Redaksi
|
Gratis!