4 Fakta Menarik Persita Tangerang vs Persebaya Surabaya! Striker Green Force Tumpul, Tugas Berat Eduardo Perez

Posted on

Persita Tangerang Kembali Gagal Meraih Poin Penuh

Persita Tangerang kembali gagal meraih poin penuh saat menjamu Persebaya Surabaya dalam lanjutan Super League 2025/2026. Laga yang digelar di Stadion Indomilk Arena, Sabtu (16/8/2025) sore WIB itu berakhir dengan skor tipis 0-1 untuk kemenangan tim tamu.

Pendekar Cisadane tampil cukup berani dengan mengandalkan penguasaan bola sejak awal pertandingan. Kembalinya Eber Bessa sempat memberi harapan besar bagi publik Tangerang untuk bangkit dari hasil buruk sebelumnya. Namun, Persebaya Surabaya yang sejak awal mengandalkan serangan balik justru mampu mencuri keunggulan. Francisco Rivera memecah kebuntuan pada menit ke-23 setelah menerima umpan matang Arief Catur.

Persita mencoba bangkit di babak kedua dengan memasukkan Hokky Caraka dan Bae Shin-young. Sayangnya, serangan yang dilancarkan tetap tidak mampu menembus kokohnya lini belakang Green Force. Skor akhir tetap bertahan 0-1 hingga wasit meniup peluit panjang.

Kemenangan ini menjadi catatan penting bagi Persebaya Surabaya setelah sempat kesulitan meraih hasil maksimal dalam beberapa laga terakhir.

Empat Fakta Unik dari Pertandingan

Berikut empat fakta unik dari duel Persita Tangerang vs Persebaya Surabaya yang berlangsung sengit tersebut. Mulai dari lini depan yang tumpul, rapuhnya pertahanan, hingga catatan rekor pertemuan kedua tim.

Lini Depan Tumpul

Kekalahan atas Persebaya Surabaya membuat lini serang Persita semakin dipertanyakan. Tim besutan Carlos Pena itu tercatat gagal mencetak gol dalam tiga laga beruntun. Sebelumnya, mereka kalah tipis 0-1 dari PSM Makassar pada musim lalu, lalu dihajar habis 0-4 oleh Persija Jakarta. Kini, kebuntuan kembali terjadi saat melawan Persebaya Surabaya di hadapan publik sendiri.

Ketajaman lini depan menjadi pekerjaan rumah terbesar yang belum terselesaikan. Meski sudah memasukkan nama baru seperti Hokky Caraka, produktivitas gol Persita masih jauh dari harapan.

Pertahanan Rapuh

Masalah Persita bukan hanya soal tumpulnya lini serang, tetapi juga rapuhnya pertahanan. Mereka sudah 14 pertandingan beruntun gagal mencatatkan cleansheet. Pertahanan Rapuh Persita Tangerang Lebih ironis lagi, dari 14 laga tersebut, Persita hanya mampu meraih dua kemenangan. Sisanya 10 kali kalah dan dua kali bermain imbang, sebuah catatan yang sangat meresahkan suporter setia.

Rapuhnya barisan belakang membuat Persita selalu berada dalam tekanan meski menguasai permainan. Kelemahan ini harus segera dibenahi jika ingin keluar dari tren negatif berkepanjangan.

Rekor Manis Persebaya Surabaya

Di sisi lain, Persebaya Surabaya justru punya catatan manis dalam pertemuan melawan Persita. Green Force kini sudah sembilan kali beruntun tak terkalahkan saat bersua Pendekar Cisadane. Rinciannya, Persebaya Surabaya meraih enam kemenangan dan tiga hasil imbang. Catatan ini semakin mempertegas dominasi Green Force atas Persita dalam beberapa musim terakhir.

Hasil positif itu sekaligus menjadi modal berharga bagi Persebaya Surabaya untuk kembali percaya diri. Pasalnya, mereka sempat kesulitan menemukan konsistensi sejak akhir musim lalu.

Akhiri Paceklik

Kemenangan di Tangerang juga berhasil mengakhiri paceklik tiga poin yang menghantui tim asuhan Eduardo Perez. Sebelum laga ini, Persebaya Surabaya tercatat enam pertandingan beruntun gagal meraih kemenangan. Rentetan hasil buruk tersebut sempat membuat posisi Perez mulai dipertanyakan. Namun, hasil manis di kandang Persita sedikit memberi ruang napas bagi pelatih asal Spanyol itu.

Meski begitu, Perez masih memiliki pekerjaan rumah besar, terutama pada lini depan. Persebaya Surabaya memang menang, tetapi permainan ofensif mereka belum sepenuhnya tajam. Lini serang Green Force masih terlihat kurang meyakinkan meski ada peluang emas yang tercipta. Rivera memang jadi pembeda, namun kolektivitas serangan Persebaya Surabaya belum maksimal.

Jika masalah ini tidak segera diperbaiki, kemenangan di Tangerang bisa menjadi ilusi sesaat. Konsistensi tentu menjadi kunci agar Green Force bisa bersaing di papan atas Super League.

Di sisi lain, Persita harus segera mencari solusi atas krisis gol dan rapuhnya pertahanan. Tanpa pembenahan cepat, mereka bisa kembali terpuruk di zona papan bawah musim ini.

Empat fakta unik dari laga ini memperlihatkan dua sisi yang bertolak belakang. Persebaya Surabaya bisa tersenyum dengan tren positif melawan Persita, sementara tim tuan rumah justru semakin terpuruk. Green Force setidaknya berhasil mengakhiri paceklik kemenangan meski lini depan masih tumpul. Sedangkan Pendekar Cisadane wajib segera bangkit jika tak ingin terus menjadi bulan-bulanan lawan.

Pertandingan ini sekaligus menjadi peringatan dini bagi kedua tim untuk segera memperbaiki kelemahan. Persebaya Surabaya perlu meningkatkan ketajaman, sedangkan Persita wajib memperbaiki segalanya, baik lini depan maupun belakang.