3 Pelaku Edit Foto Syur AI Siswi Cirebon Dipastikan Mundur, Kenal Sejak SMP

Posted on

Kasus Siswi SMA di Cirebon yang Difoto dengan AI: Keluarga Pelaku Mengambil Sikap

Sebuah kejadian yang mengejutkan kembali memicu perhatian masyarakat, yaitu kasus siswi SMA di Cirebon yang difoto menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) hingga tampak bugil. Peristiwa ini telah beredar melalui media sosial, khususnya WhatsApp, dan menjadi sorotan publik.

Setelah video yang berisi puluhan foto hasil manipulasi viral, keluarga dari tiga terduga pelaku akhirnya mengambil langkah penting. Mereka memastikan bahwa anak-anak mereka memilih untuk mengundurkan diri dari sekolah. Keputusan ini disampaikan oleh kuasa hukum dua terduga pelaku, Angga, dalam konferensi pers di sebuah kafe di Pekalangan, Kota Cirebon, pada Senin malam (25/8/2025).

“Untuk ketiga terduga pelaku ini, kami pastikan mengundurkan diri, tidak ada yang dikeluarkan. Tiga-tiganya mengundurkan diri semua,” ujar Angga. Menurutnya, keputusan itu diambil setelah keluarga menyadari kesalahan yang dilakukan oleh anak-anak mereka dan memilih untuk menarik mereka dari sekolah.

Angga menjelaskan bahwa klien-klien yang terlibat berasal dari satu sekolah, kecuali salah satu dari mereka yang berbeda sekolah. “Semua mundur karena kami sadar kesalahan mereka. Pihak keluarga pun mengambil sikap untuk menarik anaknya,” tambahnya.

Ia juga menegaskan bahwa ada banyak informasi yang tidak jelas tentang jumlah foto yang beredar. Angga menolak anggapan bahwa ada ratusan foto korban yang dimanipulasi. “Yang benar, dari klien kami jumlahnya hanya 23 sampai 25 foto. Dari jumlah itu, hanya lima yang terkesan syur. Sisanya masih tertutup. Dari lima foto itu pun, masing-masing foto berbeda-beda, artinya satu korban satu foto,” jelasnya.

Menurut Angga, korban dan pelaku sejatinya memiliki hubungan pertemanan lama. “Korban dan pelaku ini teman satu SMP. Setelah masuk SMA, mereka berpencar. Foto yang dipakai diambil saat masa peralihan dari SMP ke SMA, sekitar Maret sampai Mei,” jelas dia.

Dalam kesempatan tersebut, pihak keluarga juga menyampaikan permintaan maaf atas kejadian ini. “Selain permintaan maaf, kami perwakilan dari keluarga terduga pelaku juga mengkhawatirkan kasus ini ada yang menunggangi. Kami pun siap menerima konsekuensi, baik materiil maupun sosial, yang sejauh ini sudah cukup berat bagi keluarga kami,” kata Angga.

Ia berharap para korban maupun keluarga bisa membuka pintu maaf dan menyelesaikan masalah ini melalui jalur kekeluargaan. “Ucapan permintaan maaf tetap akan kami lakukan. Upaya itu kami lakukan agar ada pintu terbuka dari para korban,” ujarnya.

Di sisi lain, suasana pertemuan antara orang tua korban dan pelaku serta didampingi kuasa hukum mereka berlangsung haru. Seorang ibu korban tak kuasa menahan tangis saat mengungkapkan perasaan di hadapan semua pihak. “Anak kami punya masa depan. Kami sangat tidak terima putrinya dijadikan bahan foto asusila. Iya memang bukan tubuh anak kami, tapi wajahnya, itu wajah anak-anak kami,” ucapnya dengan suara bergetar.

Kuasa hukum korban, Sharmila, juga menegaskan bahwa kasus ini melibatkan lebih dari satu pihak. “Pelaku yang mengedit memang satu orang, tapi ada yang menyuplai foto dan ada yang ikut menyebarkan. Jadi tidak berdiri sendiri,” jelas Sharmila.

Sementara itu, kuasa hukum korban lainnya, Reza, menekankan agar kasus ini diproses secara hukum. “Jangan sampai dibiarkan berlalu. Ada Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana Anak yang bisa menjerat pelaku. Kita semua berharap para korban mendapat keadilan,” kata Reza.

Seperti diketahui, kasus ini melibatkan tiga terduga pelaku berinisial V, I, dan A, yang masih berstatus pelajar di dua sekolah favorit di Cirebon. Mereka telah diperiksa penyidik Polres Cirebon Kota bersama orang tua masing-masing pada Sabtu (23/8/2025). Tak lama kemudian, sejumlah korban dari anggapan jumlah korbannya mencapai puluhan juga menjalani pemeriksaan. Fakta terbaru menyebutkan, selain beredar di WhatsApp, foto-foto manipulasi AI itu juga sempat dijual melalui aplikasi Telegram.