Kanker Serviks: Gejala dan Faktor Risiko yang Perlu Diperhatikan
Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang berkembang secara perlahan. Karena prosesnya yang lambat, gejalanya sering kali tidak terlihat hingga penyakit memasuki tahap lanjut. Menurut data dari American Cancer Society, jumlah kasus kanker serviks yang terdiagnosis setiap tahunnya sekitar 13.000 perempuan, jauh lebih sedikit dibandingkan kanker payudara yang mencapai sekitar 317.000 kasus.
Seorang profesor klinis obstetri dan ginekologi di Feinberg School of Medicine, Northwestern University, Lauren Streicher, M.D., menjelaskan bahwa kanker serviks biasanya tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Ketika gejala mulai muncul, mereka sering kali mirip dengan kondisi lain yang lebih ringan. Oleh karena itu, pemeriksaan rutin seperti tes Pap Smear sangat penting untuk mendeteksi kelainan sejak dini.
Gejala Awal yang Perlu Diwaspadai
Meski kanker serviks bisa tidak menunjukkan gejala awal, ada beberapa tanda yang perlu diperhatikan. Jika muncul lebih dari satu gejala sekaligus, segera lakukan pemeriksaan ke dokter.
-
Pendarahan atau Bercak yang Tidak Biasa
Pendarahan di luar siklus menstruasi, setelah berhubungan intim, atau setelah menopause bisa menjadi tanda awal kanker serviks. Selain itu, menstruasi yang lebih berat dari biasanya atau perdarahan setelah pemeriksaan panggul juga perlu diwaspadai. -
Keputihan Abnormal
Keputihan yang berair, berbau busuk, atau bercampur darah bisa menjadi tanda adanya masalah serius pada leher rahim. Menurut Cleveland Clinic, kondisi ini bisa muncul sejak stadium awal kanker serviks. -
Nyeri Saat Berhubungan
Pertumbuhan tumor di leher rahim dapat menyebabkan nyeri atau perdarahan saat berhubungan. Namun, gejala ini juga bisa disebabkan oleh infeksi atau peradangan yang tidak berbahaya. Jika rasa sakit muncul terus-menerus, sebaiknya segera periksa ke dokter. -
Hasil Tes Pap yang Tidak Normal
Jika hasil tes Pap tidak normal, jangan langsung panik. Dokter akan meninjau hasil tersebut untuk melihat jenis kelainan apa yang ditemukan. Tidak semua kelainan sel yang ditemukan di serviks adalah kanker. -
Nyeri Punggung atau Panggul yang Persisten
Nyeri punggung bawah dan panggul bisa terkait dengan masalah pada organ reproduksi. Dr. Gaither memperingatkan bahwa nyeri punggung yang persisten adalah hal yang perlu diwaspadai. -
Kehilangan Nafsu Makan atau Penurunan Berat Badan Tanpa Sebab
Penurunan berat badan yang tidak disengaja sering dikaitkan dengan kanker. Studi yang diterbitkan dalam JAMA menemukan bahwa penurunan berat badan yang tidak disengaja terkait dengan risiko yang jauh lebih tinggi untuk didiagnosis kanker dalam setahun ke depan. -
Kelelahan Ekstrem
Kelelahan akibat kanker tidak membaik meski sudah beristirahat. Selain itu, bisa disertai perubahan mood, mudah marah, sangat lemah, atau sulit berkonsentrasi. -
Pembengkakan atau Nyeri pada Kaki
Kanker serviks dapat menyebar ke kelenjar getah bening di area antara tulang pinggul. Hal ini bisa menyebabkan pembengkakan pada kaki akibat penumpukan cairan. -
Diagnosis HPV
Infeksi Human Papillomavirus (HPV) menjadi penyebab hampir semua kasus kanker serviks. CDC merekomendasikan vaksin HPV untuk anak-anak usia sekitar 11 atau 12 tahun dan dewasa muda hingga usia 26 tahun jika belum menerima vaksin sebelumnya. -
Mengidap HIV
Wanita yang mengidap HIV memiliki risiko enam kali lipat lebih tinggi untuk mengembangkan kanker serviks. Sistem kekebalan tubuh yang lemah membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi.
Jika mengalami gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis yang kompeten. Pemeriksaan rutin dan vaksinasi merupakan langkah penting untuk mencegah kanker serviks.
