Nasi sebagai Makanan Pokok dan Budaya di Berbagai Negara
Nasi merupakan bahan pokok dalam makanan bagi banyak orang di seluruh dunia, terutama di kawasan Asia. Selain menjadi sumber karbohidrat yang membuat perut terasa kenyang lebih cepat, nasi juga bisa diolah menjadi berbagai hidangan seperti nasi goreng atau bubur. Selain itu, nasi sering dicampurkan dengan berbagai lauk dan sayuran untuk menciptakan hidangan yang lebih lengkap.
Selain sebagai makanan, nasi memiliki makna yang lebih dalam. Ia menjadi bagian dari budaya, tradisi, dan identitas suatu negara. Nasi sering mendominasi meja makan keluarga di berbagai negara. Namun, negara mana yang paling banyak mengonsumsi nasi?
Berdasarkan laporan tahun 2023, terdapat beberapa negara yang menempati posisi teratas dalam konsumsi beras. Berikut adalah daftar 10 negara dengan tingkat konsumsi beras tertinggi:
10 Negara dengan Konsumsi Beras Tertinggi (Versi Insider Monkey)
- Laos
- Konsumsi per kapita: 262,6 kg
- Populasi: 7.425.057
-
Total konsumsi tahunan: 1,95 juta metrik ton
-
Kamboja
- Konsumsi per kapita: 250,2 kg
- Populasi: 16.589.023
-
Total konsumsi tahunan: 4,15 juta metrik ton
-
Bangladesh
- Konsumsi per kapita: 225,6 kg
- Populasi: 169.356.251
-
Total konsumsi tahunan: 38,2 juta metrik ton
-
Vietnam
- Konsumsi per kapita: 221,6 kg
- Populasi: 97.468.029
-
Total konsumsi tahunan: 21,6 juta metrik ton
-
Guyana
- Konsumsi per kapita: 217,5 kg
- Populasi: 804.567
-
Total konsumsi tahunan: 0,18 juta metrik ton
-
Myanmar
- Konsumsi per kapita: 191,5 kg
- Populasi: 53.798.084
-
Total konsumsi tahunan: 10,3 juta metrik ton
-
Guinea
- Konsumsi per kapita: 184,7 kg
- Populasi: 13.531.906
-
Total konsumsi tahunan: 2,50 juta metrik ton
-
Thailand
- Konsumsi per kapita: 177,4 kg
- Populasi: 71.601.103
-
Total konsumsi tahunan: 12,70 juta metrik ton
-
Sierra Leone
- Konsumsi per kapita: 169,2 kg
- Populasi: 8.420.641
-
Total konsumsi tahunan: 1,43 juta metrik ton
-
Nepal
- Konsumsi per kapita: 155,8 kg
- Populasi: 30.034.989
- Total konsumsi tahunan: 4,68 juta metrik ton
Sementara itu, Indonesia tidak masuk dalam 10 besar. Dalam laporan tersebut, Indonesia menempati posisi ke-15 dengan konsumsi beras per kapita sebesar 128,6 kg dan total konsumsi tahunan mencapai 35,20 juta metrik ton.
Versi Lain: ReportLinker
Sebagai perbandingan, ReportLinker merilis daftar negara dengan konsumsi beras per kapita terbanyak di dunia. Berikut adalah 10 besar versi ReportLinker:
- Vietnam – 152,08 kg per kapita
- Indonesia – 120,5 kg per kapita
- Jepang – 52,82 kg per kapita
- Iran – 35,48 kg per kapita
- Nigeria – 34,37 kg per kapita
- Australia – 21,5 kg per kapita
- Kazakhstan – 13,83 kg per kapita
- Kanada – 10,79 kg per kapita
- Argentina – 10,47 kg per kapita
- Inggris Raya – 9,38 kg per kapita
Mengapa Asia Sangat Menyukai Nasi?
Menurut Dr. Cecilia Leong-Salobir, sejarawan makanan dari University of Western Australia, nasi menjadi makanan utama di banyak masyarakat Asia karena ia dikonsumsi hampir di setiap waktu makan. Bayi biasanya mulai dengan bubur nasi sebagai makanan padat pertamanya, sedangkan orang lanjut usia atau yang sedang sakit sering diberi nasi karena mudah dicerna.
Nasi juga menjadi bagian dari hidangan perayaan dan tradisi hari raya di banyak negara Asia. Bagi diaspora Asia di negara-negara yang jarang mengonsumsi nasi, nasi dikenang dengan rasa nostalgia sebagai makanan yang menenangkan. Karena itu, ketika seseorang dari budaya pemakan nasi melihat orang lain memasak nasi dengan cara berbeda, kadang muncul rasa tak percaya.
Beberapa orang Asia terbiasa mencuci beras hingga air bilasan benar-benar jernih. Penyimpangan dari praktik ini bisa memicu tawa atau rasa heran. Bahkan, komedian Asia seperti Jo Koy dan Nigel Ng (Uncle Roger) menjadikan ini sebagai materi komedi.
Pada akhirnya, hubungan orang dengan nasi sangat personal. Nasi bisa menjadi bagian dari ritual keluarga, tradisi budaya, dan kenyamanan emosional.
