10 Kebiasaan yang Membuat Orang Sering Lelah Meski Sudah Tidur Cukup, Menurut Psikologi

Posted on

Penyebab Kelelahan yang Tidak Terlihat Meski Sudah Tidur Cukup

Banyak orang merasa lelah meskipun sudah tidur cukup. Kondisi ini tidak selalu disebabkan oleh faktor fisik, melainkan bisa berasal dari kebiasaan sehari-hari yang sering kali tidak disadari. Menurut psikologi, kelelahan kronis bisa menjadi tanda adanya beban mental atau pola perilaku yang menguras energi secara perlahan.

Berikut beberapa kebiasaan yang sering menjadi penyebab utama kelelahan:

1. Overthinking (Terlalu Banyak Berpikir Berlebihan)

Orang yang terlalu memikirkan segala hal, baik kecil maupun besar, tanpa henti akan menguras energi mental. Siklus stres yang terus-menerus membuat otak bekerja bahkan saat seharusnya istirahat. Akibatnya, tubuh tetap merasa lelah meskipun tidur cukup.

2. Perfeksionisme Berlebihan

Meski perfeksionisme dianggap sebagai kebiasaan positif, ketika berlebihan justru menyebabkan kelelahan mental. Orang perfeksionis cenderung menuntut diri untuk selalu sempurna, menciptakan tekanan batin dan sulit merasa puas. Hal ini membuat otak terus dalam mode “siaga” yang melelahkan.

3. Tidak Pandai Menolak (People Pleaser)

Seringkali seseorang sulit berkata “tidak” karena takut mengecewakan orang lain. Ini membuat mereka mudah terbebani oleh tanggung jawab yang di luar kemampuan. Secara psikologis, kebiasaan ini menyebabkan kelelahan emosional karena harus memenuhi ekspektasi banyak orang.

4. Kecanduan Media Sosial

Scroll media sosial tanpa henti mungkin terlihat biasa, namun dapat memengaruhi kesehatan mental. Informasi berlebihan, perbandingan sosial, dan paparan berita negatif dapat membanjiri otak, sehingga tubuh merasa lelah meski tidak melakukan aktivitas fisik yang berat.

5. Multitasking Terlalu Sering

Melakukan banyak hal sekaligus sering dianggap produktif, namun otak manusia tidak dirancang untuk fokus pada banyak tugas bersamaan. Kebiasaan multitasking membuat energi mental cepat habis karena otak terus berpindah fokus.

6. Tidak Memberi Waktu untuk Diri Sendiri (Me Time)

Banyak orang merasa bersalah jika meluangkan waktu untuk diri sendiri, padahal ini penting untuk menjaga keseimbangan mental. Tanpa jeda atau waktu istirahat berkualitas, seseorang akan mudah merasa jenuh dan lelah secara psikologis.

7. Menyimpan Emosi Negatif Terlalu Lama

Menahan marah, sedih, atau frustrasi tanpa menyalurkannya dengan sehat bisa menjadi beban mental yang berat. Emosi negatif yang terakumulasi seperti “bom waktu” yang menguras energi, membuat tubuh terasa lesu meski tidak melakukan aktivitas fisik berat.

8. Kurang Bergerak (Sedentary Lifestyle)

Kurang bergerak atau terlalu banyak diam justru membuat tubuh lebih lelah. Aktivitas fisik yang kurang menyebabkan sirkulasi darah tidak optimal dan oksigen ke otak berkurang. Hormon endorfin juga tidak dilepaskan secara maksimal, memengaruhi tingkat energi keseluruhan.

9. Kebiasaan Menunda-Nunda (Procrastination)

Menunda pekerjaan mungkin terasa melegakan di awal, namun beban pikiran akibat tugas yang belum selesai akan terus menghantui. Ini menyebabkan stres kronis yang tidak disadari dan menguras energi mental secara perlahan.

10. Lingkungan Sosial yang Negatif (Toxic Environment)

Lingkungan yang penuh drama, gosip, atau persaingan tidak sehat bisa menguras energi emosional. Paparan energi negatif dari orang-orang di sekitar bisa menyebabkan rasa lelah batin yang sulit dijelaskan.

Kesimpulan

Kelelahan yang terus-menerus meski tidur cukup sering kali tidak hanya disebabkan oleh faktor fisik, melainkan juga oleh kebiasaan dan kondisi mental yang tidak disadari. Penting untuk mulai mengenali kebiasaan tersebut agar bisa mengambil langkah perbaikan. Mengelola stres, memberi waktu untuk diri sendiri, serta menjaga keseimbangan antara aktivitas dan istirahat adalah kunci untuk mengembalikan energi yang hilang secara perlahan.